1. Lifestyle
  2. Tips Hadapi Pasangan Bipolar, Isu Gangguan Mental dalam Film "Kukira Kau Rumah"
Lifestyle

Tips Hadapi Pasangan Bipolar, Isu Gangguan Mental dalam Film "Kukira Kau Rumah"

Tips Hadapi Pasangan Bipolar, Isu Gangguan Mental dalam Film "Kukira Kau Rumah"

Ilustrasi pasangan bipolar. (Special)

Ladiestory.id - Film karya anak bangsa berjudul "Kukira Kau Rumah", garapan Umay Shahab ini menceritakan tentang isu kesehatan mental. Sang tokoh utama, Niskala yang diperankan oleh Prilly Latuconsina tersebut mengidap bipolar disorder.

Bipolar disorder merupakan suatu gangguan mental dimana seseorang yang menderitanya akan mudah berubah suasana hatinya. Bisa saja seseorang tersebut mengalami fase depresi dan dengan cepat berubah menjadi senang yang tak terkira.

Tentunya tak akan mudah menghadapi orang dengan bipolar disorder. Butuh kesabaran agar tak terpancing emosi karena mood swing yang terjadi pada penderita bipolar. Lalu bagaimana jika pasangan mengidap bipolar disorderLadiestory.id telah merangkum tips menghadapi pasangan bipolar sebagai berikut.

1. Kenali Gejala Bipolar

Ilustrasi penderita bipolar. (Special)

Yang perlu Kamu ketahui lebih dulu dalam menghadapi pasangan bipolar adalah para penderita bipolar akan mengalami perubahan mood atau suasana hati secara fluktuatif.

Ada dua episode atau fase yang dialami oleh penderita bipolar. Pertama adalah fase mania (fase naik), dalam kondisi ini penderita akan terlihat bersemangat, enerjik, bahkan bisa bicara dengan cepat. Namun, sebaliknya jika penderita sedang berada pada fase depresi (fase turun) maka akan merasa sangat sedih, lesu, dan putus asa.

Salah satu faktor yang menyebabkan perubahan suasana hati yang cepat tersebut yaitu stres. Jadi, ketika pasanganmu sedang mengalami stres karena masalah pekerjaan atau yang lainnya, maka otomatis gejala bipolar akan kambuh. Untuk itu, usahakan agar menghindarkan pasangan dari stres agar gangguan bipolarnya tidak kambuh.

2. Pahami Penyakitnya

Ilustrasi pasangan bipolar. (Special)

Orang dengan gangguan mental sering dianggap sebelah mata. Seperti halnya dengan gangguan bipolar, banyak yang mengira pengidap bipolar memiliki karakter yang buruk. Padahal, sikap yang ditunjukkan oleh penderita bipolar ketika sedang kambuh adalah murni karena gangguan fungsi otak dan juga faktor genetik.

Gangguan bipolar juga dapat sembuh seperti sedia kala. Hanya saja memang untuk sembuh diperlukan pengobatan medis secara rutin dan juga dukungan dari keluarga. Sebagai pasangan, Kamu perlu memberikan support kepada penderita agar mau rutin konsumsi obat dan memiliki keinginan untuk sembuh.

3. Kenali Pemicu Gejala

Ilustrasi penderita dalam fase depresi. (Special)

Para penderita bipolar memang bisa saja kambuh sewaktu-waktu. Namun, tentu saja hal tersebut bisa terjadi karena dipicu oleh suatu hal. Sebagai pasangan, Kamu perlu tahu faktor apa saja yang bisa menyebabkan gejala bipolar kambuh.

Jika Kamu telah mengetahui penyebab kambuhnya bipolar pasangan, usahakan sebisa mungkin untuk menghindarinya. Kamu juga perlu mempelajari pola gejala bipolar yang diidap pasanganmu. Dengan begitu, maka Kamu akan lebih siap dengan perubahan suasana hatinya.

4. Tunjukkan Kasih Sayang

Ilustrasi mendukung pasangan. (Special)

Dukungan dan kasih sayang dari orang-orang terdekat merupakan salah satu faktor yang membuat penderita bipolar lebih stabil. Selalu berikan perhatian dan juga kasih sayangmu terhadap pasangan. Terutama ketika pasangan sedang berada dalam fase depresif.

Jangan pernah meninggalkannya ataupun mencacinya. Dengan perhatian yang Kamu berikan tersebut, maka pasangan akan merasa dipedulikan dan merasa berharga. Sehingga, ia memiliki keinginan yang kuat untuk sembuh.

5. Cari Dukungan

Ilustrasi ngobrol dengan orang lain. (Special)

Memiliki pasangan bipolar, tentunya membutuhkan perhatian lebih. Semua tenaga, emosi dan kesabaran seolah terkuras untuk menghadapi pasangan bipolar, terutama ketika sedang kambuh.

Namun, tentu saja Kamu juga perlu menjaga kondisi kesehatan fisik maupun mental. Sesekali Kamu perlu mengeluarkan unek-unek yang ada dalam pikiranmu. Berbagi cerita kepada keluarga atau orang yang Kamu percaya tentu akan sedikit mengurangi beban pikiranmu.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel