Ladiestory.id - Akhir-akhir ini, merawat tanaman hias telah menjadi hobi kebanyakan orang. Dengan adanya tanaman hias, rumah akan terlihat lebih indah dan sejuk.
Tapi, keindahan yang dihasilkan dari tanaman hias tidak akan bertahan lama jika Kamu sembarangan merawatnya. Hal yang paling penting dan paling dibutuhkan oleh tanaman adalah ketika mereka mendapatkan air yang cukup.
Kesalahan yang biasanya terjadi dalam penyiraman tanaman adalah Kamu tidak memperhatikan jenisnya. Frekuensi menyiram tanaman dengan air disesuaikan dengan jenis tanamannya. Waktu yang tepat juga menjadi salah satu faktor saat akan menyiram tanaman hias milikmu.
Agar tidak keliru, Ladiestory.id telah merangkum cara menyiram tanaman yang baik dan benar agar tidak mati dan layu.
Dibutuhkan Pot Sesuai Ukuran
Keadaan tanaman dipengaruhi oleh pemilihan pot yang tepat. Penyerapan air terhadap tanaman akan kurang optimal jika pot terlalu sempit. Di samping itu, memilih pot dengan lubang di bagian bawahnya adalah pilihan yang tepat.
Dengan drainase pot yang baik, tanaman akan menjadi lebih sehat. Hal ini menghindarkan tanaman mengalami risiko akar busuk, karena genangan air yang memicu pertumbuhan jamur.
Diperlukan Teknik yang Tepat
Menyiram dari bagian akar tanaman adalah pilihan yang tepat. Tanaman yang daunnya mudah busuk akibat air akan cocok menggunakan teknik ini.
Di sisi lain, Kamu bisa memilih tempat penyiraman dengan leher yang panjang dan ramping untuk digunakan. Tempat penyiraman air seperti ini membantumu untuk menyiram tanaman langsung ke bagian akar.
Siram dengan air yang cukup untuk tumbuhan pada bagian akar agar akar menjadi lebih kuat. Untuk membuang garam pupuk yang menimbun di tanah, pastikan air siraman mengalir melewati drainase.
Letakkan di Tempat yang Sesuai
Kamu dapat mempertimbangkan kebutuhan tanaman saat akan menaruhnya di suatu tempat. Misalnya Kamu dapat menaruh tanaman di ruangan yang terbuka untuk tipikal tanaman yang membutuhkan banyak cahaya matahari untuk berkembang.
Sebaliknya, meletakkan tanaman di dekat sumber air untuk tanaman yang membutuhkan banyak air dalam mempertahankan hidup. Siapkan tempat penyiraman di samping tanaman tersebut agar Kamu dapat menyiramnya sesuai dengan waktu yang diperlukan.
Waktu Penyiraman Tanaman
Sebaiknya, lakukan penyiraman pada pagi hari ketimbang pada sore hari. Dengan penyiraman pada pagi hari, air yang mengenai daun, ranting, serta dahan dapat mengering lebih cepat karena panas matahari. Risiko penyakit dan hama menyerang akan lebih tinggi saat daun yang basah tak kunjung kering.
Kamu juga harus memeriksa tanaman setidaknya satu minggu sekali untuk mengamati pertumbuhan yang terjadi. Bahkan, Kamu juga bisa men-download beberapa aplikasi untuk mengetahui kapan Kamu harus memeriksa tanaman dan apakah tanaman Kamu dalam keadaan yang sehat.
Kamu pun dapat menggunakan cara manual, yaitu dengan cara memasukkan jari Kamu ke dalam media tanam sedalam 2,5 sentimeter untuk merasakan apakah tanah basah ataupun tidak. Jika Kamu merasa tanahnya kering, tambah intensitas air saat menyiram. Sementara jika tanah terasa lembap, periksa kembali tanaman dalam 2 sampai 3 hari.
Gunakan Air yang Berkualitas
Air yang mengandung klorin, seperti air keran, biasanya tidak bisa diterima oleh sejumlah tanaman. Justru air hujanlah, yang baik untuk tanaman. Jika Kamu tinggal di tempat yang jarang hujan, maka Kamu bisa mendiamkan air dalam suatu wadah selama beberapa hari agar kadar klorin berkurang.