Ladiestory.id - Drama Korea The King Of Tears, Lee Bang Won yang sedang menjalani proses syuting kini menjadi sorotan publik. Pasalnya, muncul kontroversi mengenai kekerasan terhadap hewan yang digunakan dalam salah satu adegan drama.
Pihak KBS terpaksa menghentikan drama The King Of Tears, Lee Bang Won selama dua pekan di tengah puncak kepopulerannya. Tak hanya itu, KBS juga memutuskan untuk menghapus beberapa episode yang dinilai bermasalah.
Penyebab Kontroversi
Kontroversi berawal ketika Korean Animal Welfare Association (KAWA) melihat adegan di balik layar pada episode ke-7 yang dianggap bermasalah.
Adegan tersebut memperlihatkan Lee Seong Gye (Kim Young Chul) diserang ketika menunggangi kuda sehingga terjatuh. Dalam adegan tersebut kuda terpelanting cukup keras sampai kepalanya membentur ke tanah.
Melihat semua itu, KAWA mengklaim jika adegan tersebut merupakan salah satu tindakan kekerasan terhadap hewan.
"Kami menuntut perbaikan dari KBS karena produksi drama mereka mengekspos hewan pada ancaman cedera dan kematian serta tidak menjaga standar keselamatan," kata pihak KAWA.
Selain itu, pihak KAWA tersebut juga menyatakan jika adegan di episode tujuh tersebut dapat menyebabkan cedera yang fatal pada hewan dan berbahaya juga bagi aktor yang melakukan aksi tersebut.
Umumnya dalam pembuatan film dengan adegan berbahaya dilakukan menggunakan teknik CGI atau Computer Graphic Images. Namun hal itu tidak dilakukan pada drama The King of Tears.
Diduga Ada Unsur Kekerasan Hewan
Setelah melihat adegan kuda yang terjatuh, pihak KAWA melanjutkan investigasi dan mengungkapkan jika kuda sengaja dibuat tersandung oleh kru.
Agar membuat adegan terlihat lebih meyakinkan, para kru menarik kaki kuda dengan tali yang diikat, sehingga memberikan kesan seolah kuda tersandung.
Dalam adegan di balik layar terlihat kuda jatuh dalam keadaan meringkuk di tanah yang menunjukkan adanya kemungkinan cedera fisik.
"Adegan tersebut dilakukan dengan cara yang berbahaya sehingga kuda dan pemeran pengganti bisa saja mengalami luka yang cukup signifikan," ucap pihak KAWA.
Kuda Mati Setelah Syuting
Pihak KBS mengonfimasi jika pengambilan gambar dan adegan ini memang dirasa sulit. Meski demikian mereka menyebutkan telah melakukan persiapan untuk keselamatan para pemain dan kuda yang digunakan.
Pasca insiden pemeran pengganti dan kuda terjatuh, pihak KBS telah melakukan pengecekan dan menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda luka yang terlihat di tubuh kuda.
Namun, selang tujuh hari setelah syuting, pihak KBS menyatakan kuda yang digunakan dalam syuting telah mati.
"Namun setelah baru-baru ini penonton menyatakan kekhawatiran atas kondisi kudanya, kami mengecek kondisinya lagi. Dengan menyesal kami mengatakan kudanya telah mati seminggu setelah syuting berlangsung,” ucap pihak KBS.
KBS Bertanggung Jawab dan Meminta Maaf
Setelah kontroversi mencuat ke publik atas dugaan kekerasan terhadap hewan hingga mengakibatkan kuda mati, pihak KBS secara resmi menyatakan permintaan maaf atas insiden yang sudah terjadi.
KBS juga mengakui bahwa pihaknya melakukan kesalahan dalam proses syuting tersebut dan bersedia untuk bertanggung jawab.
"Kami akan bertanggung jawab atas insiden ini. Kami minta maaf karena tidak bisa mencegah insiden ini, kami menyadari adanya masalah dengan cara pengambilan gambar saat proses syuting berlangsung.
Untuk mencegah agar hal serupa tidak terjadi lagi, kami akan mencari cara lain untuk mengambil gambar adegan seperti yang sudah terjadi," kata pihak KBS.
Meski pihak KBS telah secara resmi meminta maaf dan bertanggung jawab, namun rasa kecewa masih membekas di hati publik. Bahkan, kontroversi drama The King of Tears masih berlanjut sampai saat ini dan menuai banyak kritikan.
Karena banyaknya kritikan yang masuk, akhirnya pihak KBS menghentikan penayangan drama tersebut selama dua pekan.