1. Mom & Kids
  2. 4 Tips Disiplin Penggunaan Gadget untuk Anak yang Perlu Diterapkan
Mom & Kids

4 Tips Disiplin Penggunaan Gadget untuk Anak yang Perlu Diterapkan

4 Tips Disiplin Penggunaan Gadget untuk Anak yang Perlu Diterapkan

Foto: Ladiestory.id

Ladiestory.id - Gadget atau gawai bagaikan pisau bermata dua. Tak bisa dimungkiri bahwa kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan dalam hidup kita. Begitu pun dalam hal pengasuhan anak. Tentunya perkembangan ini perlu disikapi dengan bijak agar kita bisa memanfaatkan keuntungannya dan meminimalkan terjadinya risiko yang tidak diinginkan.

Penggunaan Gadget bagi Anak

Apakah penggunaan gadget pada anak selalu berdampak buruk? Tentu saja tidak. Jika digunakan dengan bijaksana, ada keuntungan yang bisa dipetik. Namun, penggunaan yang berlebihan juga membawa risiko.

Keuntungan Penggunaan Gadget untuk Anak

Foto: Ladiestory.id

Berikut beberapa keuntungan ketika anak menggunakan gadget:

1. Minim risiko cedera

Ketika melakukan aktivitas fisik atau outdoor, risiko cedera pada anak, seperti jatuh, terkilir, dan lain sebagainya tentunya lebih besar. Berbeda dengan ketika anak bermain dengan gawainya, yang mana anak biasanya duduk manis dan jari saja yang geser ke kanan-kiri.

Membiarkan anak bermain gawai dapat meminimalkan risiko terluka, sehingga orang tua bisa lebih tenang dan bisa melakukan kegiatan lainnya.

2. Mampu melatih kemampuan berpikir

Banyaknya aplikasi permainan edukatif di gawai bisa digunakan untuk melatih kemampuan berpikir anak dan berstrategi. Begitu pun dengan konten edukasi dalam bentuk video di YouTube dan website-website pendidikan.

Risiko Penggunaan Gadget Anak

Di samping itu, penggunaan gawai bagi anak juga dapat mengundang risiko. Berikut ini risiko penggunaan gadget yang perlu diwaspadai:

1. Masalah belajar

2. Keterlambatan bicara dan komunikasi

3. Kecemasan, depresi, dan karakter buruk

4. Kesulitan untuk fokus perhatian

Hal-hal di atas dapat terjadi karena gawai membatasi anak untuk berkomunikasi, berinteraksi dan belajar secara langsung dari lingkungan sekitarnya.

Aturan Pemakaian Gadget untuk Anak

Foto: Ladiestory.id

Penggunaan gadget tidak sepenuhnya buruk, sehingga anak boleh menggunakan gadget. Supaya tidak berlebihan, tentunya ada aturan yang perlu diperhatikan.

Pemakaiannya perlu disesuaikan dengan usia serta tahapan tumbuh kembang anak. Begitu pun dengan waktu dan lokasi penggunaannya. Sebagai panduan, ini dia rekomendasi penggunaan gadget dari AAP (American Academy of Pedatrics):

  • 18 bulan tidak direkomendasikan menggunakan gawai selain video-chatting.
  • 18-24 bulan pilih program atau aplikasi yang berkualitas dan dampingi anak saat menggunakan gawai untuk membantu mereka memahami hal yang dilihat.
  • 2-5 tahun batasi penggunaan gawai satu jam sehari dengan program yang berkualitass dan tetap dampingi anak saat menggunakan gawai untuk membantu memahami apa yang dilihat dan bagaimana penerapannya di dunia nyata.
  • 6 tahun terapkan batas waktu yang konsisten menggunaan gawai. Pastikan penggunaan gawai tidak mengganggu waktu tidur, aktivitas fisik dan kegiatan lain yang penting untuk perkembambangan anak.
  • Tentukan waktu dan lokasi bebas gawai.
  • Ajarkan anak cara menjaga keamanan dan etika di dunia digital, termasuk menghargai orang lain secara online dan offline.

Tips agar Anak Disiplin Menggunakan Gadget

Foto: Ladiestory.id

Berikut beberapa tips agar anak lebih disiplin dalam menggunakan gadget.

1. Atur waktunya

Durasi penggunaan gawai dapat mengaju pada rekomendasi AAP. Untuk anak dengan usia lebih besar, bisa membuat kesepakatan bersama tentang durasi penggunaan gadget. Namun, tujuan penggunaan gadget juga perlu diperhatikan.

Misalnya, penggunaan gawai untuk komunikasi dengan kakek dan nenek atau untuk mencari bahan untuk tugas sekolah harus dibedakan dengan pemakaian gadget untuk main game, scrolling media sosial atau menonton YouTube.

Tetapkan juga waktu bebas gadget, misalnya saat makan malam bersama atau pada saat di mobil (disesuaikan saja dengan kondisi tiap keluarga). Gunakan momen kebersamaan tersebut untuk berbincang langsung dengan anak.

2. Sesuaikan tempatnya

Sebaiknya letakkan gadget di tempat yang bisa terlihat, misalnya di ruang keluarga. Tidak disarankan meletakkan gadget di kamar tidur anak.

Ruang makan juga sebaiknya menjadi tempat bebas gadget. Sebab, waktu makan bersama bisa menjadi momen yang sangat bagus untuk berinteraksi langsung antaranggota keluarga.

3. Anak cenderung meniru apa yang mereka lihat

Foto: Ladiestory.id

Cobalah untuk merefleksikan diri sendiri, seberapa sering menggunakan gawai dalam sehari? Sebelum tidur dan setelah bangun tidur, mana yang dicek terlebih dulu? Apakah sering makan sambil nonton TV atau main HP?

Nah, jika frekuensi orang tua menggunakan gadget cukup sering, apalagi sering main HP ketika sedang berada di depan anak. Jangan kaget kalau anak lebih mencari gawainya daripada cari orang tuanya. Jangan marah jika anak lebih sering melihat gawainya dan tidak menoleh ketika dipanggil.

Hal tersebut bisa terjadi karena dari yang anak lihat, ia belajar bahwa gadget adalah prioritas. Lebih penting pakai gadget daripada ngobrol langsung atau kontak mata. Oleh karena itu, tunjukkan pada anak, jika gadget itu sifatnya hanya membantu, mempermudah hidup.

Gadget hanya dipakai ketika dibutuhkan bukannya sepanjang hari. Tunjukkan bahwa anak tetap menjadi prioritas. Letakkan gadget ketika sedang bersama anak. Cium dan peluk anak sebelum dan ketika bangun tidur. Matikan TV saat makan dan ajak anak untuk menikmati lezatnya hidangan yang sedang disantap.

4. Efektifkan waktu berkualitas dengan anak

Anak bisa kecanduan gadget dan game karena mereka kesepian di dunia nyata. Mereka merasa tidak mendapatkan interaksi hangat dan bermakna di kehidupan nyata. Atau mereka merasa tidak pernah diakui atau dihargai di kehidupan nyata.

Sementara jika anak main game, mereka akan mendapat skor dan ranking. Ketika mereka mengunggah di media sosial juga akan ada orang yang memberi 'like'. Sehingga anak jadi merasa ‘dihargai’ oleh game, disukai oleh jempol netizen.

Momen berkualitas adalah salah satu tangki cinta anak yang penting untuk terus diisi dan dipastikan penuh. Kalau bukan orang tua yang isi, gadget yang akan menggantikannya.

Kecanduan gadget sebenarnya hanyalah puncak dari gunung es. Banyak masalah tidak terlihat yang menjadi latar belakangnya. Anak yang kesepian, hubungan orang tua dan anak yang renggang, tidak adanya aturan yang jelas di rumah, minimnya alternatif kegiatan selain gadget atau contoh perilaku orang dewasa yang menggunakan gadget secara berlebihan.

Hal-hal ini yang perlu menjadi perhatian kita bersama untuk membangun kebisaaan sehat dalam menggunakan gadget pada anak. Mari semangat!

 

Erika Kamaria Yamin dapat dihubungi melalui:

Instagram: @erikakamaria @ideplus.id @tabytime.id

Email: [email protected]

website: www.ideplus.co.id

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel