Fresh Graduate dan Gaji Selangit
Baru-baru ini lini masa social media dihebohkan dengan munculnya tangkap layar Instagram Story seseorang yang mengaku lulusan dari salah satu Universitas ternama di Indonesia.
Dalam tangkap layar tersebut, pemilik akun merasa tawaran gaji dari sebuah perusahaan lokal sebesar Rp 8.000.000 tidak cukup bagi dirinya meski hanya seorang lulusan baru dengan alasan universitasnya adalah Universitas terkemuka yang seharusnya bertaraf internasional. Menurut pemilik akun, gaji yang ditawarkan seharusnya jauh lebih tinggi dibandingkan tawaran perusahaan tersebut.
Tangkap layar ini meluas, menjadi viral lalu menimbulkan pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Sebagian besar tentu berpendapat sama mengingat Universitas tersebut memang layak untuk mendapatkan bayaran lebih dari yang ditawarkan. Sebagian sepakat bahwa pemilik akun tersebut terlalu sombong dengan menjual nama Universitas.
Pilihan Menjadi Ibu Rumah Tangga atau Wanita Karir
Sudah menjadi rahasia umum bahwa menjadi ibu rumah tangga dan menjadi seorang wanita karir adalah dua hal yang bertolak belakang dan keduanya juga mendapatkan pandangan positif dan negative dari masyarakat.
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa perempuan yang mengabdi menjadi seorang Ibu rumah tangga tentu pahalanya jauh lebih luar biasa karena bisa maksimal dalam pengabdian kepada keluarga. Tugasnya kerap dianggap ringan seperti mencuci, sapu rumah, memasak, beres-beres taman, mengurus anak, suami juga mertua (jika tinggal serumah). Namun sayangnya, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa perempuan yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga terkesan malas, tidak mandiri dan menggantungkan kehidupan keluarga hanya di bahu suami saja. Padahal, bisa jadi itu kesepakatan bersama.
Sebaliknya, jika seorang perempuan memutuskan untuk ikut bekerja di sebuah perusahaan, memastikan ekonomi keluarga stabil dan jauh dari kekurangan, ada banyak opini yang ditujukan pada mereka dengan tuduhan-tuduhan negative. Tak mengabdi pada suamilah, mencoba untuk lebih tinggi dari suami, tak peduli anak dan keluarga dan tuduhan-tuduhan tak berdasar lainnya.
Pada intinya, setiap orang memiliki keputusan masing-masing atas kehidupan yang akan dijalaninya. Tapi ladies, pastikan apapun keputusanmu, selama itu adalah keinginan hati dan telah menjadi kesepakatan dengan orang-orang tedekat terutama keluarga, jalani saja sebaik-baiknya.
Hal-hal yang Harus Diketahui Agar Perempuan Bergaji Besar di Sebuah Perusahaan
Tentang fresh graduate dan keinginannya untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi dari Rp 8.000.000. Sebetulnya, ini sah-sah saja. Tiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan bayaran tinggi di sebuah perusahaan.
Tapi ladies, tahukan kamu? Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat bahwa dalam dunia kerja, perempuan mendapatkan upah yang jauh di bawah rata-rata laki-laki dan memiliki peluang lebih rendah dalam memasuki pasar tenaga kerja. Hal ini terjadi disebabkan lemahnya posisi perempuan dalam gelanggang pasar tenaga kerja yang dapat dilihat melalui Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
Penyebab rendahnya TPAK perempuan dalam pasar kerja dijelaskan dalam ?Women Career Advancement in Public Service: A Study in Indonesia? tahun 2012 mengatakan bahwa perempuan cenderung memilih untuk tetap dekat dengan rumah karena adanya tanggung jawab keluarga. Perempuan juga cenderung menolak pekerjaan jika pekerjaan tersebut akan menjauhkan mereka dari rumah. Sumber: Tirto.id
Berkaca dari keseharian di kantor, tentu satu dua orang perempuan di sebuah perusahaan memiliki gaji yang lebih tinggi dari laki-laki bukan? Bisa jadi satu diantaranya adalah kamu yang sedang membaca artikel ini. Jikapun tidak, jangan berputus asa. Berikut adalah beberapa? hal yang bisa kamu terapkan untuk bisa meningkatkan bayaran atas kualitas diri:
1. Tingkatkan Skill dan Totalitas dalam Bekerja
Ada sebuah pepatah yang mengatakan ada harga ada rupa. Jika ketidakhadiranmu dalam perusahaan tidak membuat keuangan di perusahaan tersebut goyah, maka hanya sebatas itu pulalah bayaran yang wajar untuk kamu terima.
Untuk itu, jika ingin memiliki bayaran yang tinggi, maka siapkan hati, pikiran, dan mental untuk menerima tanggung jawab yang lebih dari yang biasa kamu terima. Termasuk jika harus tinggal terpisah dari orang-orang yang dikasihi. Pantaskan dirimu dengan kualitas diri yang mumpuni. Fokuslah melakukan yang terbaik pada pekerjaan dan bayaran akan datang dengan sendirinya. Jika ternyata usahamu tidak diapresiasi sama sekali, mungkin sudah waktunya kamu ganti kartu nama dan berdiri untuk perusahaan lain yang berani memberikan bayaran setimpal atas kualitas dan skill yang kamu miliki
2. Hindari Melakukan Berbagai Pekerjaan di Waktu yang Sama
Totalitas dalam bekerja berbeda dengan melakukan berbagai pekerjaan di waktu yang sama. Kamu bisa melakukan berbagai tanggung jawab, namun tahu titik krusial di tiap-tiap pekerjaan tersebut. Kamu tahu pekerjaan mana yang harus diutamakan dan mana yang bisa menyusul.
3. Jangan Menghindari Tanggung Jawab yang Dipercayakan Pimpinan
Ada masanya, seorang pimpinan iseng memintamu melakukan sesuatu yang sebetulnya bukanlah tanggung jawabmu. Namun, jika permintaan tersebut adalah bagian dari kemampuanmu, sikat saja! Percaya diri dengan kemampuanmu. Buat pimpinanmu terkesan tanpa harus menjilat. Bisa jadi tugas tersebut diberikan hanya untuk menguji kemampuanmu dan loyalitasmu. Bisa jadi pula pekerjaan tersebut malah jadi langkah awalmu menapaki posisi baru. Posisi baru berarti gaji baru dong? Hehhe.
4. Profesional dalam Bekerja
Ada masa perempuan berada dalam kondisi moody. Ayolah, kendalinkan diri, abaikan pikiran-pikiran negative dan fokuslah pada tanggungjawabmu. Hindari mewek apalagi dengan alasan pria yang menyakiti hatimu yang berharga. Sabar saja, jika itu memang jodohmu, semesta memiliki caranya sendiri agar kalian bersatu kembali. Jikapun ternyata tidak, semesta juga akan memberimu jalan bertemu kembali dengan dia yang memang telah ditakdirkan untuk kamu damping seumur hidupmu.
Kesedihanmu tak akan pernah menyelesaikan tanggungjawabmu. Namun bagaimanapun, pekerjaan dan profesionalisme kamu dalam bekerja disadari atau tidak selalu berhasil membuatmu lupa akan kesedihanmu.
5. Hindari Rekan Kerja yang Memberi Pengaruh Buruk
Bukan rahasia lagi jika di sebuah perusahaan akan ada sekelompok orang yang memiliki kebiasaan yang terbilang tak baik. Tak baik bagi dirinya sendiri, tak baik bagi rekan kerja, terutama tak baik bagi perusahaan.
Biasanya mereka sibuk nyinyir, gossip, menunda pekerjaan, mengeluh tanpa jalan keluar. Hindari orang-orang tersebut dan beradalah di lingkungan dengan orang-orang yang memiliki kepercayaan diri dan optimisme yang tinggi.
Tak mudah memang untuk mewujudkannya, kamu perlu konsisten dan bersabar untuk itu. Totalitasmu dalam bekerja tentu akan terlihat dan mungkin sampai ke telinga pimpinan. Jika seluruh usaha telah kamu lakukan, ladies, jangan lupa berdoa. Biar Tuhan yang menyelesaikan sisanya. Yang pasti, kerja kerasmu tak akan pernah sia-sia.