Ladiestory.id - Baru-baru ini, Es Teh Indonesia melayangkan somasi kepada pelanggan yang protes produknya kemanisan seperti mengandung gula tiga kilogram. Hal tersebut kemudian membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) buka suara.
Menurut Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM RI, Rita Endang, produk Es Teh Indonesia termasuk dalam pangan siap saji dan merupakan pangan yang diolah langsung. BPOM RI tidak memiliki wewenang maupun regulasi terkait produk siap saji tersebut.
Menurut Endang, hal tersebut dikarenakan pengawasan terhadap pemberian informasi kandungan gula serta peran kesehatan pada pangan siap saji dilakukan oleh Dinkes Provinsi, Dinkes Kabupaten atau Kota dilansir dari salah satu media Indonesia pada (26/9/2022).
Meski begitu, sesungguhnya kandungan gizi pangan siap saji diatur dalam regulasi Permenkes Nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.
Regulasi tersebut juga mewajibkan pencantuman label nilai gizi tidak pada produk kemasan, melainkan pada iklan dan promosi media lainnya melalui leaflet, brosur, buku menu, dan media lain.
Berikut kriteria produk yang dikecualikan dari izin edar BPOM:
- Mempunyai masa simpan/kedaluwarsa kurang dari 7 (tujuh) hari (dibuktikan dengan pencantuman tanggal produksi dan tanggal kedaluwarsa pada label).
- Digunakan lebih lanjut sebagai bahan baku pangan dan tidak dijual secara langsung kepada konsumen akhir.
- Dijual dan dikemas langsung di hadapan pembeli dalam jumlah kecil sesuai permintaan konsumen.
- Pangan olahan siap saji.
Sementara itu, peraturan BPOM Nomor 26 Tahun 2021 yang sebelumnya disinggung berkaitan dengan pengawasan BPOM RI soal kandungan gizi, difokuskan untuk produk pangan olahan yang memiliki izin edar dan masa simpan lebih dari tujuh hari.
Kasus Es Teh Indonesia yang melayangkan somasi kepada pelanggannya viral sejak (25/9/2022). Kasus tersebut tengah menjadi perbincangan yang hangat di Twitter karena salah satu akun @Gandoyy, mengkritik salah satu varian Es Teh Indonesia yang dianggap terlalu manis.
Hal tersebut membuat tim legal dari Es Teh Indonesia melayangkan somasi dan menjadi bumerang untuk perusahaannya sendiri. Warganet malah berbalik menyerang Es Teh Indonesia yang dianggap tidak mau menerima kritikan dari pelanggan.