Ladiestory.id - Live streaming kini menjadi salah satu strategi pemasaran untuk menjual produk dengan cara yang lebih interaktif, unik, informatif, dan sekaligus menghibur para calon pembeli. Penggabungan pengalaman belanja dengan hiburan ini atau yang dikenal dengan sebutan shoppertainment sudah menjadi tren yang semakin berkembang sebagai salah satu bentuk promosi bagi para penjual di e-commerce. Kegiatan promosi berupa live streaming ini bisa dijumpai di kanal LazLive dalam aplikasi Lazada.
Lazada terus mengembangkan kanal LazLive agar para penjual bisa menjadi alat pemasaran yang efektif untuk menjangkau dan berinteraksi calon konsumen. Platform penyedia layanan top up games dan produk digital, Unipin menjadi salah satu penjual di Lazada yang memanfaatkan LazLive untuk meningkatkan penjualan.
Sebagai salah satu penjual yang berhasil mengimplementasikan livestreaming dalam strategi penjualan, Poeti Fatima, General Manager Business UniPin, membagikan berbagai tips memanfaatkan LazLive sebagai salah satu cara meraih hati konsumen.
Kenali Target Pasar
Poeti menjelaskan penjual harus mengetahui dan mengenali karakter dari penonton atau target konsumen agar bisa mengemas konten LazLive yang menarik. Konten LazLive yang menarik adalah konten yang relevan dengan target konsumen dan produk yang dijual.
Di Lazada, penjual bisa dengan mudah mendapatkan data dan insight terkait target konsumen. Fitur tersebut adalah dashboard khusus penjual di Seller Center yang menawarkan berbagai data dan insight.
Selain itu, fitur Bisnis Analis yang ada di dalam Seller Center juga memberikan analisis mendalam atas setiap produk yang dijual di toko penjual, sehingga penjual bisa menentukan strategi yang spesifik atas masing-masing produk.
Pilih Waktu Terbaik untuk siaran LazLive
Ketika konten LazLive sudah menarik, tentu saja penjual ingin agar siaran langsung dapat ditonton banyak orang. Oleh karena itu, Poeti menyarankan agar penjual juga mampu mengidentifikasi waktu terbaik untuk siaran. Poeti memberikan contoh berbagai waktu terbaik untuk siaran LazLive, seperti saat tanggal gajian, saat mega-campaign, weekend, hingga jam pulang kerja.
Bila penjual merasa belum mendapatkan waktu terbaik, penjual juga bisa memanfaatkan dashboard di Seller Center. Ini bertujuan agar dapat mengidentifikasi di jam berapa siaran LazLive banyak ditonton pengguna Lazada.
Momen Branding
Bagi UniPin, LazLive juga bisa dijadikan platform untuk melakukan branding, tak hanya berjualan produk. Poeti mengakui banyak penjual yang enggan menggunakan platform live streaming untuk berjualan karena profit margin yang kecil.
Patut diketahui, banyak penjual yang memberikan diskon 'heboh' untuk menarik perhatian konsumen. Hal ini membuat laba penjual menurun secara drastis.
Mindset sekadar untuk meraih laba sebesar-besarnya saat live streaming memang tidak salah, namun Poeti mengatakan sesungguhnya kegiatan ini juga bisa dijadikan platform branding. Jadi, penjual tidak harus mengejar keuntungan penjualan, tapi juga bisa mendapatkan return of investment yang jelas, dengan lebih dekat dan melibatkan konsumen.
Strategi Fear of Missing Out (FOMO)
Untuk mendorong agar penonton melakukan transaksi saat siaran langsung, Poeti menjelaskan UniPin menggunakan strategi fear of missing out (FOMO) dengan diskon besar-besaran hingga 50 persen.
Strategi ini dilakukan untuk menciptakan urgensi bagi konsumen agar tidak melewatkan diskon besar-besaran ini dan membeli produk. Biasanya, UniPin memberikan batas waktu untuk diskon ini, dari 15 menit hingga 30 menit.
Secara tidak langsung, batas waktu ini akan memengaruhi cara berpikir konsumen untuk segera membeli produk yang ditawarkan.
Tingkatkan Product Knowledge Pembawa Acara
Tingkat pengetahuan produk (product knowledge) pembawa acara dalam siaran LazLive juga penting agar live streaming bisa menjadi alat pemasaran yang efektif. Poeti mengatakan, dengan tingkat product knowledge yang tinggi, pembawa acara bisa memberikan edukasi terhadap suatu produk maupun mendorong terjadinya transaksi saat siaran LazLive berlangsung.
Product knowledge yang tinggi juga dapat mengurangi risiko terjadinya sesi LazLive yang kurang interaksi. Dengan interaksi tinggi, diharapkan live streaming dapat menjadi sebuah alat pemasaran yang efektif untuk menjangkau penonton secara instan.
Dalam beberapa menit, penjual dapat menarik perhatian penonton dengan membagikan informasi yang menarik dan menghibur mengenai brand dan produknya, memberikan sebuah pengalaman ‘langsung’ bagi penonton, seperti layaknya pengalaman dalam sebuah toko fisik.