Ladiestory.id - Sebagai brand aggregator yang mengusung misi Indonesia First, Tjufoo menggencarkan kemitraan strategis bersama sejumlah brand lokal favorit anak muda untuk menumbuhkan potensi mereka menuju scalable growth.
Seperti ACMIC sebagai jawaranya produk mobile accessories, Granova sebagai salah satu top of mind untuk healthy snack, Cypruz sebagai produk wajan anti gores favorit ibu muda, hingga Dew It yang populer sebagai skin care vegan pilihan perempuan aktif. Yang terbaru, sang legenda chocolate and cake Dapur Cokelat pun turut bergabung dalam ekosistem Tjufoo.
Kegigihan Tjufoo dalam memberdayakan brand lokal di Tanah Air mendapat apresiasi Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, yang mengungkapkan pentingnya sinergi pemain industri bersama dengan pemerintah dalam memberdayakan pemuda di sektor kewirausahaan.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo mengatakan bahwa partisipasi anak muda dalam kewirausahaan menjadi salah satu fokus utamanya di Kemenpora.
“Kami mengapresiasi peran Tjufoo dalam merangkul semakin banyak anak muda yang berkiprah dan memperkuat fundamental bisnis brand-brand lokal bisnis di sektor kewirausahaan. Saya yakin, dengan kolaborasi, sinergi dan komitmen bersama antar pemangku kepentingan di lingkup pemuda, kami optimis dapat meningkatkan indeks pembangunan pemuda nasional di tahun 2024,” tutur Menteri Dito Ariotedjo.
Menambahkan optimisme tersebut, TJ Tham, Co-Founder & CEO Tjufoo, berujar bahwa passion untuk membangun brand-brand lokal berawal dari tiga kendala yang dia sadari sering menimpa brand dengan mimpi besar.
“Pertama, brand seringkali tidak invest merekrut tim terbaik berpengalaman untuk growing their business. Kedua, brand seringkali tidak invest di biaya operasional karena short-term mindset yang tidak berfokus pada sustainability bisnis jangka panjang. Ketiga, brand kerap kali belum banyak menggunakan data untuk membuat keputusan bisnis untuk hasil yang efektif,” ujar TJ Tham.
“Disinilah Tjufoo berperan sebagai house of brands dengan membangun ekosistem yang tepat untuk brand bisa naik kelas, mulai dari tim yang berpengalaman dengan hyper-local market, corporate governance, dukungan operasional bisnis, serta keahlian dalam mengolah data dan menggunakannya sebagai bagian dari strategi,” sambungnya.
Selaras dengan momen Ramadan, TJ juga berbagi insight akan pentingnya aspek operasional, sumber daya, serta pengolahan data sebagai kunci untuk memastikan bisnis dapat memenuhi kebutuhan konsumen di bulan Ramadan yang umumnya meningkat pesat. Apalagi berdasarkan riset TGMResearch, periode akhir Maret hingga pertengahan April tahun ini menjadi waktu yang dipilih konsumen muslim Tanah Air untuk berbelanja persiapan Idul Fitri.
“Ketika menjelang lebaran, umumnya demand akan naik, kita harus memastikan produk ready stock, supplier juga siap, logistik bisa menampung permintaan yang melonjak. Sebagai contoh, walaupun brand memiliki kapasitas dan fasilitas produksi yang masif, tapi dengan sumber daya manusia yang lebih sedikit menjelang hari raya, brand bisa menggunakan pihak eksternal seperti supplier untuk memenuhi permintaan di ‘peak season’, bukan hanya mengandalkan internal yang ada,” tutur TJ Tham.
TJ juga menambahkan, brand juga dapat memaksimalkan data untuk memprediksi potensi pendapatan dengan mempelajari data penjualan dalam beberapa tahun ke belakang. “Untuk pastikan tidak ada lost revenue, harus pakai data. Bisa lihat data sales pada 2-5 tahun ke belakang. Lalu kita bisa memprediksi dari data tersebut untuk memastikan kita dapat memenuhi permintaan konsumen dengan kapasitas yang ada,” ungkap TJ.
Sejak didirikan tahun 2022, Tjufoo telah membantu berbagai brand mencapai pertumbuhan bisnis nyata yang terukur dengan menyediakan ekosistem dan support system yang tepat bagi brand untuk naik kelas. Ini dapat dibuktikan melalui pertumbuhan sejumlah bisnis dibawah naungannya, seperti ACMIC yang telah memiliki 500 titik penjualan offline semenjak bergabung dengan Tjufoo dari sebelumnya hanya mengandalkan penjualan online. Granova juga kini telah memiliki 400 titik penjualan offline di berbagai mitra dan toko serba ada, serta meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar.
Sementara Cypruz yang sebelumnya mengandalkan distribusi penjualan offline kini telah berhasil meningkatkan online sales hingga 7 kali lipat dan meningkatkan kapasitas produksi untuk distribusi ke penjuru Indonesia. Kemudian Tjufoo juga memberikan dukungan strategi pemasaran dan pendanaan untuk brand Dew It mengembangkan inventaris hingga berhasil meningkatkan volume penjualan hingga 3 kali lipat dalam 6 bulan.
Tahun ini, satu brand baru resmi bergabung dengan ekosistem inklusif Tjufoo, yakni Dapur Cokelat. Dikenal sebagai merek artisan chocolate and cake terkemuka Tanah Air, Dapur Cokelat telah eksis selama lebih dari 21 tahun dan kini memiliki total 29 outlet dan 37 poin pengantaran di penjuru Indonesia.
Menurut Silvano Christian, CEO Dapur Cokelat, expertise dan ekosistem yang kuat menjadi alasan utama Dapur Cokelat bergabung dengan Tjufoo.
“Kami harus agile beradaptasi terhadap perubahan preferensi konsumen yang semakin digital-savvy. Inilah mengapa kami memilih bergabung dengan ekosistem Tjufoo, karena kami melihat beberapa manfaat yang ditawarkan dan support yang diberikan, seperti expertise dan skill yang dibutuhkan brand untuk dapat tetap mengikuti trend terkini,” tutur Silvano.
Turut hadir dalam talk show bertajuk ‘Strategic Partnership to Elevate and Achieve Sustainable Business Growth’ bersama Tjufoo dan Dapur Cokelat, brand suplemen kesehatan Muscle First menambahkan bahwa tidak ada satu orang pun yang dapat menguasai semua bidang, sehingga bermitra dengan tim yang ahli dapat membantu brand menerapkan best practices di industri untuk keberlanjutan bisnis.
“Di tahun-tahun pertama kami memulai Muscle First, kami melihat pertumbuhan bisnis yang signifikan dan cukup cepat. Ini tentunya adalah hal yang sangat positif, namun kami perlu memastikan pertumbuhan ini berkelanjutan.” kata Sally Varsly, Founder Muscle First.