Ladiestory.id - Ajang kontes kecantikan “Grand Slam” terbesar dunia baru saja dimulai. Perhelatan Miss Grand International yang memasuki karantina ini digelar di Bali, Indonesia pada Senin (3/10/2022).
Lebih dari 70 kontestan dari berbagai negara siap merebut mahkota Miss Grand International yang merupakan salah satu ajang kecantikan terbesar dan spektakuler dengan misi sosial “Stop the War and Violence”.
Memasuki usia yang ke-10 tahun, ajang kecantikan yang berasal dari negeri “Gajah Putih” Thailand ini juga memiliki tagline “We Are Grand the One and Only”, yang mana ajang ini memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri yang terlihat berbeda dari ajang kecantikan pada umumnya.
Tak hanya berfokus pada bisnis dan hiburan, Miss Grand International juga fokus mengkampanyekan misi perdamaian dan menghentikan konflik yang sedang terjadi di dunia.
Pada periode ini, Indonesia terpilih sebagai “host country” penyelenggaraan Miss Grand International 2022 yang dilaksanakan di Bali dan Jakarta pada 3-31 Oktober 2022. Salah satu yang menarik pada perhelatan Miss Grand International 2022 kali ini, yakni dalam pembagiaan “roomates” atau rekan satu kamar dari kontestan.
Pasalnya, panitia Miss Grand International 2022 menunjuk Miss Grand Russia yang diwakili oleh Ekaterina Astashenkova dan Miss Grand Ukraine, Olga Vasliv sebagai “roomates”. Hal ini pun diungkapkan oleh panitia Miss Grand International 2022 pada saat live di media sosial Facebook Official Miss Grand International.
Mengetahui hal tersebut, Miss Grand Ukraine, yakni Olga Vasliv secara lantang menolak untuk menjadi “roommates” dengan Miss Grand Russia, Ekaterina Astashenkova. Miss Grand Ukraine secara tegas juga mengungkapkan jika dirinya menolak bahkan enggan berdampingan dengan negara yang sedang bersiteru bahkan menjajah negaranya tersebut.
Miss Grand Ukraine bahkan membuat sebuah statement melalui unggahan dalam akun media sosial Instagramnya, yakni @olgavslv, sebagai bentuk kekecewaan terhadap organisasi Miss Grand International. Hal tersebut pun mendapat beragam komentar baik pro dan kontra perihal kedua negara yang diketahui masih belum memperlihatkan titik terang untuk berdamai.
Hal ini pun mendapat beragam komentar dari para pageant lovers yang mengungkapkan jika kedua negara yang sedang terlibat konflik. Melalui ajang ini, mereka dapat menyuarakan misi perdamaian bagi negaranya. Hal ini pun diungkapkan dengan berbagai alasan dan tanggapan pro kontra dari para penikmat pageant seperti berikut ini.
“Seharusnya melalui ajang ini, mereka berdua bersatu, menunjukkan bahwa perdamaian itu indah bahwa mereka bisa bersaudara bukan malah memperkeruh suasana @cuutdini”, pungkasnya.
“Emang sih ini ajang untuk perdamaian, tapi gak dibikin sekamar juga untuk saat ini yang isunya masih panas sekali, sedikit banyak pasti ada rasa gak nyaman karena mereka gak bawa nama pribadi tapi nama negara masing-masing, secara pribadi mereka pasti baik-baik saja, tapi mending jangan dijadiin sekamar deh @harryelektrik_official”, pungkasnya.
“Kan motto nya MGI stop violence and war, jadi maksud baiknya MGI itu Ukraine dan Russia disatuin, tapi ternyata kontestannya tidak sepemikiran, serba salah sih, tapi memang ambil amannya mending ganti roomie aja @iraa90”, pungkasnya.
Mengetahui hal tersebut, President of Miss Grand International Organization, yakni Mr.Nawat Itsaragrisil juga memiliki opini tersendiri bagi dua perwakilan negara yang sedang terlibat konflik tersebut. Dalam sebuah wawancara live Instagaram, Mr. Nawat mengungkapan jika kedua negera ini bisa menjadi contoh yang baik bagi perdamaian.
“Jadi mari kita beri kesempatan ini kepada mereka untuk memiliki hubungan baik. Miss Russia dan Miss Ukraine akan bersama dalam 24 malam atau 23 malam. Saat ini kita harus berbicara tentang Russia dan Ukraine seperti misi kami 'Stop the war and violence'", jelas Nawat.
"Dan kemudian saya akan mengundangnya untuk minum kopi dan melakukan siaran langsung dan duduk berdua untuk berbicara dengannya. Jika kami tidak bertindak maka orang-orang akan melihatnya bahwa mereka tidak ingin melakukan apa-apa”, pungkasnya.
Namun, menindaklanjuti hal tersebut, akhirnya pihak penyelenggara Miss Grand International pun memilih jalan lain untuk tidak menjadikan keduanya dalam satu “roommate”.
Hal ini didasari perihal kemanusiaan dan memahami situasi kedua negara yang sedang mengalami konflik. Panitia pun pada akhirnya mengubah “roommate” Miss Grand Ukraine bersama dengan Miss Grand Bolivia.