Sama seperti orang dewasa, suhu badan bayi juga mengalami fluktuasi karena beberapa faktor. Umumnya, suhu anak harus berada di antara 36,5 derajat Celsius dan 37,5 derajat Celsius ketika diukur dengan termometer oral. Jika suhu badan Si Kecil kurang dari 36,5 derajat Celsius, ia dianggap mengidap hipotermia.
Pengertian Hipotermia
Hipotermia atau suhu tubuh yang rendah adalah kondisi di mana suhu tubuh turun di bawah kisaran normal. Hal ini dapat terjadi pada orang dewasa dan bayi. Suhu tubuh yang rendah pada bayi perlu segera ditangani sebab tubuh bayi belum berkembang sempurna untuk mengatur suhu tubuhnya. Jika tidak dideteksi sejak dini, suhu tubuh yang rendah pada bayi bisa menyebabkan masalah yang serius.
Lalu, bagaimana gejala hipotermia pada Si Kecil? Berikut Ladiestory.id akan membahas tentang gejala hipotermia pada Si Kecil dan cara penanganannya.
Gejala Hipotermia Pada Si Kecil
Hipotermia dapat dideteksi dengan mengukur suhu badan dengan termometer. Namun, Anda juga dapat mendeteksi hipotermia melalui beberapa gejala yang ditunjukkan oleh Si Kecil. Berikut ini beberapa tanda hiptermia pada Si Kecil:
- kaki menjadi dingin sebelum badan menjadi dingin,
- bayi terlihat lesu,
- menolak atau tidak mampu mengisap saat menyusu akibat nafsu makan yang buruk,
- reaktivitas terhadap rangsangan cenderung lamban dan lambat,
- tangisan anak terdengar lemah dan pendek.
Jika bayi memiliki gejala tersebut, terdapat risiko bayi mengalami cedera dingin. Tanda-tanda cedera dingin pada bayi, antara lain terlihat lesu, pernapasan lambat, dangkal, dan tidak teratur; detak jantung lambat, gula darah rendah; dan asidosis metabolik.
Pada kasus yang lebih parah, gejala hipotermia dapat menyebabkan kemerahan pada wajah dan ekstremitas, sianosis sentral, dan pengerasan kulit di punggung dan tungkai. Apabila gejala ini muncul, Anda memerlukan bantuan medis.
Cara Mengatasi Hipotermia Pada Si Kecil
Suhu tubuh yang rendah dapat menyebabkan masalah serius. Untuk itu, apabila bayi kedinginan dan menunjukkan gejala hipotermia, hal yang perlu Anda lakukan adalah mengukur suhu tubuhnya.
Pengukuran suhu yang paling akurat dapat dilakukan melalui rektal. Akan tetapi, jika Anda tidak memiliki termometer khusus rektal, Anda dapat menggunakan termometer aksila.
Pastikan untuk terus menyusui Si Kecil dengan metode kontak kulit sampai suhunya kembali normal. Dalam kondisi ini, menyusui dirasa sangat penting agar bayi tetap hangat dan menjaga kadar gula. Anda juga dapat memberikan tambahan selimut atau mengenakan pakaian tambahan pada bayi agar tubuhnya menjadi hangat.
Namun, bila beberapa cara di atas tidak dapat menaikan suhu tubuh bayi, Anda harus segera membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Sebab, hipotermia pada bayi merupakan kondisi yang serius dan harus segera ditangangi.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotermia adalah kondisi suhu tubuh yang menurun. Selain penurunan suhu, hipotermia pada Si Kecil juga menunjukkan beberapa gejala.
Jika gejala hipotermia muncul, lakukan pengecekan suhu dan berusaha menghangatkan tubuh bayi dengan cara memberikan selimut atau mendekapnya. Jika tidak berhasil harus segera menemui dokter untuk mendapat penagangan. Semoga bermanfaat!