Ladiestory.id - Sarkopenia merupakan salah satu gangguan kesehatan yang umumnya dialami oleh lansia. Sarkopenia merupakan pengecilan otot yang disertai dengan menurunnya kualitas dan fungsi otot. Sebab itu kita harus menjaga kesehatan dan fungsi otot sedini mungkin untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi otot di usia lanjut.
Sekretaris Jenderal PP PERGEMI, Dr. dr. Kuntjoro Harimurti, Sp.PD-KGer, M.Sc. mengatakan bahwa otot berfungsi sebagai organ yang penting untuk bergerak dan beraktivitas. Bagi seseorang yang mengalami kekurangan otot, maka aktivitasnya akan menjadi berkurang.
“Jadi penting sekali untuk mempunyai massa otot dan fungsi otot yang baik sejak usia muda. Pencegahan lebih baik lagi supaya di usia tua tidak terjadi hal hal demikian,” ujar dr. Kuntjoro.
“Fungsi otot adalah tempat memproduksinya protein, sebagian protein di tubuh kita diproduksi di liver tapi sebagian di otot. Oleh karena itu, kalau ototnya kecil dan tidak berfungsi dengan baik, maka protein di dalam tubuh kita akan menjadi kurang,” lanjut dr. Kuntjoro.
Faktor Risiko Sarkopenia
Dr. dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD-KGer selaku ketua PP PERGEMI mengungkapkan beberapa faktor risiko untuk seseorang yang lebih mudah mengalami sarkopenia atau pengurangan massa otot di dalam tubuhnya.
- Usia Lanjut, seseorang yang telah berusia lanjut atau sudah di atas usia 60 tahun akan lebih mudah mengalami sarkopenia. Hal tersebut dikarenakan semakin bertambahnya usia, maka kesehatan dan fungsi otot akan semakin berkurang.
- Jenis Kelamin, seorang perempuan akan lebih mudah untuk mengalami sarkopenia.
- Seseorang yang memiliki penyakit kronik seperti paru-paru, gagal ginjal, kencing manis akan lebih mudah mengalami sarkopenia. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa jenis obat-obatan yang dapat mempengaruhi massa otot.
- Gaya Hidup, seseorang dengan gaya hidup sedentary akan berisiko mengalami sarkopenia di usia lanjut.
- Asupan Nutrisi yang tidak seimbang, seseorang dengan asupan nutrisi tidak seimbang seperti banyak makan junkfood, dan makan makanan yang tidak seimbang komposisi gizinya juga berisiko mengalami sarkopenia di usia lanjut.
Deteksi Dini Sarkopenia
Kita juga dapat melakukan skrining mandiri untuk melakukan deteksi dini sarkopenia. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
- Pengukuran lingkar betis, kita dapat mengukur lingkar betis pada bagian betis terbesar kita untuk mendeteksi kurangnya massa otot. Angka minimal lingkar betis bagi laki-laki adalah 34 cm, dan bagi perempuan adalah 33 cm.
- Gejala klinis, seseorang yang mudah lelah, tidak kuat naik tangga, dan mengalami penurunan berat badan bisa menjadi salah satu gejala kurangnya kesehatan dan fungsi otot.
- Tidak kuat angkat beban 5kg, seseorang yang tidak kuat mengangkat beban seberat 5 kg juga merupakan salah satu tanda mengalami sarkopenia.
- Sering terjatuh, bagi lansia yang mengalami sarkopenia biasanya akan lebih mudah untuk terjatuh.