Ladiestory.id - Kabar duka datang dari Gunung Semeru yang kembali mengalami erupsi pada Minggu (4/12/2022) kemarin. Akibatnya, ribuan warga diarahkan untuk menuju ke lokasi pengungsian yang lebih aman. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), status erupsi Gunung Semeru saat ini berada di level IV atau awas.
Dengan meningkatnya status erupsi tersebut, maka sejumlah warga diimbau untuk menghentikan aktivitasnya yang berlokasi sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi. Sedangkan, diluar dari jarak tersebut harus tetap waspada karena letusan Gunung Semeru memiliki kemungkinan menjangkau hingga 17 kilometer dari puncak erupsi.
Bagi kamu yang terpaksa harus berkendara di tengah hujan abu Gunung Semeru, kamu bisa ikuti beberapa tips berikut agar tetap aman berkendara di tengah hujan abu vulkanik.
Gunakan Masker
Agar tetap aman berkendara di tengah hujan abu vulkanik, maka hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah menggunakan masker. Hal ini bertujuan agar debu vulkanik yang berbahaya tidak masuk ke saluran pernapasan.
Gunakan Kacamata
Selain menggunakan masker, kamu juga harus menggunakan kacamata agar tetap bisa berkendara dengan aman. Apalagi, bagi kamu yang berkendara menggunakan motor. Meski sudah mengenakan helm, kacamata tetap perlu dikenakan. Hal ini untuk menghindari debu abu vulkanik bisa saja masuk melalui sela-sela helm.
Penggunaan kacamata di tengah hujan abu vulkanik, dapat melindungi bagian mata. Sehingga, kamu tetap bisa berkendara secara aman.
Gunakan Pakaian yang Memadai
Sangat penting untuk mengenakan pakaian panjang saat terjadi hujan abu vulkanik. Hal ini bertujuan untuk melindungi bagian tubuh agar tidak terpapar debu abu vulkanik secara langsung.
Sebab, debu abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi serta menimbulkan gatal di kulit. Kamu bisa mengenakan pakaian dengan lengan panjang dan celana panjang, agar lebih aman.
Kurangi Laju Kendaraan
Saat hujan abu vulkanik berlangsung, maka secara otomatis jarak pandang mengendarai mengalami keterbatasan. Oleh sebab itu, penting untuk mengurangi laju kendaraan agar terhindar dari risiko kecelakaan.
Kamu bisa mengemudi secara pelan, bahkan di bawah kecepatan normal demi keselamatan. Kecepatan yang disarankan saat melaju di lokasi hujan abu vulkanik yaitu sekitar 20 kilometer per jam, disesuaikan dengan medan area.
Nyalakan Lampu Kendaraan
Menyalakan lampu kendaraan sangat penting untuk dilakukan, baik kendaraan roda empat atau roda dua. Dengan adanya sinar lampu kendaraan, maka bisa menjadi sebuah tanda bagi pengendara lainnya yang terhalang oleh hujan abu vulkanik.
Sebab, berkendara di tengah hujan abu vulkanik sama dengan saat melintasi daerah berkabut. Sehingga, penting bagi kamu untuk memastikan bahwa lampu kendaraan di bagian depan dan belakang berfungsi secara optimal.
Turunkan Angin Ban
Tumpukan abu vulkanik yang diguyur oleh air hujan menyebabkan jalanan menjadi licin karena adanya lumpur. Pada kondisi tersebut, sangat penting untuk menurunkan angin ban kendaraan menjadi 20–24 psi. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko tergelincirnya ban saat kendaraan dikemudikan.
Pilih Rute Alternatif
Jika terpaksa berkendara di tengah hujan abu vulkanik, maka sebaiknya kamu bisa pilih rute alternatif atau rute terdekat. Hindari area jalanan yang menuju ke arah pusat erupsi, atau jalanan yang memiliki medan berat.
Penting untuk diketahui, sangat tidak disarankan untuk mengendarai kendaraan roda dua di tengah hujan abu vulkanik. Namun, jika kondisi terdesak, maka kamu bisa menerapkan beberapa tips di atas agar tetap aman saat berkendara di tengah hujan abu vulkanik.