1. Lifestyle
  2. Tradisi Unik Perayaan Natal Di Seluruh Dunia
Lifestyle

Tradisi Unik Perayaan Natal Di Seluruh Dunia

Tradisi Unik Perayaan Natal Di Seluruh Dunia

Natal adalah hari terindah yang dinanti-nanti sepanjang tahun oleh umat Kristiani. Walaupun di Indonesia tidak ada salju yang biasanya melengkapi hari natal, masyarakat Indonesia tetap merayakan natal dengan caranya sendiri, mulai dalam hal dekorasi rumah hingga menghias pohon natal. Tapi bagaimana dengan tradisi natal di tempat-tempat lain di seluruh dunia? Banyak sekali tradisi natal yang berbeda dan unik dari natal yang biasanya. Natal tidak selalu dirayakan dengan salju dan pohon cemara yang dihiasa warna-warni lampu hias. Beberapa negara di dunia memiliki cara unik untuk merayakan Natal setiap tahunnya. Berikut diantaranya. 

1. Tukar Kado, Amerika

Tradisi Natal di Amerika biasanya kental dengan acara saling tukar kado, saling memberi kartu ucapan selamat Natal, rumah-rumah penuh dengan hiasan, dan juga pohon natal yang dihiasi lampu dan lingkaran dedaunan. Selain menghias pohon Natal, biasanya umat kristiani di Amerika merayakan Natal dengan mengadakan sebuah pesta jamuan makan malam dengan keluarga atau teman terdekat. Menu utamanya kalkun dan tradisi ini masih berkembang hingga sekarang sejak abad ke-18

2. Rumah Dihiasi Lentera dan Kertas, China

Jika rumah-rumah di India dihiasi dengan daun mangga, beda lagi dengan China. Di China, rumah umat kristiani dihiasi lentera dan kertas. Dalam perayaan Natal di Negeri Tirai Bambu ini, puncaknya akan terjadi pada tahun baru, dan pada saat itu semua anak-anak akan mendapatkan hadiah berupa baju baru, makanan serba mewah, mainan baru, dan bisa bermain kembang api. Biasanya, foto keluarga atau lukisan nenek moyang mereka akan selalu dipasang di ruangan utama rumah.

3. Bergandengan Tangan dan Menyalakan Lilin, Irak

Umat kristen di Irak merayakan Natal dengan cara berkumpul dan saling bergandengan seraya menyalakan lilin. Kegiatan itu dilakukan ketika malam Natal. Pada saat itu, akan diceritakan sebuah kisah tentang bagaimana Yesus lahir ke dunia. Momen ini akan terasa sangat hangat ketika mereka berkumpul dengan bergandengan dan menyalakan lilin. Setelah cerita tentang Yesus dibacakan, mereka melanjutkan acara dengan mengadakan pembakaran duri-duri dari semak.

4. Menyantap KFC, Jepang

Sajian ayam Kentucky Fried Chicken (KFC) menjadi sebuah bagian penting dalam acara perayaan Natal di Jepang. Maka tidak heran bila kamu Natalan di Negeri Sakura ini, hal yang paling penting adalah menyantap menu ayam KFC. Itu terjadi sejak tahun 1970-an yang bermula dari iklan KFC yang menyiratkan bahwa orang-orang Amerika makan KFC untuk perayaan Natal. Bahkan hingga sekarang masih menjadi tradisi, dan semua warga Jepang akan rela mengantre berbulan-bulan sebelum datangnya Natal hanya untuk menikmati daging ayam KFC. 

5. Menyalakan Lilin Semalaman, Irlandia

Saat malam Natal datang, warga Irlandia merayakannya dengan menyalakan lilin di rumah. Lilin itu harus dinyalakan oleh anak paling kecil di keluarganya. Lalu lilin itu diletakkan di jendela yang besar. Lilin itu tidak boleh mati, harus menyala semalaman penuh. Karena itu berfungsi sebagai penerang bagi orang lain yang sedang mencari tempat teduh. Mereka percaya bahwa orang yang berteduh di dekat lilin rumah mereka adalah bunda Maria dan Yusuf.

6. Melakukan Kegiatan Musim Panas, Australia

Biasanya di negara Eropa, Natal jatuh pada musim dingin. Tapi di Australia berbeda. Natal di Australia selalu bertepatan dengan musim panas sehingga perayaan Natal di Negeri Kanguru itu selalu dilakukan di kolam renang, di pantai atau di pusat perbelanjaan. Olahraga kriket selalu diadakan dalam merayakan Natal, biasanya diadakan sehari setelah natal. Diselenggarakan pula acara perlombaan dayung. Lomba dayung itu dimulai dari Sydney hingga Hobar yang berada di pelabuhan Sydney. Kriket dan lomba dayung merupakan dua acara sakral bagi warga Australia ketika Natal tiba. Selain olahraga itu, mereka juga merayakan acara kumpul dan makan bersama keluarga tercinta.

Sumber Foto Utama: Freepik.com

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel