Ladiestory.id - Agensi yang menaungi Kim Hieora, GRAM Entertainment mengumumkan bahwa pihaknya akan segera mengambil tindakan hukum terkait kontroversi bullying yang dituduhkan terhadap Kim Hieora.
GRAM Entertainment telah siap untuk melaporkan Dispatch yang telah menyebarkan berita dan menyebut bahwa Kim Hieora pernah melakukan tindakan bullying semasa sekolahnya. Mereka melaporkan Dispatch atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap Kim Hieora.
Melalui pernyataan resminya, pihak agensi menyampaikan permohonan maafnya kepada publik lantaran kehebohan yang terjadi ini.
"Kami meminta maaf karena menimbulkan kekhawatiran banyak orang karena kontroversi terkait aktris kami Kim Hieora. Kami ingin meminta maaf kepada banyak pihak yang merasa kecewa dan dirugikan atas kejadian ini," isi pernyataan agensi, melansir Soompi, pada Selasa (12/9/2023).
"Hari ini, kami menyampaikan penyesalan kami mengenai outlet media yang meliput klaim sepihak informan tentang Kim Hieora seolah-olah itu adalah fakta yang terbukti, dan kami memutuskan untuk mengambil tindakan hukum karena kami tidak dapat memaafkan situasi saat ini yang merusak reputasi agensi. aktris dan menyebabkan penderitaan pada individu yang tidak terkait," lanjutnya agensi.
GRAM Entertainment mengaku menyesali tindakan Dispatch yang telah mengedit percakapan Kim Hieora dan menyebarkannya kembali.
"Media yang membuat laporan pertama tidak hanya dengan jahat mengedit kata-kata informan yang bertentangan dengan fakta, namun juga mencoba merasionalisasi keabsahan laporan mereka dengan menyampaikan bahwa mereka memperhatikan agensi dan artisnya (dengan menahan laporan tersebut sampai tanggal tersebut. drama siaran aktris berakhir), menambahkan nuansa rasa malu," lanjut pernyataan agensi.
Seperti diketahui sebelumnya, Dispatch telah merilis sebuah pernyataan yang menyebut Kim Hieora merupakan seorang bullying semasa sekolahnya.
Dalam keterangannya, Dispatch juga menyebut Kim Hieora merupakan anggota dari Big Sanji, yakni sebuah grup yang terkenal senang melakukan penyerangan, perundungan, hingga pemerasan kepada siswa lain di sekolahnya.
