Umumnya, gangguan bipolar atau bipolar disorder dialami oleh remaja hingga dewasa. Meskipun begitu, ada pula sebuah kemungkinan jika bipolar disorder juga bisa dialami anak berusia 6 tahun, sebagaimana yang dilansir dari laman WebMD. Namun, ternyata ada sebuah diagnosis lain yang gejalanya mirip bipolar disorder yang menyerang anak-anak usia 6-18 tahun yang disebut dengan Disorderive Mood Dysregulation Disorder (DMDD). Jadi, jika anakmu mengalami gejala mirip bipolar disorder, jangan langsung memvonisnya demikian ya, Ladies. Kamu tetap perlu memastikannya dengan mengunjungi ahli atau profesional di bidang psikologi anak. Nah, jika si buah hati sudah didiagnosis dengan jelas oleh profesional bahwa ia mengalami gangguan bipolar, berikut ini ada 5 cara menangani anak dengan bipolar disorder yang bisa kamu terapkan.
1. Tetap setia pada jadwal pengobatan, perhatikan waktu anak meminum obat
Langkah pertama yang mesti kamu lakukan sebagai cara menangani anak dengan bipolar disorder ini adalah dengan memastikan bahwa anak telah mendapatkan obat yang ia butuhkan dari profesional. Setelah itu, kamu harus benar-benar memperhatikan waktu minum obat si buah hati dan kalau perlu catatlah waktu-waktunya agar tidak terlewatkan barang sekali saja, Ladies. Jika anak perlu membawa obat kemanapun ia pergi, bahkan ketika berada di sekolahnya, mintalah izin kepada wali kelasnya agar mau membantu memperhatikan waktu anak mengonsumsi obatnya di kelas.
2. Selalu memantau efek samping obat
Sebagai orang tua yang semestinya memahami betul perkembangan anak, kamu wajib memantau segala efek samping obat yang dikonsumsi anak. Beberapa obat seperti penstabil suasana hati, antipsikotik, dan antidepresan telah diuji dan hanya beberapa yang bisa bekerja dengan baik pada anak-anak. Sering kali anak-anak lebih rentan terhadap efek samping obat-obatan tersebut. Efek samping yang dirasakan misalnya, penambahan berat badan serta perubahan gula darah dan kolesterol. Sebelum membiarkan anak beraktivitas seperti biasanya, tanyakan dulu kepada profesional atau dokter, apa saja yang mesti kamu perhatikan dari kemungkinan efek samping itu ya, Ladies.
3. Bicarakan dengan gurunya di sekolah dan carilah solusi bersama
Untuk menghindari kesalahpahaman antara guru dan anak, sebaiknya kamu bercerita kepada guru atau wali kelasnya secara langsung mengenai gangguan bipolar yang dialami anak. Sebab, untuk beberapa kesempatan, mungkin anak membutuhkan perhatian khusus dan waktu istirahat yang lebih banyak. Jadi, bicarakanlah dan cari solusinya bersama. Dalam beberapa kasus, bahkan ada anak yang perlu diberhentikan sejenak dari kegiatan belajar di sekolah sampai gangguan bipolarnya stabil. Janganlah sungkan atau malu ketika membicarakan hal ini kepada gurunya ya, Ladies. Sebab, dalam proses menangani anak dengan bipolar disorder kita butuh solusi yang terbaik.
4. Terus mengajaknya untuk produktif
Meskipun mengalami gangguan bipolar, bukan berarti kamu harus mengurung anak di dalam kamar sebab malu atau menghindari kemungkinan terjadinya perubahan mood yang naik turun. Sebaliknya, kamu harus menjaga mood dan pikiran anak agar tetap tenang, dengan membiarkannya tetap produktif dan berisitirahat dalam waktu yang sudah ditentukan sebelumnya sebagai rutinitas. Sebab, jika anak tidak dibiarkan untuk produktif alias mengekangnya agar ia tak melakukan apa-apa dan hanya istirahat di atas tempat tidurnya, risiko untuk membuatnya stres akan lebih besar, ketimbang membiarkannya aktif berkegiatan. Tentu saja, stres bisa memicu gangguan bipolarnya menjadi tidak stabil.
5. Beri pengertian kepada pasanganmu, serta kakak atau adiknya, mengenai gangguan bipolar yang dialami anak
Jika kamu memiliki beberapa anak, maka beritahu segera kepada anakmu yang lain, bahwa saudaranya ini mengalami gangguan bipolar. Jelaskan kepada mereka, apa yang dimaksud bipoar dengan segala hal tentangnya. Sebab, terkadang anak dengan bipolar membutuhkan perhatian khusus dari orang tua dan keluarganya. Jangan sampai anak yang lain mearasa cemburu ya, Ladies.
Hidup bersama anak dengan bipolar disorder merupakan tantangan tersendiri bagi ibu di rumah. Namun, kita tetap bisa tenang dan bersahabat dengan mereka, dan membuat mereka merasa sama dengan anak-anak yang lain.