Membimbing anak-anak agar mau berinteraksi sosial dengan lingkungannya harus kita mulai sejak dini lho, Ladies. Sebab, menurut studi Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences tahun 2015, persahabatan yang terjadi di masa kecil sangat baik untuk kesehatan mental anak-anak. Karena itulah, mengajarkan anak untuk berkenalan, bermain, dan bersahabat dengan teman-teman masa kecilnya sangatlah penting. Selain untuk menjaga kesehatan mentalnya, hal itu juga perlu dilakukan agar anak bisa mempunyai jiwa sosial yang tepat, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan ketika ia hendak beranjak remaja, dewasa, dan seterusnya. Berikut ini, ada 5 keterampilan sosial untuk anak yang bisa kamu ajarkan kepada buah hatimu di rumah, agar ia bisa berhubungan dengan orang lain secara lebih baik.
1. Melakukan kontak mata kepada lawan bicara
Kunci komunikasi yang baik adalah dengan melakukan kontak mata kepada lawan bicara ketika berbincang. Bahkan untuk sekadar berkenalan, berada dalam sebuah kompetisi, maupun sekadar memesan makanan kepada waiter, atau sekadar menyapa teman ketika berpapasan di jalan. Sebab itulah, penting banget untuk mengajarkan si buah hati melakukan kontak mata dengan teman-temannya ketika ngobrol atau bermain. Terutama, untukmu yang memiliki anak dengan karakter pemalu dan tidak bisa melihat mata lawan bicaranya.
Kamu bisa membimbing salah satu keterampilan sosial ini dengan cara mengajaknya diskusi seru, lalu menceritakan pengalamanmu, bahwa jika ada seseorang yang mengajakmu bicara tapi tidak melihat ke arah matamu, hal itu sungguh menyebalkan dan membuat kesal. Kemudian, kamu bisa mengajak anak dan membiasakannya untuk melakukan kontak mata denganmu ketika kalian sedang berbincang seru.
2. Mendengarkan lawan bicara dengan saksama
Di era yang serba digital dan teknologi seperti saat ini, kebanyakan orang cenderung menjadi anti sosial di dunia nyata, sebab sudah terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bersosialisasi di dunia maya. Padahal, bersosialisasi dengan banyak orang di kehidupan nyata memiliki manfaat lebih banyak ketimbang hanya bersosialisasi di dunia maya. Akan tetapi, kebiasaan untuk asyik sendiri ketika menggunakan gawai, membuat kebanyakan orang menjadi malas melakukan percakapan, terlebih mendengarkan orang lain bercerita.
Sedangkan, kunci komunikasi yang sehat adalah mendengarkan dengan baik. Sebab, mendengarkan lawan bicara bisa meningkatkan kemampuan untuk memahami suatu masalah, mengolah informasi dan riset dalam satu waktu secara lebih mudah, dan meningkatkan kemampuan berpikir logis tanpa melepaskan empati. Nah, kamu bisa membimbing anak agar mau melatih kemampuan mendengar dengan cara mengajaknya diskusi dan belajar lebih sering. Lalu, mintalah anak untuk memberikan feedback atas segala pendapatmu, Ladies.
3. Kerja sama dalam kelompok
Manusia memang terdiri dari individu-individu yang kemudian berkumpul menjadi kelompok untuk bergotong-royong mencipatakan sebuah karya. Hal itu bisa terwujud dengan baik jika kerja sama yang baik pun juga dilakukan dalam sebuah kelompok itu. Sebab itulah keterampilan sosial untuk melakukan kerja sama yang baik sangatlah dibutuhkan setiap anak, agar ketika kelak ia tumbuh menjadi remaja, lalu dewasa, ia akan menjadi pribadi yang bisa bekerja sama dengan banyak orang secara tepat. Kamu bisa mengajarkan si buah hati untuk bekerja sama dengan cara, mengajaknya bermain permainan yang membutuhkan kerja sama di dalamnya, misalnya bermain basket, sepak bola, atau kegiatan lainnya yang membutuhkan kekompakkan dalam sebuah kelompok.
4. Berbagi dengan yang lain
Keterampilan sosial dalam hal berbagi juga sama pentingnya untuk diaplikasikan anak agar kelak ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang ringan tangan. Kebiasaan berbagi juga menjadikan anak senang membantu orang lain, dan gemar membagikan sesuatu yang ia punya untuk dinikmatinya bersama dengan orang yang diajaknya berbagi. Kamu bisa membimbingnya dengan cara membawakan bakal anak dalam jumlah lebih, dan mintalah agar anak membagi makanannya kepada temannya yang membutuhkan. Kamu juga bisa memintanya berbagi dalam banyak hal, seperti membagi ilmu atau pengetahuan yang ia miliki, berbagi cerita, atau berbagi bantuan ketika temannya membutuhkan. Setelah itu, berikan pujian kepada anak, agar anak merasa diapresiasi dan menjadikan berbagi sebagai kebiasaan barunya.
5. Menjaga ruang privasi orang lain
Penting juga mengajarkan anak untuk menjaga ruang privasi orang lain. Sudah banyak orang dewasa yang terbiasa untuk ikut campur urusan pribadi orang lain. Maka, kita bisa membiasakan anak untuk menjaga ruang privasi orang lain dengan cara memintanya untuk fokus mengerjakan tugas-tugas sekolahnya, dan memintanya untuk menciptakan ruang privasinya sendiri. Ajarkan kepada anak untuk bersosialisasi namun tetap memiliki pembatas ruang agar tidak sembarang pula menceritakan urusan pribadinya kepada orang lain. Dengan begitu, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang bisa mejaga ruang privasi orang lain.
Nah, sudah saatnya kita membimbing si buah hati dengan menerapkan 5 keterampilan sosial di atas, agar kelak menjadi seseorang yang gemar bergaul, namun tetap tidak melupakan batasan-batasan akan urusan pribadinya dan orang lain.