Ladiestory.id - Rhinoplasty atau operasi hidung merupakan salah satu jenis bedah plastik yang paling populer di kalangan masyarakat. Jenis bedah ini akan membentuk kembali bentuk hidung seseorang untuk memperbaiki penampilan atau mengatasi masalah pernapasan yang dialami seseorang.
Untuk permasalahan medis, biasanya rhinoplasty akan memperbaiki bentuk septum yang bengkok. Septum yang bengkok akan memungkinkan seseorang menjadi lebih sering terkena flu atau sinus. Namun, tak sedikit pula seseorang yang menjalani rhinoplasty untuk mengubah tampilan estetika wajahnya.
Praktisi Estetika, dr. Nataliani Mawardi, baru-baru ini mengatakan bahwa terdapat dua bahan yang dapat digunakan untuk rhinoplasty, yakni ear cartilage dan rib cartilage.
“Ada dua pilihan, menggunakan ear cartilage dan rib cartilage yang biasa kita lakukan. Untuk menentukan mana yang bisa digunakan, dibutuhkan adanya konsultasi dengan pasien terkait keinginan dan ekspektasinya, yang nantinya juga akan disesuaikan dengan keadaan hidung pasien sebelum operasi,” terang dr. Nataliani Mawardi.
dr. Nat, sapaan hangatnya, mengatakan bahwa sejauh ini belum ada bahan lain selain ear cartilage dan rib cartilage. Pasalnya hanya kedua tulang rawan itulah yang bisa diambil tanpa mengganggu fungsinya.
Sebelum menjalani rhinoplasty, dr. Nat sangat menyarankan pasien untuk melakukan konsultasi yang baik dengan dokter. Untuk mengurangi efek samping yang terjadi pasca operasi, ada beberapa jenis obat yang dapat dikonsumsi pasien.
“Lebam itu tergantung besarnya area operasi, harus dipersiapkan terlebih dahulu, seperti minum antioksidan atau pengencer darah. Penting sekali assesment dan kerja sama dokter dengan pasien agar tidak terjadi efek samping,” jelas dr. Nataliani Mawardi.
Penggagas NMW Clinic itu juga menyarankan pasien yang telah menjalani rhinoplasty untuk tidak memencet area hidung dan sekitarnya, serta jaga dari paparan sinar matahari yang terlalu lama agar tidak timbul keringat. Hal ini karena keringat akan menyulitkan pemulihan pembengkakan yang terjadi pasca operasi.
Selain menjalani operasi, untuk kepentingan estetika, sang dokter juga menyarankan untuk dilakukannya tindakan non-operasi seperti tanam benang atau filler untuk hidung. Namun, perlu diketahui bahwa keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
“Bisa juga tanam benang atau filler hidung. Awalnya bagus, tapi nggak bisa fix stabil, karena itu gel, lama kelamaan bisa bikin hidung jadi lebar dan melorot. Tapi kalau tanam benang gak bleber,” kata dr. Nataliani Mawardi.
“Sementara operasi akan bertahan dalam durasi yang lama banget, karena akan menjadi tulang tambahan, menempel dengan tulang asli tidak akan reject,” tutupnya.