1. Health
  2. Tak Selalu Kanker, 5 Jenis Benjolan Pada Payudara Yang Harus Diketahui
Health

Tak Selalu Kanker, 5 Jenis Benjolan Pada Payudara Yang Harus Diketahui

Tak Selalu Kanker, 5 Jenis Benjolan Pada Payudara Yang Harus Diketahui

Foto: Alodokter

Ladiestory.id - Sebagai wanita mungkin akan panik ketika menemukan ada benjolan pada payudara. Sebaiknya kamu jangan panik berlebihan, karena kondisi ini tidak mesti pertanda adanya kanker payudara.

Benjolan pada payudara bisa juga berupa tumor jinak yang biasanya tidak berbahaya.  Benjolan payudara dapat juga berupa pembengkakan lokal atau tonjolan yang terasa berbeda dari jaringan payudara lainnya yang ada disekitarnya atau pada payudara sebelahnya.

Jenis Benjolan pada Payudara yang Harus Diketahui

Berikut 5 jenis benjolan pada payudara yang belum tentu kanker.

1. Fibroadenoma

Foto: primaberita

Fibroadenoma adalah salah satu jenis tumor jinak yang paling sering dialami para wanita. Ciri-ciri benjolan pada payudara ini yaitu dapat bergerak atau berpindah tempat.

Bila ditekan, benjolan ini akan terasa padat, berbentuk bulat atau oval serta terasa kenyal. Tidak seperti kondisi pada umumnya, benjolan yang terjadi akibat kondisi ini tidak membuat sakit saat ditekan.

Fibroadenoma pun bisa dialami oleh wanita dengan rentang usia antara 20-30 tahun. Selain itu, benjolan fibroadenoma cenderung memerlukan waktu lama untuk membesar. Namun, bukan tidak mungkin ukurannya menjadi sangat besar. Fibroadenoma tidak akan berkembang menjadi kanker.

2. Fibrosis

Benjolan payudara berjenis Fibrosis ini memiliki jaringan yang hampir mirip dengan jaringan luka. Apabila diraba, fibrosis pada payudara terasa kenyal, padat, dan keras. Namun, kamu tidak perlu khawatir. Kelainan pada payudara ini tidak menyebabkan atau berkembang menjadi kanker payudara.

3. Kista

Foto: liputan6

Benjolan pada payudara berikutnya adalah kista yang umumnya berupa kantong yang berisi cairan. Kista dapat terdeteksi ketika ukurannya telah membesar atau disebut dengan kista makro, dan ukurannya bisa mencapai 2,5-5 sentimeter. Pada tahap ini, maka benjolan sudah bisa dirasakan bila diraba. 

Kista juga bisa membesar dan menjadi lunak saat mendekati masa menstruasi. Benjolan kista pada payudara ini biasanya berbentuk bulat atau lonjong, serta mudah digerakkan atau berpindah-pindah saat disentuh.

Namun begitu, benjolan kista dan benjolan lainnya akan susah dibedakan. Oleh sebab itu, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan hasil diagnosis yang akurat. 

4. Fibrokistik

Fibrokistik juga termasuk dalam benjolan kista pada payudara. Perubahan abnormal pada jaringan payudara ini tidak bersifat ganas. Kondisi ini terdeteksi karena terdapat benjolan pada payudara, rasa sakit, atau bahkan bengkak pada payudara. Saat sedang menstruasi, gejala-gejala ini bisa semakin memburuk. 

Karena kondisi ini, benjolan yang terasa bisa lebih dari satu, bahkan terkadang dari puting keluar sedikit cairan berwarna keruh. Keadaan ini umum dialami oleh wanita usia produktif dan bisa terjadi di salah satu payudara atau pada kedua payudara.

5. Intraductal Papilloma

Foto: Ladiestory.id

Intraductal Papilloma termasuk dalam tumor jinak yang juga tidak berpotensi kanker dan keberadaannya terbentuk pada kelenjar susu. Biasanya, intraductal papilloma bisa diraba berupa satu benjolan yang cukup besar dan terletak dekat dengan puting, atau bisa juga berbentuk beberapa benjolan kecil yang terletak jauh dari puting.

Ukuran dari benjolan payudara ini antara 1 hingga 2 sentimeter. Tumor ini terbentuk dari kelenjar, sel fibrosis, dan pembuluh darah. Kondisi ini sering terjadi pada wanita yang berusia 35 hingga 55 tahun.

Jika intraductal papilloma terdiri hanya dari satu benjolan saja dan berada dekat dengan puting, maka kondisi ini bukan faktor risiko peningkatan kanker payudara.

Itulah 5 jenis benjolan pada payudara yang bukan kanker. Meskipun tidak berbahaya, namun sebaiknya tetap lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Usahakan tetap tenang dan jangan panik ya, Ladies.  

Follow our
media updates!
Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel