1. Entertainment
  2. Viral Video Mahasiswa Diusir karena Ngaku Non-Biner, Begini Tanggapan Ragil Mahardika
Entertainment

Viral Video Mahasiswa Diusir karena Ngaku Non-Biner, Begini Tanggapan Ragil Mahardika

Viral Video Mahasiswa Diusir karena Ngaku Non-Biner, Begini Tanggapan Ragil Mahardika

Ragil Mahardika. (Special)

Ladiestory.id - Beberapa waktu lalu, beredar video seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang diusir oleh dosen saat kegiatan pengenalan kampus mahasiswa baru Fakultas Hukum.

Dalam video tersebut, seorang mahasiswa mengaku jika dirinya bukanlah laki-laki ataupun perempuan. Ia menyebut dirinya sebagai non-biner, non-binary atau gender neutral. Setelah mengatakan hal tersebut, Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas langsung memanggil panitia untuk membawa keluar mahasiswa baru tersebut. 

Melihat video tersebut viral, Ragil Mahardika, salah satu seleb TikTok asal Indonesia yang dikenal karena keterbukaan soal orientasi seksualnya itu ikut memberi tanggapan melalui video berdurasi 3 menit yang diunggah di akun TikTok-nya. 

Ragil Mahardika. (Tiktok: @ragilmahardika)

Di awal video, ia berharap agar mahasiswa tersebut mendapatkan jalan keluar agar tetap dapat menimba ilmu di Indonesia. Ia berpesan untuk mencoba berkuliah di luar negeri jika di Indonesia ia menghadapi kesulitan. Ragil juga menawarkan bantuan informasi terkait pendidikan di luar negeri. 

“Untuk masnya, semoga ada jalan keluar dan masih bisa kuliah di Indonesia. Kalau pun nanti masih saja mendapatkan kesulitan, masnya bisa coba kuliah ke luar negeri kalo butuh informasi bisa DM aku di Instagram,” ujar Ragil sebagai pembuka videonya. 

Seleb TikTok yang sekarang menetap di Jerman ini menjelaskan jika di negara-negara maju, gender neutral atau non-binary sudah diakui keberadaannya. Bahkan, di Jerman sendiri, jenis kelamin bukan hanya laki-laki dan perempuan saja, namun ada diverse. Di mana jenis kelamin ini diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak dapat mengidentifikasi gender mereka. 

Berbeda halnya dengan Indonesia yang secara hukum hanya mengakui adanya jenis kelamin hanyalah laki-laki dan perempuan.  

"Tapi memang di negara kita di Indonesia ini memang belum diakui. Secara hukum, di Indonesia itu hanya ada laki-laki dan perempuan,” ucap Ragil. 

Ragil mencoba menanggapi kasus yang sedang hangat ini dengan netral dan tidak mencoba menyudutkan pihak mana pun, baik itu si mahasiswa atau pun dosen yang ada di dalam video viral itu. Ia mengatakan bahwa pernah merasakan hal yang sama. Namun, ia menyarankan untuk tetap hidup sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia agar nantinya dapat melanjutkan hidup dengan aman dan tidak kesulitan ketika harus terlibat dengan pemerintahan Indonesia. 

"Supaya kita aman dan bisa bekerja, bisa kuliah atau juga tidak mendapat kesulitan dalam meminta dokumen apapun dari pemerintah Indonesia, kita mengikuti aturan yang ada saja di Indonesia,” jelasnya. 

Di akhir video, ia mengatakan bahwa gender dan orientasi seksual merupakan hal yang berbeda dan yang menjadi suatu permasalahan di kasus tersebut, yakni gender mahasiswa tersebut. 

“Jadi ini dua hal yg berbeda, dan disini yang dipermasalahkan adalah gender si mas bukan orientasi seksualnya,” tegas Ragil. 

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel