Ladiestory.id - Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sedang memasuki masa pingitan. Pasalnya, pernikahan mereka tinggal menghitung hari yang rencananya dilaksanakan pada 10 Desember 2022.
Masa pingitan ini merupakan salah satu adat Jawa. Dalam proses pingitan, calon pengantin wanita dilarang keluar rumah atau bertemu calon pengantin pria selama waktu yang ditentukan. Biasanya, keduanya tidak boleh bertemu sampai acara pernikahan tiba.
Tak hanya sekedar menjalankan dan melestarikan adat Jawa, namun rupanya pingitan memiliki tujuan dan manfaat bagi calon pengantin.
Jaga Kebugaran Pengantin
Semakin mendekati hari pernikahan, tentunya calon pengantin akan disibukan dengan berbagai persiapan. Tentu saja hal ini bisa menguras energi dan pikiran, sehingga akan berdampak saat hari pernikahan. Baik muka terlihat tidak fresh hingga kesehatan badan yang terganggu.
Bahkan, menjelang pernikahan, calon pengantin jarang melakukan me time dan memberikan waktu untuk diri sendiri. Mereka akan disibukkan untuk mengurus persiapan nikah seperti koordinasi dengan vendor hingga fitting baju pengantin.
Nah, salah satu manfaat pingitan adalah menjaga kebugaran pengantin. Saat menjalani masa pingitan ini, kedua calon pengantin akan diberikan waktu untuk beristirahat. Mereka dapat beristirahat sejenak baik secara pikiran maupun fisik.
Memupuk Rasa Rindu pada Pasangan
Tidak bisa dipungkiri, menjelang pernikahan, calon mempelai justru akan sering bertemu untuk mengurus pernikahan. Tentu dalam momen-momen ini biasanya pasangan akan mendapat uji coba atau ujian. Pasalnya, mereka akan dihadapkan dengan perbedaan pendapat. Tak jarang, keduanya mempertahankan ego masing-masing terkait konsep pernikahan.
Keduanya yang hampir setiap hari disibukkan dengan persiapan pernikahan bisa membuat rasa bosan. Sehingga, salah satu tujuan pingitan yakni memupuk rasa rindu terhadap pasangan. Coba bayangkan, jika biasanya bertemu, lantas calon mempelai wanita dan pria dipisahkan selama beberapa saat. Momen tersebut sering dikatakan sebagai tantangan terberat bagi keduanya.
Tak hanya dilarang bertemu, namun calon mempelai juga dilarang bepergian ke luar rumah. Hal ini akan membuat rasa rindu tak tertahan antara satu dengan yang lainnya. Maka, perasaan rindu itu akan memuncak saat hari pernikahan tiba.
Proses pingitan ini juga membuat kesan berbeda bagi pengantin. Sehingga, biasanya orang akan menyebut pengantin wanita ‘mangling’ atau wajahnya sangat cantik seperti berubah dari biasanya. Hal ini bisa terpancar berkat proses pingitan. Selain itu, di hari pernikahan, hal ini akan membuat pengantin antusias saat melihat pasangannya.
Timbulkan Rasa Saling Percaya dan Sabar
Adanya proses pingitan membuat kedua calon pengantin akan merasa khawatir, cemas, hingga menimbulkan pikiran negatif. Sehingga, saat pingitan, biasanya dijadikan seseorang untuk saling percaya terhadap pasangan meskipun tidak bertemu selama beberapa waktu.
Selain itu, pingitan membuat calon pengantin melatih kesabaran. Tentu saja hal ini sangat dibutuhkan saat menjalani bahtera rumah tangga.
Hindari Diri dari Bahaya
Dalam tradisi Jawa, proses pingitan kerap menganjurkan pengantin meminum jamu yang bernama jamu sawanan. Jamu ini berguna untuk melindungi calon pengantin dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pasalnya, orang Jawa mempercayai, seseorang yang akan menikah pasti akan dihadapkan dengan berbagai masalah, rintangan, hingga cobaan. Mereka berdua juga sangat rentan dengan segala marabahaya. Bisa jadi, rintangan tersebut dapat merusak hubungan calon pengantin atau pun ada sesuatu hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan menjelang pernikahan.
Biasanya, musibah menjelang hari pernikahan, dikenal dengan istilah sarap, awan, atau sambekalo yang memiliki arti ‘penyakit’ tidak terlihat. Nah, salah satu manfaat pingitan yakni menghindari dari segala marahabaya yang tentu tidak diinginkan.
Lebih Dekat dengan Keluarga
Tak bisa dipungkiri, setelah menikah, pastinya kehidupan kalian tak sepenuhnya lagi bisa bersama keluarga. Pasalnya, kamu memiliki keluarga baru yang harus dibangun. Sehingga, masa pingitan menjadi momen menghabiskan waktu bersama keluarga sebelum menikah. Dalam momen ini, biasanya pengantin akan banyak belajar dari orang tua terkait membangun bahtera rumah tangga.