1. Lifestyle
  2. Unik dan Menarik, Ini 5 Tradisi Cap Go Meh di Indonesia
Lifestyle

Unik dan Menarik, Ini 5 Tradisi Cap Go Meh di Indonesia

Unik dan Menarik, Ini 5 Tradisi Cap Go Meh di Indonesia

Ilustrasi perayaan Cap Go Meh. (Special)

Ladiestory.id - Setelah perayaan tahun baru Imlek, masih ada perayaan Cap Go Meh yang akan dirayakan oleh etnis Tionghoa. Cap Go Meh dapat diartikan sebagai perayaan dan penutup dari rangkaian acara tahun baru Cina. Cap Go Meh biasanya diperingati dan dirayakan pada malam ke-15 sesuai penanggalan Cina. 

Umumnya, Cap Go Meh dijadikan sebagai momen spesial bagi masyarakat Tionghoa untuk berkumpul bersama keluarga, teman dekat, dan sahabat. Di Indonesia, Cap Go Meh dirayakan secara meriah dengan berbagai macam tradisi. Bahkan, di masing-masing wilayah punya tradisi sendiri dalam merayakan Cap Go Meh. Nah, Ladiestory.id telah merangkum lima tradisi Cap Go Meh di Indonesia yang unik dan menarik. 

Tradisi Tatung

Tradisi Tatung. (Special)

Masyarakat Tionghoa di Singkawang, Kalimantan Barat menyambut dan memeriahkan perayaan Cap Go Meh dengan tradisi Tatung. Tatung adalah sebutan bagi orang yang menusukkan benda tajam ke tubuhnya. Tradisi Tatung ini dimaksudkan untuk memanggil roh leluhur dengan menggunakan mantra. Sehingga, roh leluhur dapat masuk ke tubuh orang yang melakukan ritual tersebut. 

Saat Cap Go Meh, di Singkawang umumnya akan ada diadakan pawai dengan melakukan ritual Tatung tersebut. Tujuannya adalah untuk mengusir roh jahat yang ada di lingkungan sekitar. 

Lontong Cap Go Meh

Ilustrasi lontong Cap Go Meh. (Special)

Lontong Cap Go Meh menjadi salah satu makanan khas Cap Go Meh yang tak boleh ketinggalan. Hidangan ini adalah hasil akulturasi budaya antara makanan Cina dan Jawa. Jadi, tak heran jika kamu dengan mudah menemukan lontong Cap Go Meh di daerah Jawa saat perayaan Cap Go Meh tiba. 

Sebenarnya, hidangan lontong Cap Go Meh ini mirip dengan lontong sayur. Hidangan ini berupa lontong yang disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati. Bisa juga dilengkapi dengan acar, abon sapi, sambal, dan kerupuk. Namun, ternyata lontong Cap Go Meh ini memiliki filosofi tersendiri. Lontongnya dibuat dengan daun pisang dan berbentuk memanjang yang melambangkan panjang umur. Sementara, kuah opor yang kuning menjadi simbol keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa. 

Jappa Jokka

Jappa Jokka. (Special)

Di Makassar, Sulawesi Selatan, Cap Go Meh dirayakan dengan meriah. Saat peringatan malam ke-15 penanggalan Cina akan diadakan tradisi Jappa Jokka. Jappa Jokka merupakan pasar malam yang ada di Makassar dan hanya ada saat Cap Go Meh. Saat perayaan Cap Go Meh, kamu dapat melihat setiap sudut kota Makassar sangat ramai dan banyak dihiasi dengan spanduk. 

Kini, Jappa Jokka telah menjadi tradisi turun-temurun di Makassar dan didukung oleh pemerintah daerah setempat. Jappa Jokka menjadi tempat berkumpul sembari menikmati hidangan kue khas Tionghoa, Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.

Festival Sipasan

Festival Sipasan. (Special)

Masyarakat etnis Tionghoa di Padang, Sumatera Barat juga menyambut meriah Cap Go Meh. Mereka mengadakan Festival Sipasan. Festival ini berupa pawai dengan arak-arakan Sipasan.

Sipasan merupakan sebuah tandu yang menyerupai kelabang. Tandu tersebut dipikul oleh beberapa orang dewasa. Sementara, anak-anak akan duduk di atasnya dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. 

Ruwat Bumi

Ruwat Bumi. (Special)

Etnis Tionghoa yang ada di Salatiga, Jawa Tengah juga tak kalah meriahnya dalam merayakan Cap Go Meh. Di Salatiga diadakan tradisi kirab budaya Ruwat Bumi. Masyarakat melakukan arak-arakan dan membawa tandu yang berisi patung dewa.

Bahkan, tidak hanya masyarakat Tionghoa yang berperan serta dalam tradisi Ruwat Bumi. Namun, berbagai lapisan masyarakat dengan beragam latar belakang juga ikut memeriahkan tradisi Ruwat Bumi. Dalam tradisi ini juga diadakan pertunjukan Barongsai, Liong, bahkan kesenian daerah Reog Ponorogo. 

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel