Apa yang terlintas di pikiran jika mendengar kata karya ilmiah? Sering kali menulis karya ilmiah menjadi masalah bagi beberapa orang.
Tak hanya itu, kerap kali mereka juga enggan menyelesaikan laporan penelitian karya ilmiah meski sudah selesai melakukan penelitian.
Berbagai alasan diutaran mulai dari sibuk, tidak ada waktu, tidak ada biaya, dan beberapa hal yang sering dijadikan kambing hitam.
Bagi beberapa orang karya ilmiah tidak diselesaikan sebab ketidak mampuan dalam kegiatan menyelaraskan kemampuan wawasan pengetahuan dan menulis.
Apa itu Karya Ilmiah?
Sebelum itu, kamu tahu apa itu karya ilmiah? Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Sangat disarankan, penulisan karya tulis ilmiah, menggunakan kata yang tidak ambigu, atau memiliki makna ganda, maka diperlukan penggunaan gaya bahasa yang lugas, eksplisit, menggunakan variasi istilah ilmiah yang sesuai dengan aturan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
Jenis-Jenis Karya Ilmiah
-
Makalah
Makalah merupakan jenis karya tulis yang bersifat ilmiah. Biasanya, untuk keperluan terkait dengan pendidikan ditulis dalam bentuk makalah.
Ketika menyusun makalah, sangat diperlukan data pendukung dari hasil observasi lapangan dari sebuah masalah dalam penelitian.
Data yang terkumpul diperlukan untuk mencari penyelesaian masalah dalam penelitian.
Biasanya makalah ini disampaikan dalam seminar, simposium, atau uji materi.
-
Skripsi
Jenis karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1) disebut dengan skripsi.
Dalam proses pembuatannya, keaslian menjadi hal yang paling penting dan utama.
Bentuk akhir skripsi biasanya berbentuk hard cover dan dipresentasikan di depan para dosen penguji dan pembimbing, yang kerap kali disebut dengan istilah sidang skripsi.
-
Tesis
Untuk memperoleh gelar S1 harus menyelesaikan skripsi, untuk memperoleh meraih gelar strata dua (S-2) atau Master perlu menyelesaikan tesis.
Perbedaan keduanya terletak pada tesis yang harus mengalisis suatu topik penelitian lebih kompleks sehingga tingkat ilmiah dari tesis lebih kuat dibandingkan skripsi.
-
Disertasi
Disertasi merupakan satu tingkat lebih tinggi dibanding tesis. Berarti, jika ingin meraih gelar doctor untuk mahasiswa program studi strata tiga (S-3) perlu menyelesaikan yang namanya disertasi.
Isi dari disertasi sendiri adalah hasil penelitian orisinil yang nantinya dapat diaplikasikan ke kehidupan nyata, biasanya, disertasi diuji oleh seorang profesor, atau doktor senior dan profesional.
-
Artikel
Sedangkan artikel adalah tulisan yang berisi opini penulis atas permasalahan tertentu yang diangkat.
Opini disini bukan berarti pandangan subjektif semata, namun berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh lembaga atau institusi tertentu.
Biasanya artikel dibuat untuk keperluan publikasi di buletin, surat kabar, media sosial, kanal digital, dan lain sebagainya.
-
Paper
Jenis karya ilmiah selanjutnya adalah paper yang ditulis berdasar data, serta argumen yang tingkat kevalidannya kuat.
Paper kerap kali disebut sebagai ringkasan dari penelitian yang telah dibuat.
Tidak banyak perbedaan antara paper dengan makalah, hanya saja sistematika penulisannya dan pembahasan yang berbeda. Pembahasan pada paper lebih singkat, karena hanya terfokus pada analisis masalahnya saja.
-
Work Paper
Jenis karya ilmiah yang mirip dengan makalah adalah work paper atau kertas kerja.
Namun analisis dalam work paper dilakukan lebih mendalam jika dibanding dengan makalah. Biasanya work paper dipresentasikan di depan para ilmuwan dan pada umumnya isi work paper berisi solusi dari permasalahan besar yang sedang dihadapi.
Contoh Karya Ilmiah
Sebagai contoh pembuatan karya ilmiah yang benar harus memiliki sturktur atau sistematika penulisan seperti di bawah.
1. Cover/Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
6. Tinjauan Pustaka
7. Metode Penelitian
8. Pembahasan/Hasil Penelitian
9. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
10. Daftar Pustaka
11. Lampiran
Agar menjadi sebuah karya ilmiah yang baik, kita harus memahami dan mengerti struktur dari penulisan karya ilmiah itu sendiri.
Mulailah dari memilih topic, mengumulkan informasi, baru mulai menulis dan diakhiri dengan evaluasi.
Begitulah contoh dan jenis karya ilmiah. Semoga membantu!