Ladiestory.id - Tak hanya memiliki keindahan alam yang memanjakan mata, Kepulauan Riau juga memiliki sederet makanan khas dengan rasa otentik yang wajib dicoba. Kira-kira apa saja makanan tersebut? Simak 5 makanan khas Kepulauan Riau di bawah ini!
Roti Canai
Roti canai merupakan roti tipis yang merupakan hasil pengaruh dari masuknya muslim India ke Indonesia pada abad ke-17. Di Riau, biasanya roti canai dihidangkan dengan kari kambing.
Dibuat dengan campuran lemak dan tepung, roti canai atau yang juga disebut dengan roti maryam memiliki rasa yang gurih. Selain dengan kari, roti ini juga bisa dimakan dengan taburan gula atau madu.
Asam Pedas
Sesuai dengan namanya, makanan ini memiliki rasa yang asam dan pedas. Asam pedas atau disebut juga dengan Asam Padeh/Sampadeh merupakan makanan olahan ikan laut. Biasanya jenis ikan yang digunakan adalah ikan tongkol, kakap, tuna, ikan kembung, gurami, bahkan juga cumi-cumi.
Rasa asam di dapat dari asam jawa, sedangkan rasa pedasnya didapat dari cabai dan rempah-rempah. Walaupun memiliki penampakan seperti gulai, tapi asam pedas tidak menggunakan santan kelapa di dalamnya.
Sop Ikan Batam
Makanan berkuah ini merupakan makanan khas dari salah satu kota di Kepulauan Riau, yaitu Batam. Terletak di pesisir pantai, tak heran jika olahan ikan laut pun jadi andalan di sana.
Sop ikan Batam memiliki kuah yang bening dan memiliki cita rasa yang gurih dan segar. Biasanya, ikan laut yang digunakan untuk masakan ini adalah ikan tenggiri, ikan dori, atau ikan kakap.
Mie Lendir
Mie lendir merupakan mie berkuah kental dengan warna coklat. Kuah kentalnya ini didapatkan dari campuran kacang tanah dan ubi jalar. Sedangkan mie yang digunakan adalah mie kuning biasa. Penyajian mie lendir biasanya dilengkapi dengan bawang goreng, tauge, dan kentang rebus atau telur rebus.
Es Laksamana Mengamuk
Minuman khas dari daerah Riau ini berbahan dasar mangga kuweni. Sedangkan, untuk airnya menggunakan santan dan gula. Minuman menyegarkan ini kerap ada di bulan Ramadan.
Nama Laksamana Mengamuk diambil dari cerita tentang seorang laksamana yang mengamuk. Sebab mengamuknya sang laksamana adalah karena istrinya dibawa kabur oleh seorang pemilik kebun kuweni. Ia yang saat itu siap menghunuskan pedangnya tanpa sengaja mengenai buah kuweni yang ada di pohon dan membuatnya berjatuhan. Mangga kuweni tersebut akhirnya dipungut oleh warga dan dibuat minuman.