Ladiestory.id - Istilah friend zone pertama kali booming di media tahun 1994 semenjak tayangnya serial televisi Friends di Amerika. Friendzone adalah istilah yang menggambarkan situasi yang sering terjadi dalam pertemanan antara perempuan dan laki-laki.
Hal ini terjadi ketika salah satunya menginginkan hubungan yang lebih sedangkan satunya lagi nggak menginginkannya. Terjebak dalam friendzone pasti bukan hal yang menyenangkan untuk kamu yang memiliki cinta tulus.
Apa itu Friendzone?
Friendzone jika diterjemahkan memiliki arti zona teman dalam bahasa Indonesia. Friendzone adalah istilah yang kerap digunakan untuk menjelaskan hubungan pertemanan dua orang, di mana salah satu pihak sebenarnya mengharapkan hubungan yang romantis.
Namun, pihak satunya lagi hanya menganggap hubungan itu sebagai pertemanan saja. Jadilah, si orang yang berharap ini masuk ke zona teman atau friendzone.
Kadang-kadang, yang bersangkutan malahan tidak tahu kalau dia ternyata masuk ke zona teman. Yang satu menganggap hubungannya spesial, yang satu merasa sekadar teman biasa.
Cara Keluar dari Friendzone
1. Jadilah Kurang Tertarik
Kamu bisa mulai menunjukkan kekurang tertarikanmu entah itu dalam hal percakapan atau ketika diajak pergi. Selama ini hubunganmu tidak seimbang karena kamu lebih tertarik dan lebih menghargai dia. Coba ambil langkah mundur. Jangan terlalu bergantung dengan dia.
2. Berkata Jujur Tentang Perasaanmu
Ya, butuh nyali yang besar untuk melakukannya. Tapi ini perlu dicoba jika kamu benar-benar lelah untuk memendam perasaanmu. Jika kalian sama-sama dewasa, maka pernyataan perasaan ini bisa disikapi dengan santai serta nggak merusak pertemanan kalian.
3. Bersiap Pergi
Hubungan sudah tidak seimbang karena kamu menghargainya lebih dari orang lain. Mundur. Menjadi "membutuhkan" bukanlah cara untuk bernegosiasi. Orang yang putus asa berakhir dengan apa yang diberikan orang lain, bukan apa yang mereka inginkan.
Jadi, kurangi minat dan bersiaplah untuk pergi jika kamu tidak mendapatkan hubungan yang diinginkan. Mereka yang lebih bersedia untuk pergi memiliki kekuatan untuk membimbing hubungan.
4. Tetap Jadi Temannya
Gayung tak bersambut bukan berarti hubungan pertemanan akan ikut kandas. Terimalah penolakan tersebut dan tetaplah berteman dengannya. Rasa canggung saat berinteraksi dapat dicairkan dengan hubungan pertemanan yang tetap dilanjutkan setelah mengungkapkan perasaan suka.
Kita tidak pernah tahu soal jodoh. Mungkin setelah ini, kita menemukan orang lain yang bisa saling memenuhi kebutuhan akan kasih sayang. Atau, bisa saja setelah menyatakan rasa ketertarikan padanya, ia justru malah akan menyadari perasaannya yang sesungguhnya.
5. Buat Pilihan dengan Tegas
Jika semua berjalan mulus, mungkin ia ternyata membalas perasaan kamu. Namun, jika ternyata tidak, kamu harus membuat pilihan.
Kamu perlu menetapkan hubungan seperti apa yang kamu inginkan dengan dia selanjutnya. Kalau kamu memilih untuk tetap berteman dekat, pahamilah apa saja konsekuensinya.
Terimalah keputusannya dan beri waktu untuk diri kamu sendiri. Jangan salahkan diri kamu karena merasa merusak pertemanan kamu dan dia, ya. Kamu pun bisa refreshing dengan menghabiskan waktu dan melepas keluh kesah kepada teman-temanmu yang lain.
6. Buat Kompetisi
Cobalah untuk pergi dengan teman lawan jenis lain, supaya membuat dia tertarik. Perluas jaringan pertemanan kamu. Lalu bicarakan teman baru kamu dengan si dia.
Persaingan dan kecemburuan kecil adalah cara bagus untuk mengembangkan hubungan. Orang lebih menghargai apa yang mereka pikir akan hilang.
Jika kamu sibuk dengan orang lain, kamu mungkin akan melihat si dia sedikit lebih bersemangat dan termotivasi untuk mendapat waktu dan perhatian kamu. Tapi jika kamu tidak melihat kecemburuan, maka mereka mungkin tidak ingin menjadi "lebih dari teman."
Inilah pengertian dan cara keluar dari friendzone. Semoga berhasil ya!