Ladiestory.id - Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan sebuah kondisi pada perempuan yang ditandai dengan ketidakseimbangan hormon, menstruasi atau haid yang tidak teratur, dan/atau kista pada salah satu atau kedua ovarium.
Tak ada obat untuk PCOS, namun kelainan hormonal yang terjadi pada perempuan di usia reproduksi ini, bisa dikendalikan dengan diagnosis dan pengobatan dini, Deteksi dini gejala PCOS dan menjalani diagnosis dapat efektif dalam mencegah banyaknya komplikasi lebih lanjut yang disebabkan oleh kondisi tersebut.
Melansir Healthshots, Dr. Suruchi Desai, Ginekolog dan Dokter Kandungan, mengungkapkan bahwa kondisi PCOS memiliki berbagai gejala, termasuk menstruasi tidak teratur yang dapat menyebabkan infertilitas, peningkatan kadar androgen, dan masalah metabolisme.
“Dalam kondisi ini, kantung kecil berisi cairan yang disebut kista terbentuk di ovarium. Meskipun tidak semua perempuan dengan PCOS memiliki kista ini,” jelas Dr. Suruchi Desai.
Berikut ini beberapa gejala PCOS yang wajib untuk diketahui.
Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Banyak perempuan dengan PCOS mengalami periode menstruasi yang tidak teratur atau tidak menstruasi karena gangguan dalam regulasi hormonal siklus menstruasi mereka.
"Ketidakteraturan ini dapat bermanifestasi sebagai kurang dari sembilan periode menstruasi dalam setahun, jeda yang lama di antara periode menstruasi, atau pendarahan yang sangat banyak," jelas Dr. Desai.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer menyatakan bahwa ketidakteraturan dan lamanya siklus menstruasi adalah dua faktor yang menentukan PCOS. Namun, beberapa perempuan mungkin juga mengalami PCOS dengan periode menstruasi yang teratur.
Peningkatan Kadar Androgen
Gejala khas PCOS lainnya adalah peningkatan kadar androgen. Ini adalah hormon pria yang hadir dalam jumlah lebih tinggi dari biasanya pada perempuan yang mengalami kondisi tersebut.
Peningkatan kadar androgen dapat menyebabkan gejala fisik seperti hirsutisme, yaitu pertumbuhan rambut berlebihan di wajah, dada, dan punggung. Jerawat dan kulit berminyak juga umum terjadi karena peningkatan produksi minyak dari peningkatan kadar androgen.
Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan adalah gejala lain yang sering terjadi. Hal ini sering dikaitkan dengan resistensi insulin, yakni kondisi ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin secara efektif, yang menyebabkan kadar insulin dan glukosa dalam darah menjadi lebih tinggi.
Resistensi insulin ini selanjutnya dapat berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2, yang merupakan alasan mengapa banyak perempuan dengan PCOS memiliki risiko lebih tinggi untuk kondisi ini.
Timbul Bercak Gelap Pada Kulit
Beberapa perempuan juga mungkin mengalami bercak-bercak kulit yang gelap dan lembut, yang dikenal sebagai akantosis nigrans, yang sering muncul di lipatan tubuh seperti leher, ketiak, dan selangkangan. Sebuah penelitian, yang diterbitkan dalam Jurnal Dermatologi India, menyatakan bahwa tempat yang paling umum untuk bercak ini adalah tengkuk.
Kelelahan dan Depresi
Kelelahan adalah gejala lain PCOS yang dialami oleh banyak perempuan. Meskipun bukan gejala langsung, banyak gejala PCOS lainnya yang dapat menyebabkan kelelahan. Kelelahan yang tidak terkendali dapat menjadi tanda awal PCOS dan perlu segera ditangani.
Selain itu, gejala psikologis seperti depresi dan kecemasan juga dilaporkan oleh banyak perempuan dengan PCOS, kemungkinan besar karena kombinasi gejala fisik dan ketidakseimbangan hormon