Secara umum, vaksin bekerja dengan merangsang pembentukan kekebalan tubuh secara spesifik terhadap bakteri/virus penyebab penyakit tertentu. Sehingga apabila terpapar, seseorang akan bisa terhindar dari penularan ataupun sakit berat akibat penyakit tersebut.
Fakta Terkait Vaksin Sinovac
Sinovac adalah satu dari tiga vaksin COVID-19 eksperimental yang telah digunakan Cina untuk menyuntik ratusan ribu orang di bawah program penggunaan darurat. Dua vaksin lain dalam program tersebut, keduanya dikembangkan oleh institut yang terkait dengan Sinopharm, dan vaksin lain dari CanSino Biologics, juga terbukti aman dan memicu respons kekebalan dalam uji coba tahap awal dan menengah, menurut penelitian. Gang Zeng, seorang peneliti Sinovac yang terlibat dalam studi CoronaVac, mengatakan vaksin bisa menjadi pilihan yang menarik karena dapat disimpan pada suhu lemari es normal 2 hingga 8 derajat Celcius (36 ° -46 ° F) dan dapat tetap stabil hingga tiga tahun. Sinovac berharap dapat memproduksi 300 juta dosis setiap tahun dan bertujuan untuk menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi kedua pada akhir tahun 2020 untuk meningkatkan kapasitas produksi tahunan CoronaVac menjadi 600 juta dosis.
Follow our
media updates!
Tetap Jaga Imun Meski Ada Vaksin COVID-19
Jika nanti kamu sudah divaksinasi COVID-19, bukan berarti bisa lalai dalam menjaga kesehatan dari virus apa pun, khususnya virus corona. Perlu diketahui, seseorang yang sudah divaksinasi COVID-19 tidak serta merta langsung kebal terhadap virus corona. Namun, seseorang yang telah mendapatkan vaksin cenderung mengalami gejala yang lebih ringan dibanding orang yang belum divaksin.
Jadi, kamu mungkin tidak bisa bergantung sepenuhnya pada vaksin, karena memang tidak akan melindungi tubuh dari paparan virus seratu persen. Maka itu, sebaiknya tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan. Hingga saat ini, penggunaan masker adalah salah satu cara pencegahan yang paling efektif.