Ladiestory.id - Menjaga kesehatan jantung sangat penting dalam kehidupan secara keseluruhan. Kamu harus menjaganya dengan beragam makanan yang memiliki gizi baik bagi jantung, atau juga bisa dengan melakukan olahraga yang aman bagi jantung.
Tidak hanya itu, mengetahui ilmu dan pengetahuan dasar juga sangat penting dalam menjaga kesehatan jantung. Selain itu, beberapa tes sederhana dapat memberikan wawasan berharga tentang kesehatan kardiovaskular.
Meskipun tes ini tidak dapat menggantikan evaluasi komprehensif yang dilakukan oleh profesional kesehatan, tapi dapat berfungsi sebagai indikator awal potensi masalah jantung.
Dilansir dari Times of India, berikut tiga tes sederhana yang dapat dilakukan di rumah atau dengan peralatan minimal untuk memeriksa kesehatan jantung.
Pengukuran Denyut Jantung
Detak jantung mengacu pada berapa kali jantung berdetak per menit saat istirahat, biasanya diukur pada pagi hari sebelum melakukan aktivitas fisik apa pun.
Memantau denyut jantung dari waktu ke waktu dapat memberikan informasi berharga tentang kebugaran kardiovaskular dan kesehatanmu secara keseluruhan.
Duduklah dengan tenang selama beberapa menit, sebaiknya dalam posisi santai. Temukan denyut nadi di bagian dalam pergelangan tangan (arteri radialis) atau di sisi leher (arteri karotis).
Dengan menggunakan jam atau pengatur waktu, hitung jumlah detak yang dirasakan dalam periode 60 detik. Cara lainnya, hitung detak jantung selama 15 detik dan kalikan dengan 4 untuk mendapatkan detak per menit (BPM).
Denyut jantung normal untuk orang dewasa biasanya berkisar antara 60 hingga 100 BPM. Denyut jantung yang lebih rendah umumnya dianggap sebagai tanda kebugaran kardiovaskular yang baik, sedangkan jika meningkat secara konsisten dapat mengindikasikan masalah kesehatan mendasar seperti stres, dehidrasi, atau kondisi jantung.
Jika detak jantung terus-menerus melebihi 100 BPM atau secara konsisten lebih rendah dari 60 BPM, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.
Pengukuran Tekanan Darah
Tekanan darah adalah ukuran kekuatan yang diberikan oleh darah terhadap dinding arteri saat jantung memompakannya ke seluruh tubuh.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap penyakit jantung dan komplikasi kardiovaskular lainnya. Pemantauan tekanan darah secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Untuk melakukannya, gunakan monitor tekanan darah digital atau sphygmomanometer manual. Duduklah dengan nyaman di lingkungan yang tenang dengan punggung ditopang dan kaki rata di lantai.
Tempatkan manset di lengan atas setinggi jantung dan ikuti petunjuk pengukuran pada perangkat. Catat pembacaan tekanan darah sistolik (angka atas) dan diastolik (angka bawah).
Tekanan darah normal biasanya didefinisikan kurang dari 120/80 mm Hg. Peningkatan tekanan darah (prahipertensi) turun antara 120-129/kurang dari 80 mm Hg. Tekanan darah tinggi didiagnosis ketika pembacaan secara konsisten mengukur 130/80 mm Hg atau lebih tinggi.
Jika pembacaan tekanan darah selalu berada dalam kisaran prahipertensi atau hipertensi, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk evaluasi dan penatalaksanaan lebih lanjut.
Tes Aktivitas Sederhana
Aktivitas fisik berkaitan erat dengan kesehatan jantung, dan tes sederhana yang menilai kemampuanmu melakukan tugas fisik dapat memberikan wawasan tentang tingkat kebugaran kardiovaskular.
Pilih aktivitas fisik yang meningkatkan detak jantung, seperti jalan cepat, jogging di tempat, atau naik tangga. Lakukan aktivitas dalam durasi tertentu, misalnya 3 hingga 5 menit, sambil memantau detak jantungmu.
Perhatikan seberapa cepat detak jantung meningkat selama aktivitas dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke detak jantung normal setelahnya. Pemulihan detak jantung yang lebih cepat kembali ke kondisi semula setelah aktivitas fisik umumnya menunjukkan kebugaran kardiovaskular yang lebih baik.
Jika detak jantung tetap meningkat dalam jangka waktu lama setelah berhenti melakukan aktivitas fisik atau membutuhkan waktu lama untuk kembali ke kondisi semula, hal ini mungkin menunjukkan penurunan kebugaran kardiovaskular atau potensi masalah jantung.
Jika mengalami nyeri dada, sesak napas, pusing, atau gejala lain yang mengkhawatirkan selama atau setelah tes aktivitas fisik, segera hentikan dan dapatkan bantuan medis.