Sebagai manusia barangkali kita pernah atau sedang bersikap pesimis yang pada akhirnya membentuk pola pikir negatif dan tentu sangat memengaruhi keberlangsungan hidup kita. Bagaimana tidak, dengan kita memiliki pola pikir negatif, maka di saat yang bersamaan kita pun juga menutup kemungkinan positif yang bisa saja terjadi jika kita mau berupaya lebih keras. Kita kerap bermain aman, dengan menganggap bahwa kita tidak memiliki bakat atau kemampuan seperti orang lain, sehingga tidak bisa sesukses mereka. Padahal, pikiran negatif itu hanya sebuah ketakutan dan prasangka yang belum tentu benar adanya.
Misalnya saja, ketika kita melihat seorang entrepreneur muda yang berhasil mendapat omzet miliaran hanya dengan menjual es kopi secara online, lantas kita menjadi minder sendiri dan berkata dalam hati bahwa kita tidak mungkin bisa seperti dia, sebab kita tidak punya bakat jualan yang baik jadi tidak perlu memulai usaha dan susah payah mencari modal. Setelah itu kita tetap menjadi pekerja kantoran dengan gaji bulanan yang tak seberapa, dan masih suka mengeluh pula jika melihat seorang teman yang kini sudah naik jabatan.
Di saat itulah, kita sedang berupaya untuk main aman dan tidak berani untuk menyingkirkan pikiran negatif kita, Ladies. Padahal, sebenarnya kita bisa saja menjadi seperti si miliarder atau seperti teman yang sudah naik jabatan itu. Hanya saja, pikiran kita terlanjur tertutup oleh pikiran negatif kita sendiri. Tapi, kita bisa kok, perlahan mengubah sikap pesimis itu dengan menerapkan 5 cara menghilangkan pikiran negatif yang menghambat kesuksesan kita seperti berikut ini.
1. Jangan fokus untuk menghilangkan pikiran negatif, tapi fokuslah pada tujuan hidupmu
Kamu tidak perlu terlalu fokus untuk menghilangkan pola pikir negatifmu sepanjang waktu, sebab hal itu hanya akan membuang-buang waktumu, Ladies. Sebaiknya, fokuslah pada tujuan hidupmu. Misalnya, ketika kamu ingin mendirikan sebuah usaha, maka fokuslah untuk membuka usahamu itu. Fokuslah pada cara-cara, rencana, dan keperluan yang dibutuhkan dalam prosesmu mendirikan usaha. Seiring berjalannya waktu, pikiran negatifmu akan meluruh dengan sendirinya dan berganti dengan sikap optimis yang bisa kamu pertahankan.
2. Pahami gaya berpikirmu
Sebelum kamu berupaya untuk menghilangkan pikiran negatif, ada baiknya jika kamu kenali dulu dan pahami bagaimana cara berpikirmu yang sebenarnya. Misalnya saja, apakah kamu benar-benar mudah pesimis, sering berpikir negatif, sering merasa takut dan khawatir? Lantas, cari tahu, apa yang membuatmu menjadi khawatir dan takut? Biasanya, pikiran negatif berasal dari kekhawatiran dan ketakutan tentang sesuatu hal yang ingin dihindari. Nah, jika kamu sudah mengetahui segala penyebab yang membuatmu merasa tidak aman, seperti halnya orang, sebuah kondisi, atau peristiwa di masa lalu, maka kamu bisa membuat rencana selanjutnya untuk menghadapi penyebab itu, apabila hal itu muncul lagi dalam benakmu. Ingat ya Ladies, menghadapi, bukan menghindari.
3. Lepaskan asumsi tak berdasarmu
Setiap manusia pasti punya asumsi dan praduga, atau setidaknya pernah melakukan itu. Akan tetapi, jika kamu terus mempercayai asumsi tak berdasarmu terhadap suatu hal, maka bersiaplah untuk semakin jatuh ke bawah. Maka dari itu, penting untuk kita menilai kembali, apakah asumsi kita tentang orang lain itu benar dan terbukti, atau hanya merupakan dugaan kita hasil olah pikir yang dikaitkan dengan pengalaman kita sendiri? Misalnya saja, ketika ada teman yang naik jabatan lantas kita berasumsi bahwa dia menggunakan orang dalam atau menyuap, hanya karena kita pernah melihat teman yang lain melakukan hal itu, lalu kita berpikir bahwa kita tidak bisa seperti dia sebab kita tak punya cukup uang untuk menyuap promosi jabatan. Padahal, hal itu belum tentu benar. Siapa tahu, temanmu yang kali ini naik jabatan karena memang usahanya sendiri yang sekeras karang?
4. Belajar mengatasi kritik menjadi peluang kesuksesan
Terkadang, pikiran negatif juga tercipta setelah kita mendapat kritik dari orang lain. Biasanya, ketika kita dikritik, kita langsung berpikir bahwa diri kita itu buruk, rendah, dan tidak sebaik yang lain. Lantas, kita malah menjadi malas dan tidak produktif, dan tentu pikiran negatif ini akan membuat diri kita benar-benar jatuh. Padahal, kita bisa lho, mengubah makna kritik menjadi sebuah motivasi yang baru. Misalnya saja, ketika orang lain mengkritikmu bahwa kamu terlalu kaku dan tak pandai bicara ketika menjadi public speaker. Nah, dari kritikan yang biasanya jujur itu, kamu bisa meningkatkan kemampuanmu untuk menjadi lebih fleksibel dan mencari berbagai bahan bahasan ketika diminta menjadi public speaker di kesempatan yang lain. Tentu, jika kamu sudah bisa mengatasi itu, kemampuanmu dalam bidang public speaking pun akan semakin meningkat, Ladies.
5. Fokuslah pada kekuatanmu
Hampir setiap manusia pasti akan lebih berfokus pada kelemahan dan kesalahannya, terlebih setelah dikritik. Sebenarnya, kondisi seperti itu wajar, sebab manusia lebih sering berfokus pada hal-hal negatif yang ada pada dirinya ketimbang hal yang positif. Namun, jika kamu hanya berfokus pada kelemahan yang kamu punya, hal itu hanya akan membuang waktumu saja, Ladies. Jadi, daripada stagnan pada kelemahan yang tentu tak berguna apa-apa, lebih baik fokuslah pada kekuatanmu saja. Mulailah dengan menuliskan daftar kekuatan atau kemampuanmu pada buku jurnal pribadimu. Lalu, jika pikiran negatif itu datang lagi, kamu bisa mengusirnya dengan tetap berfokus pada kekuatanmu yang bisa kamu pertajam.
Memang, menghilangkan pola pikir negatif yang sudah menjadi kebiasaan di dalam diri itu tidak mudah dan butuh waktu. Maka, mulailah dari sekarang untuk melakukannya, daripada tidak sama sekali.