1. Travel
  2. 6 Tradisi dan Adat Pernikahan Unik di Indonesia
Travel

6 Tradisi dan Adat Pernikahan Unik di Indonesia

6 Tradisi dan Adat Pernikahan Unik di Indonesia

Tradisi dan Adat Pernikahan (Special)

Ladiestory.id - Indonesia adalah negara yang kaya dengan bermacam budaya, adat atau tradisi. Salah satu tradisi yang dinilai sakral dan masih berjalan sampai saat ini adalah tradisi atau pernikahan adat. Sebagian orang beranggapan bahwa di zaman modern saat ini prosesi pernikahan sangat mudah.

Namun, beberapa orang ternyata masih memegang teguh kepercayaan dan tradisi dari leluhur. Hal tersebut tentunya memiliki makna dan keunikan tersendiri. Nah, Ladies penasaran kan dengan tradisi unik pernikahan yang ada di Indonesia? Simak terus ulasan berikut ini.

Tradisi Pernikahan Minangkabau

Tradisi dan Adat Pernikahan (Special)

Tidak seperti tradisi pernikahan lainnya, tradisi pernikahan masyarakat Minang tergolong unik. Salah satu keunikannya adalah ketika pihak mempelai wanita melamar atau meminang pihak mempelai pria.

Setelah lamaran diterima, kedua pihak keluarga saling bertukar buah tangan sebagai simbol pengikat. Buah tangan yang dibawa oleh pihak mempelai wanita berupa aneka kue, buah, serta daun sirih pinang yang disuguhkan untuk dicicipi pihak mempelai pria.

Tradisi Pernikahan Betawi

Tradisi dan Adat Pernikahan (Special)

Keunikan selanjutnya terdapat pada tradisi pernikahan Betawi. Pada pernikahan Betawi ada prosesi yang dinamakan palang pintu. Palang pintu artinya prosesi dimana rombongan pihak mempelai pria akan berusaha masuk ke rumah pihak mempelai wanita.

Uniknya sebelum memasuki rumah tersebut rombongan pihak mempelai pria akan berbalas pantun dengan keluarga pihak mempelai wanita yang ada di dalam rumah. Tak hanya itu saja, prosesi ini juga dimeriahkan dengan adanya pencak silat dari keluarga kedua keluarga mempelai.

Tradisi Pernikahan Kalimantan

Tradisi dan Adat Pernikahan (Special)

Tradisi unik lainnya adalah pernikahan masyarakat Tidung di Kalimantan. Dalam tradisi ini, pasangan pengantin baru dilarang untuk memasuki kamar mandi. Pasangan pengantin tidak boleh buang air kecil atau buang air besar selama tiga hari berturut-turut. Selama tiga hari, pasangan pengantin ini akan diberikan makanan dan minuman yang sangat minim, guna mencegah untuk buang air kecil atau air besar.

Masyarakat meyakini jika tradisi ini dilanggar, maka pengantin akan mendapatkan musibah perselingkuhan serta kematian sang buah hati dikemudian hari. Meski sangat berbahaya bagi kesehatan, namun masyarakat banyak yang meyakini dan menjalankan tradisi ini sampai sekarang.

Tradisi Pernikahan Batak

Tradisi dan Adat Pernikahan (Special)

Dalam pernikahan Batak ada tradisi yang cukup menarik dan terkenal yaitu Sinamot. Sinamot adalah prosesi penentuan harga mahar yang ditentukan oleh pihak mempelai wanita suku Batak.

Tolok ukur mahar disesuaikan dengan status sosial calon mempelai wanita. Semakin tinggi status sosial calon mempelai wanita, maka semakin tinggi juga mahar yang ditentukan. Hal tersebut bertujuan agar calon mempelai pria mempunyai semangat dan tekad yang kuat untuk membeli wanita yang dicintainya. Meski demikian jumlah mahar juga bisa dimusyawarahkan antar keluarga.

Tradisi Pernikahan Sasak

Tradisi dan Adat Pernikahan (Special)

Salah satu tradisi pernikahan unik berikutnya adalah tradisi pernikahan suku Sasak di Lombok. Dalam tradisi ini, calon mempelai pria harus menculik calon mempelai wanita dulu sebelum menikah. Tradisi tersebut dikenal dengan merarik atau kawin lari.

Setelah berhasil diculik, maka calon mempelai wanita akan dibawa dan menginap di kediaman kerabat calon mempelai pria. Meski terlihat mudah, namun prosesi penculikan ini tidak boleh gagal, karena jika gagal maka calon mempelai pria harus membayar denda.

Tradisi Pernikahan Bali

Tradisi dan Adat Pernikahan (Special)

Proses jual beli ternyata tidak hanya terjadi di pasar atau supermarket saja. Pada pernikahan adat Bali, ternyata juga ada transaksi jual beli. Calon mempelai wanita akan membawa keranjang yang nantinya akan dibeli oleh calon mempelai pria. Tradisi tersebut masih berlangsung hingga saat ini. Hal tersebut merupakan simbol kehidupan rumah tangga, bahwa suami dan istri harus saling melengkapi.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel