1. Lifestyle
  2. Waspada! 6 Ciri Pelaku Playing Victim yang Wajib Dihindari
Lifestyle

Waspada! 6 Ciri Pelaku Playing Victim yang Wajib Dihindari

Waspada! 6 Ciri Pelaku Playing Victim yang Wajib Dihindari

Ilustrasi pelaku playing victim. (Special)

Ladiestory.id - Playing victim merupakan istilah yang mungkin tidak asing lagi  bagi sebagian orang. Playing victim adalah sikap kepribadian seseorang yang senang melemparkan kesalahan kepada orang lain, dan merasa ia adalah korban atas kesalahan yang sebenarnya ia perbuat sendiri.

Ciri-ciri Pelaku Playing Victim

Tujuan dari para pelaku playing victim ini adalah mencari perhatian atau simpati dari orang-orang di sekitarnya. Hal ini dinilai sangat merugikan orang lain yang berada di sekitarnya. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui ciri-ciri orang yang senang melakukan playing victim, sehingga kita bisa menghindarinya. Berikut ciri-ciri para pelaku playing victim:

1. Suka Menyalahkan Orang Lain

menyalahkan orang lain
Ilustrasi menyalahkan orang lain. (Special)

Ciri-ciri pelaku playing victim yang pertama adalah senang menyalahkan orang lain. Pelaku playing victim tidak akan peduli dengan apa yang telah mereka perbuat, bagi mereka orang lain yang bersalah. Hal ini bertujuan agar image mereka tetap baik dari semua kesalahan yang sebenarnya mereka sendiri yang membuat. Pelaku playing victim berusaha membuat pencitraan yang cukup baik, dibalik semua kesalahan mereka.

2. Sering Mengasihani Diri Sendiri

Seorang pelaku playing victim akan selalu mengasihani diri sendiri. Saat mereka dalam kondisi terpuruk, berduka, sedih, mereka merasa semua orang jahat kepadanya. Mereka berpikir hidup ini tidak adil untuknya, dan meyakini bahwa masalah mereka adalah masalah yang paling besar di dunia.

Mereka tidak segan membagikan kesedihan atau masalahnya di depan umum. Dengan tujuan mencari simpati atau perhatian orang lain, ia cenderung larut dan tenggelam dalam masalahnya padahal orang lain juga mungkin memiliki masalah yang sama.

3. Tidak Bertanggung Jawab

Para pelaku playing victim tidak mengenal tanggung jawab dalam hidupnya. Mereka akan selalu menjadikan orang lain tumbal atas kesalahan atau masalah yang mereka perbuat.

Mereka tidak memiliki keyakinan pada dirinya sendiri, untuk bertanggung jawab atas apa yang telah mereka perbuat. Mereka memilih untuk melarikan diri dan lebih senang melemparkan tanggung jawabnya kepada orang lain.

4. Pandai Memanipulasi Keadaan

Sifat manipulati menjadi salah satu keahlian dari pelaku playing victim. Mereka sangat paham cara memanipulasi keadaan untuk mencari simpati dan perhatian orang lain. Bahkan, pelaku playing victim bisa membuat Kamu merasa bersalah atas apa yang sudah pernah Kamu perbuat kepadanya.

Pelaku playing victim pintar sekali dalam membuat drama. Drama diceritakan berdasarkan sudut padang mereka sendiri, seolah-olah orang lain bersalah sepenuhnya, dan mereka hanyalah korban yang terluka.

5. Tidak Mengakui Kesalahan

Tidak mengakui kesalahan yang sudah diperbuat merupakan salah satu ciri perilaku playing victim. Pelaku playing victim tidak menerima kenyataan bahwa di lingkungan sosial banyak orang yang tidak menyukai sifat dan sikap mereka yang merugikan orang lain serta membuat orang lain kesal.

Meminta maaf merupakan hal yang langka bagi pelaku playing victim. Bagi mereka dengan meminta maaf akan menurunkan citra baik yang selama ini mereka bangun. Selain itu, meminta maaf akan membuat mereka nampak bersalah, sedangkan pelaku playing victim tidak pernah merasa bersalah. Jadi, jangan berharap pelaku playing victim akan mengakui kesalahannya.

6. Hidupnya Tidak Bahagia

sedih
Ilustrasi hidup tidak bahagia. (Special)

Seseorang playing victim akan selalu merasa tidak cukup. Mereka cenderung memiliki sifat pesimis dan tidak cukup bahagia dengan apa yang mereka punya. Pelaku playing victim menuntut agar semua orang memiliki perhatian lebih kepadanya. Mereka tidak bisa menerima pemberian dalam bentuk kecil, mereka selalu berpikir untuk layak mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang saat ini mereka dapatkan.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel