Ladiestory.id - Ladies, pembalut menjadi alternatif utama yang digunakan oleh wanita saat siklus menstruasi tiba. Penggunaan pembalut perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan darah menstruasi bocor serta terhindar dari penyakit maupun iritasi kulit.
Nah, berbicara tentang kebersihan dan kesehatan vagina, beberapa wanita kerap mengalami masalah iritasi kulit akibat penggunaan pembalut. Rasa gatal yang muncul di area vagina dapat memberikan rasa yang tidak nyaman bahkan membuat mood menjadi berantakan. Area kulit vagina merupakan bagian sensitif yang perlu dijaga serta diperhatikan kebersihannya.
Berikut ini lima penyebab iritasi akibat penggunaan pembalut yang wajib kamu ketahui. Simak yuk!
Terjadinya Gesekan Pembalut dan Kulit
Selain permukaan kulit wajah, kulit di area vagina juga bisa mengalami iritasi akibat penggunaan pembalut.
Hal ini terjadi karena adanya gesekan antara permukaan pembalut dan kulit akibat kondisi pembalut yang penuh dan lembap karena darah menstruasi dengan aktivitas bergerak yang kamu lakukan sehingga membuat kulit menjadi luka dan lecet.
Dilansir dari Gapianne.com mengenakan pakaian yang ketat atau bahan-bahan yang membuat permukaan kulit tidak bernapas maka dapat menyebabkan terjadinya rasa panas, kelembaban serta menyebabkan gesekan antara celana dan kulit sehingga menimbulkan rasa gatal, kemerahan dan iritasi pada kulit.
Kondisi Pembalut dan Vagina yang Lembab
Saat menstruasi darah akan keluar lebih banyak dari vagina sehingga sangat perlu menggunakan pembalut agar tidak mudah bocor dan membuatmu nyaman beraktivitas. Oleh sebab itu, kamu pun perlu memperhatikan frekuensi penggunaan pembalut setiap menstruasi bulanan.
Jangan lupa rutin mengganti pembalut setidaknya setiap tiga atau empat jam sekali agar vagina tidak lembab dan iritasi.
Dilansir dari The Indian Express, sangat penting menjaga daerah intim kewanitaan agar tetap kering dan bersih setiap saat. Menurut Dr. Tishya, kamu harus memastikan bahwa tingkat pH yang tepat dari vagina umumnya adalah 3 sampai 4,5. “Tingkat pH normal dapat bertindak sebagai pertahanan terhadap pertumbuhan bakteri,”ungkapnya.
Malas Ganti Pembalut
Seperti yang telah dijelaskan diatas, sebaiknya kamu dapat mengganti pembalut selama tiga atau empat jam sekali setiap harinya selama siklus menstruasi berlangsung supaya kebersihan dan kesehatan vagina tetap terjaga dan terhindar dari penyakit.
Dilansir dari Gapianne.com, apabila kamu malas mengganti pembalut tentu akan muncul masalah khusus di area vagina misalnya alergi yang bervariasi diantaranya munculnya kemerahan di sekitar vulva, rasa gatal akibat kulit bersentuhan dengan pembalut, rasa terbakar dan panas yang luar biasa, munculnya ruam dan eksim serta bercak merah seperti jerawat, kulit vagina menjadi bengkak disertai gatal dan nyeri, kulit iritasi dan mengelupas , munculnya jamur serta dapat menimbulkan bau tak sedap di area vagina.
Alergi Akibat Salah Pilih Pembalut
Ladies, salah memilih pembalut juga bisa menjadi penyebab kulit mengalami iritasi, lho. Beragam merek pembalut yang dijual dipasaran mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan timbulnya masalah kulit apalagi bagi kamu yang memiliki kulit sensitif.
Walaupun sudah terjaga higienitas dan keamanannya, bahan kimia dari pembalut ini dapat menimbulkan reaksi alergi maupun iritasi pada kulit.
Namun kamu tak perlu khawatir, dilansir dari Theecowoman.com, jika kamu mengalami masalah ini kamu dapat beralih ke pembalut yang ramah lingkungan atau pembalut organik serta hindari jenis pembalut yang mengandung bahan wewangian. Kamu juga bisa memilih menstrual cup ataupun tampon sebagai opsi pilihanmu.
Tidak Jaga Kebersihan Vagina
Ladies, selain rutin mengganti pembalut kamu juga perlu menjaga kebersihan dan higienitas area vagina agar bakteri tidak berkembang pesat.
Saat vagina terasa lembab dan mulai menimbulkan rasa gatal kamu akan memilih menggunakan sabun kewanitaan untuk mengatasinya.
Dilansir dari Gapianne.com, hal ini sebaiknya dapat dihindari karena menggunakan sabun kewanitaan saat menstruasi khususnya yang mengandung aroma wewangian justru dapat mengganggu keseimbangan pH vagina bahkan dapat menyebabkan infeksi jamur hingga menimbulkan reaksi alergi yang parah.
Maka dari itu, agar kebersihan vagina tetap terjaga kamu dapat mencuci bersih area vagina saat mengganti pembalut, hindari penggunaan sabun pembersih area kewanitaan saat menstruasi, ganti celana dalam yang telah dipakai serta hindari penggunaan celana yang ketat agar kulit tidak iritasi.