Mengurangi sampah bukan cuma dari makanan saja, tapi juga saat belanja. Misalnya, mulai mengatakan, “tidak, terima kasih” saat kasir bertanya mau pakai plastik, bisa jadi langkah yang baik untuk memulai hidup yang lebih hijau. Selain itu, yaitu dengan mulai memilih dan membeli merek mode yang memiliki kampanye “sustainable fashion”, yang artinya proses produksi sampai ke tangan konsumen apakah ramah lingkungan, transparan dalam pemilihan bahan, dan mensejahterakan pekerjanya. Penasaran merek apa saja yang memiliki produk yang “sustainable fashion”? Baca terus artikel ini, ya.
Nike
Salah satu retail terbesar dunia ini memproduksi kain katun organik. Katun organik adalah katun yang diperoleh dari biji kapas alami yang belum dimodifikasi dan juga ditanam di ladang yang tidak menggunakan pestisida. Sementara katun inorganik adalah katun yang menggunakan biji yang sudah dimodifikasi (Genetically Modified Organism) dan ditanam di ladang yang menggunakan pestisida. Sebagai informasi, secara kualitas sendiri, sebenarnya tidak ada perbedaan yang terlalu banyak. Ada beberapa kasus katun inorganik yang menyebabkan alergi atau penyakit kulit karena penggunaan pestisida yang berlebih dan tidak diawasi. Namun secara umum, katun inorganik termasuk aman untuk digunakan, sementara katun organik sudah pasti aman bagi penggunanya. Brand ini juga sudah menggunakan proses waterless dye untuk mengurangi banyaknya limbah air selama proses produksi.
Levi’s
Ternyata produsen Levi’s dalam pembuatan jeans sudah mulai menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan memakai teknik pembuatan jeans yang hemat air. Material daur ulang diolah untuk menciptakan koleksi denim ramah lingkungan. Limbah plastik PET – Polythylene Terephthalate Materials – yang terdiri dari botol coklat, botol soda hijau, botol air bersih, dan nampan makanan berwarna hitam, dikumpulkan dari beberapa kota di Amerika Serikat. Botol tersebut dipilah berdasarkan warna, dihancurkan menjadi serpihan, dan akhirnya diolah menjadi serat poliester (polyester fiber). Serat poliester dicampur dengan serat katun, dan selanjutnya ditenun dengan benang katun tradisional dari Cone Denim.
H&M
Memperkenalkan Conscious Denim, sebuah koleksi yang tidak hanya menggunakan bahan yang lebih berkelanjutan tetapi juga diproses dengan cara yang lebih berkelanjutan, bergaya simpel dan kontemporer. Untuk pertama kalinya bagi H&M, proses pencucian yang digunakan untuk produk denim H&M telah dinilai mampu meminimalisir penggunaan energi dan air. Koleksi Conscious Denim ini terdiri dari pakaian untuk wanita, pria dan anak-anak, yang akan tersedia di seluruh dunia di sekitar 1.000 toko dan secara online.
Adidas
Siapa yang tidak kenal dengan merek ternama yang satu ini, dan ternyata Adidas juga menggunakan bahan-bahan organik seperti bambu dan rami untuk produk-produk mereka. Menurut sebuah riset ilmiah, bambu mengandung zat antibakteri dan anticendawan alami bernama penny quinine yang berguna menghilangkan bau tak sedap. Bahkan, pencucian dan penjemuran berulang, tidak akan menghilangkan zat antibakteri tersebut.
Kelebihan pakaian dengan serat bambu lainnya, yakni stuktur pori-pori kecil khusus di dalam serat bambu memiliki daya serap tinggi, dapat menyerap formaldehida, toluene, amonia, dan substansi berbahaya lainnya.
Linean
Merek lokal yang sudah memproduksi pakaian yang ramah lingkungan yaitu Linean, sebuah merek yang menggunakan serat tanaman rami, yaitu linen sebagai bahan utamanya. Bukan hanya bahannya saja, sampah produksinya pun diperhatikan oleh Linean. Misalnya, Linean menggunakan sisa bahan potongan untuk dibuat menjadi aksesoris seperti tempat sedotan logam, totebag, atau tempat makeup. Merek ini juga mengusung konsep slow fashion movement dan menentang konsep pabrikan fashion besar yang tidak mempedulikan lingkungan sekitarnya.
Jadi, dari lima merek mode lokal dan internasional nih, produk mana yang ingin kamu beli? Selamat belanja dan tetap perhatikan lingkungan ya, Ladies.
Sumber foto utama: Unsplash.com/ Eugene Chystiakov