Wabah infeksi COVID-19 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok kini telah menyebabkan sekitar 95.000 kasus secara global dan menelan lebih dari 3.100 korban jiwa. Tingkat penyebaran yang tinggi akibat belum tersedianya vaksin COVID-19 membuat cara mencegah menjadi upaya terbaik agar tidak tertular penyakit zoonotik ini. Maka itu, masyarakat berbondong-bondong mencari tahu bagaimana cara mencegah penyakit COVID-19 agar tidak tertular virus tersebut.
Agar terhindar dari virus dan bakteri tidak tertular pada orang lain,mari sama-sama mencegah dan menjaga, karena kesehatan milik kita bersama. Apalagi saat musim hujan pasti hawanya jadi lembab, kondisi gitu tuh yang bikin banyak virus dan bakteri berkembang biak. Mengatasi lebik baik dari mengobati, bagaimana sih biar kita bisa terhindar dari berbagai penyakit, dimulai dari diri kita sendiri, caranya dengan menjaga kebersihan diri, seperti:
- Menyikat gigi dengan baik
- Berolahraga
- Melatih diri untuk buang air besar secara rutin
- Membaca buku lebih banyak untuk menurunkan tekanan darah
- Biarkan diri Anda merasa bosan untuk mendapatkan energi kembali
- Perbanyak konsumsi asam amino atau mineral
- Gunakan kaos kaki agar bisa tidur lebih cepat
- Saat merasa stres, letakkan dua tangan pada jantung
- Berjemur di bawah matahari dalam waktu 10-20 menit tanpa sunscreen
Sebenarnya, hal yang perlu diperhatikan sebagai salah satu cara mencegah COVID-19 adalah menjaga daya tahan tubuh. Apabila sistem kekebalan tubuh rendah, terutama saat sakit, virus lebih mudah menyerang tubuh, entah itu virus flu maupun SARS-CoV-2. Menjaga daya tahan tubuh cukup sederhana dan muda, seperti, rutin berolahraga. Akan tetapi, ada banyak kebiasaan masyarakat Indonesia yang membuat tubuh kekurangan vitamin dan mineral. Kebiasaan yang paling banyak ditemukan misalnya, banyak orang yang malas beraktivitas di luar ruangan.
Kebiasaan tersebut membuat tubuh jadi jarang terkena sinar matahari yang merupakan sumber utama vitamin D. Kekurangan vitamin D ternyata membuat respon imunitas untuk menyerang virus dan bakteri pun menurun. Maka itu, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus dan penyakit. Tidak hanya berisiko terhadap COVID-19, tetapi sistem kekebalan yang rendah juga menyebabkan gejala semakin parah.
Namun ada baiknya jika membawa hand sanitizer, yang diperlukan sebagai desinfektan untuk membunuh bakteri dan virus pada tangan. Ketika kamu kesulitan menemukan air bersih dan sabun untuk mencuci tangan, maka hand sanitizer bisa menjadi opsi. Karena mencuci tangan merupakan salah satu kebiasaan sehat yang terlihat sederhana, tetapi ampuh mengurangi risiko penularan infeksi virus. Hal ini dikarenakan tangan manusia dipenuhi dengan berbagai macam bakteri dan virus, terutama ketika berada di tempat yang ramai. Patogen yang tersebar dapat menempel di tangan dan lebih berisiko menularkan infeksi virus.