1. Health
  2. 10 Warna Kotoran Telinga dan Artinya bagi Kesehatan
Health

10 Warna Kotoran Telinga dan Artinya bagi Kesehatan

10 Warna Kotoran Telinga dan Artinya bagi Kesehatan

Foto: Ladiestory.id

Ladiestory.id - Kotoran telinga atau serumen memang sekilas tampak menjijikan, tapi tahukah kamu bahwa serumen tersebut bisa menunjukan potensi kesehatan pada tubuh? Serumen sendiri berfungsi untuk membantu melindungi telinga dari infeksi dan kemasukan benda asing agar ke dalam indra pendengaran ini.

Menarik dari kotoran telinga ini bisa keluar sendiri bersama-sama dengan sel mati saat sudah menumpuk.  Bahkan tubuh secara alami akan mengeluarkan lebih banyak serumen saat sedang stres atau ketakutan.

Warna Kotoran Telinga dan Artinya

Kotoran telinga umumnya berwarna kuning kecokelatan dan cenderung basah atau putih keabu-abuan dan kering. Tapi, warna kotoran telinga juga dapat bervariasi tergantung etnis dan kondisi kesehatan seseorang. 

Berikut warna kotoran telinga dan artinya bagi kesehatan

1. Warna Kotoran Telinga Kuning Ke Oranye

Warna ini menunjukkan serumen masih baru dan kondisinya normal. Biasanya, tekstur kotoran telinga ini cenderung basah dan lengket.

Foto: Ladiestory.id

2. Warna Kotoran Telinga Oranye Ke Coklat 

Warna ini menunjukkan serumen sudah lama dan kondisinya normal. Biasanya tekstur kotoran telinga ini cenderung basah dan lengket.

3. Warna Kotoran Telinga Oranye Tua 

Warna ini menunjukkan serumen agak lama dan kondisinya normal. Biasanya tekstur kotoran telinga ini cenderung kering dan mudah diambil.

4. Warna Kotoran Telinga Oranye Pucat 

Warna ini menunjukkan serumen sangat lama dan kondisinya normal. Biasanya tekstur kotoran telinga ini cenderung kering. 

5. Warna Kotoran Telinga Kuning ke Hijau 

Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini bercampur cairan nanah dari infeksi telinga. 

6. Warna Kotoran Telinga Putih ke kuning 

Warna ini menunjukkan serumen masih baru dan kondisinya normal. Biasanya, tekstur kotoran telinga ini cenderung kering.

7. Warna Kotoran Telinga Hijau 

Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini baunya tak sedap dan menunjukkan tanda infeksi telinga.

8. Warna Kotoran Telinga Kuning Ke Merah 

ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini bercampur darah, basah, dan berair. Penyebabnya bisa berasal dari luka di bagian dalam telinga, kanal telinga digigit serangga, atau gendang telinga pecah. 

Foto: Ladiestory.id

9. Warna Kotoran Telinga Abu-abu 

Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini bercampur debu atau partikel lain yang menumpuk di dalam telinga. 

10. Warna Kotoran Telinga Hitam 

Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini sudah menumpuk terlalu banyak, terganjal benda asing, atau iritasi setelah dibersihkan dengan cotton bud.

Cara Aman Mengeluarkan Kotoran Telinga 

Untuk mengeluarkan kotoran telinga yang membandel atau susah dikeluarkan kamu bisa terapkan cara di bawah ini

  1. Cara pertama yang bisa kamu terapkan adalah melembutkan kotoran telinga terlebih dahulu menggunakan baby oil, minyak mineral dan gliserin.
  2. Setelah 2 hari kotoran telinga akan melembut, selanjutnya kamu gunakan alat suntik untuk menyemprotkan air hangat dengan lembut ke saluran telinga. Bila tidak ada alat suntik kamu bisa gunakan bola kapas untuk meneteskan air hangat ke saluran telinga. Caranya dengan memiringkan kepala dan tarik telinga luar ke atas dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinga. Setelah selesai mengairi, miringkan kepala ke samping untuk membiarkan air mengalir keluar.
  3. Setelah selesai, kemudian bersihkan bagian luar telinga dengan handuk atau pengering rambut. Cara ini dapat diulangi beberapa kali bila kotoran telinga yang berlebihan tidak juga  keluar. 

Jika warna kotoran telingamu tidak normal, segeralah untuk memeriksakan diri ke dokter. Perlu diketahui pula, ada baiknya untuk meminta bantuan ahli dalam mengeluarkan kotoran telinga.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel