Ladiestory.id - Indonesia sedang dilanda duka karena terjadi bencana gempa bumi di beberapa daerah, seperti Cianjur dan Probolinggo, yang terjadi baru-baru ini. Bahkan, gempa Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022) menewaskan hingga 162 orang.
Sebagian orang tua tentu merasa bingung dan repot saat gempa terjadi. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua sesuai gempa terjadi. Yuk simak!
Tenangkan Anak
Salah satu tindakan yang harus dilakukan orang tua seusai gempa ialah menenangkan anak. Pasalnya, anak yang masih di bawah umur akan syok dan kebingungan, terutama bagi balita dan bayi.
Meskipun orang tua juga ikut panik, namun sebisa mungkin jangan tunjukan hal tersebut di depan anak. Bantu anak-anak untuk mengelola rasa ketakutan mereka, sehingga lebih tenang.
Waspada Gempa Susulan
Tentu semua orang tidak ingin terjadi gempa susulan. Namun, tidak bisa dimungkiri, gempa susulan bisa terjadi, baik dengan skala kecil atau pun malah lebih besar.
Sebagai orang tua, kamu perlu memberitahukan informasi tersebut kepada anak. Jika poin nomor satu sudah dilakukan dan anak menjadi tenang, orang tua harus memberi tahu perihal gempa susulan.
Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak syok jika memang ada gempa lagi. Orang tua pun harus bisa memberi tahu apa yang harus dilakukan si kecil jika ada gempa susulan.
Evakuasi Diri
Setelah gempa berhenti, orang tua harus membawa seluruh anggota keluarga untuk evakuasi. Namun, dalam hal ini, orang tua harus mengawasi anak-anak.
Hal ini dikarenakan reruntuhan bangunan bisa saja membahayakan. Selain itu, waspada terhadap bangunan yang sudah nampak lapuk namun masih berdiri. Bangunan tersebut bisa roboh meski tidak ada gempa susulan.
Ajari anak-anak untuk melindungi bagian kepala saat mengevakuasi diri. Kamu bisa membawa anak dan anggota keluarga ke tempat yang lebih aman untuk mengakuasi diri.
Berdiri di Tempat Terbuka
Setelah gempa, jangan buru-buru masuk ke dalam rumah dulu. Terlebih, bagi rumah yang berada di daerah tebing.
Hal ini untuk mewaspadai jika nantinya masih ada gempa susulan. Rumah yang berada di pinggir tebing akan lebih rawan longsor.
Lebih baik berdiri di lapangan terbuka. Sehingga, saat ada gempa susulan, orang tua dan anak tak perlu berlari-lari ke luar rumah. Namun, perhatikan tempat kalian berdiri. Sebaiknya, jangan di dekat pohon besar, tiang listrik, maupun bangunan tinggi.
Berhenti Jika Sedang Berkendara
Pada dasarnya, seseorang tidak pernah tahu kapan dan di mana bencana akan datang. Bisa jadi, saat gempa datang, kamu sedang berkendara menggunakan mobil atau motor.
Lantas, apa yang dilakukan jika kita berkendara dan ada gempa? Sebagai orang tua, kamu harus sigap menghentikan perjalanan.
Usahakan orang tua tetap mengajak anak berada di dalam mobil. Jika memungkinkan, pilih daerah yang tidak banyak pohon besar. Hal ini untuk menghindari mobil tertimpa pohon akibat gempa bumi.
Ikuti Informasi dan Arahan
Seusai gempa, pasti pemerintah setempat akan melakukan beberapa kebijakan, seperti perintah mengungsi. Orang tua pun harus memberi pemahaman kepada anak terkait pengungsian tersebut. Pasalnya, di dalam tenda pengungsian akan ada banyak hal yang belum pernah dilihat si kecil.
Beri tahu anak terkait apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Dengan begitu, anak tak kaget jika tiba di pos pengungsian.