Ladiestory.id - "Coba untuk melihat sisi positifnya, ..."
Seringkali kita mendengar kalimat tersebut diucapkan saat sedang mengalami suatu hal yang tidak menyenangkan. Entah itu dari orang lain atau bahkan dari diri kita sendiri.
Padahal, kalimat positif tersebut juga bisa memberi dampak negatif, lho. Dampak negatif inilah yang disebut dengan toxic positivity.
Toxic positivity merupakan kondisi ketika seseorang menuntut dirinya untuk selalu berpikir dan bersikap positif, serta menolak emosi negatif, seperti sedih, marah, atau kecewa akan suatu hal yang terjadi.
Padahal, emosi negatif juga penting untuk dirasakan dan diekspresikan, lho.
Toxic positivity akan menjadi berbahaya bagi kesehatan mental, apabila orang tersebut selalu menyangkal emosi negatif secara terus-menerus, seperti mengalami stres berat, cemas atau sedih berkepanjangan, gangguan tidur, penyalahgunaan obat terlarang, depresi, hingga PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).
Agar terhindar dari kemungkinan buruk tersebut, berikut cara yang dapat kamu lakukan untuk menghindari toxic positivity.
Rasakan dan Kelola Emosi Negatif
Merasakan perasaan ketika mengalami sesuatu juga termasuk manusiawi dan wajar dilakukan. Termasuk, ketika kamu merasa sedih atau kecewa akan sesuatu hal. Dengan catatan, jangan sampai sedih yang berlarut-larut, ya Ladies.
Nah, hal pertama yang harus kamu lakukan agar terhindar dari toxic positivity, yaitu mengelola emosi negatif dengan cara belajar menerima perasaan sedih dan kecewa. Beritahu dirimu bahwa, "Aku sedih, aku ingin menangis," kemudian menangislah karena kamu tidak harus selalu terlihat kuat.
Pahami Bukan Hakimi
Biasanya hal pertama yang kita lakukan jika mengalami suatu kejadian yang tidak menyenangkan adalah menghakimi. Padahal, harusnya hal tersebut tidak dilakukan.
Alangkah baiknya jika kamu mulai coba memahami sehingga bisa menemukan cara untuk melepaskan rasa sedih. Salah satunya dengan bercerita kepada teman yang dipercaya.
Belajar Jadi Pendengar yang Baik
Belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik, agar kamu dapat memahami permasalahan yang terjadi, sekaligus berempati dengan orang lain. Karena pada saat seseorang ingin bercerita, mereka tidak selalu membutuhkan solusi. Terkadang mereka hanya butuh untuk didengar dan dimengerti saja.
Hindari Banding-bandingkan Masalah
Setiap orang tentunya memiliki tantangan dan masalahnya masing-masing. Apa yang kamu anggap mudah dan sulit, tentu saja berbeda kondisi jika orang lain yang mengalami. Oleh karena itu, hindari membanding-bandingkan masalah agar kamu tidak terjebak pada kondisi yang toxic.
Kurangi Penggunaan Media Sosial
Media sosial memang terkadang memberikan kesenangan dan manfaat. Namun, tak jarang juga bisa menjadi salah satu faktor yang memicu atau memperparah toxic positivity.
Oleh karena itu, cobalah berhenti mengikuti orang-orang yang dapat memprovokasi emosimu dan kurangi penggunaan media sosial. Semakin berkurang waktu pengguaan media sosial, maka sedikit juga hal toxic yang kamu terima.
Lakukan Me Time
Cara terakhir yang dapat kamu lakukan untuk menghindari toxic positivity adalah mencari waktu untuk melakukan me time agar lebih bahagia.
Kamu bisa menghabiskan waktu dengan hanya sekadar menonton film kesukaanmu, membaca buku, makan, jalan-jalan, atau tidur. Lakukan sesuatu yang dengan kamu melakukannya akan semakin meningkatkan mood jadi lebih baik.
Itu tadi beberapa cara yang bisa Ladies lakukan agar tidak terjebak dalam kondisi toxic positivity. Semoga bermanfaat!