1. Lifestyle
  2. Ingin Berwisata ke Alam Terbuka? Terapkan 4 Tips Berkendara Aman Ini
Lifestyle

Ingin Berwisata ke Alam Terbuka? Terapkan 4 Tips Berkendara Aman Ini

Ingin Berwisata ke Alam Terbuka? Terapkan 4 Tips Berkendara Aman Ini

Ilustrasi liburan ke alam terbuka. (Special)

Ladiestory.id - Berkunjung ke alam terbuka, seperti curug, pantai, bukit, atau taman, di akhir pekan dapat menjadi pilihan kegiatan healing yang menyenangkan. Alam dapat memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan dan kondisi psikologis, seperti meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan konsentrasi dan menjadi sarana rekreasi dari penatnya rutinitas sehari-hari. 

Bagi warga Jakarta, salah satu tempat yang cocok buat healing di alam terbuka adalah kawasan Puncak, Bogor. Pasalnya, lokasi tersebut berjarak sekitar 90 kilometer dan menghabiskan waktu sekitar 2 jam berkendara dari Jakarta. 

Namun, medan jalanan menuju Puncak dikenal cukup ekstrem, berkelok-kelok, tanjakan curam, dan badan jalan yang sempit. Sehingga, membutuhkan dukungan kendaraan yang mumpuni dan kemampuan mengemudi yang andal. Berikut beberapa tips aman untuk melakukan perjalanan ke destinasi alam terbuka: 

Buat Estimasi Jarak Tempuh

Ilustrasi mengendarai mobil. (Special)

Dengan mengetahui jarak, kamu dapat mempersiapkan kebutuhan bahan bakar, kondisi ban, hingga tool kit. Khusus ban, kamu membutuhkan karakteristik ban dengan desain tapak yang kasar dan lebih renggang agar lebih aman dan nyaman melewati berbagai jenis medan. Ban harus memiliki kemampuan pengereman yang baik di kondisi jalanan basah atau kering. 

Jaga Konsentrasi

Ilustrasi orang menyetir. (Special)

Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setyadi, menjelaskan bahwa sebesar 61 persen penyebab kecelakaan dipicu oleh faktor manusia. Oleh sebab itu, hindari penggunaan handphone, multitasking dengan kegiatan lainnya dan rasa kantuk ketika berkendara. 

Pastikan untuk beristirahat dengan cukup. Selain itu, hindari mengonsumsi obat-obatan yang dapat memicu badan lemas pada saat menyetir. 

Tentukan Muatan Kendaraan

Ilustrasi penumpang mobil. (Special)

Untuk muatan kendaraan jenis MPV atau SUV, disarankan maksimal delapan orang, termasuk pengemudi, dengan bobot maksimal 3,5 ribu kilogram. Kamu dapat melihat kombinasi kode angka dan huruf pada ban yang menandakan load index per ban mobil. 

Kendaraan yang overload kerap berujung pada insiden pecah ban dan rem blong. Hal ini karena tekanan yang diterima oleh ban lebih besar, sehingga mengakibatkan gesekan yang melebihi kapasitas ban.

Cek Kendaraan

Ilustrasi cek kondisi ban. (Special)

Budi Setyadi juga memaparkan bahwa sebesar sembilan persen penyebab kecelakaan dipicu karena faktor kendaraan secara teknis. Untuk itu, cek mesin kendaraan, kondisi air radiator hingga tekanan angin pada ban sebelum berangkat.

Tekanan angin yang ideal pada ban sekitar 32 hingga 35 psi (per square inch). Waktu pengisian angin pada ban mobil sebaiknya dilakukan pada saat ban dalam keadaan dingin. 

Pasalnya, jika dilakukan pada saat ban dalam keadaan panas, tekanan udara meningkat dan akan terjadi pemuaian, yang mengakibatkan ban dapat mengempis. Periksa juga apakah ada objek atau kerikil yang melekat pada ban agar kendaraan tidak selip saat melakukan perjalanan. 

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel