1. Entertainment
  2. Tayang 17 Oktober, Netflix Rilis 'The Shadows Strays'
Entertainment

Tayang 17 Oktober, Netflix Rilis 'The Shadows Strays'

Tayang 17 Oktober, Netflix Rilis 'The Shadows Strays'

Konferensi Pers 'The Shadow Strays'. (Dok. Netflix)

Ladiestory.id - Usai sukses dengan film action-nya berjudul 'Big 4' yang tayang di Netflix, Timo Tjahjanto kembali membuat karya terbaru yang tak kalah menarik dari film-film sebelumnya.

Film orisinal Netflix Indonesia terbaru 'The Shadow Strays' karya sutradara ternama Indonesia ini akan mulai tayang pada 17 Oktober mendatang. Sebelumnya The Shadow Strays sudah ditayangkan secara global untuk pertama kalinya di program Midnight Madness dalam Festival Film Internasional Toronto pada 14 September 2024. 

'The Shadow Strays'. (Dok. Netflix)

Film ini mengikuti kisah seorang pembunuh bayaran muda dengan nama panggilan 13 yang menjalin ikatan dengan seorang bocah saat ia diistirahatkan akibat misi yang berantakan. Ketika bocah tersebut menghilang, 13 memulai pencarian untuk menemukannya meski ia harus melawan mentornya dan organisasi tempat ia bernaung, The Shadows.

Dalam konferensi pers, Timo yang bertindak sebagai sutradara dan penulis film ini berbagi mengenai apa yang mendorongnya menciptakan The Shadow Strays beserta para karakternya.

“Saya ingin menceritakan dinamika antara seorang guru dan muridnya. Saya ingin cerita ini lebih dari sekadar dua karakter utama, karena saya rasa penting sekali dunia film itu terasa lived in, bahwa karakter-karakter ini terasa bernafas,” ujarnya.

“Walau kami tidak menceritakannya secara langsung tapi audiens bisa mengerti keinginan mereka dan melihat sisi lain mereka. Hal-hal seperti itu yang kadang membutuhkan waktu [untuk diperlihatkan dalam film]. Tapi sebagai filmmaker yang mementingkan karakter, bagi saya itu sesuatu yang worth it,” jelas sang sutradara.

Timo menyampaikan pula apresiasi kepada para aktor yang secara perdana terlibat dalam film laga, seperti Aurora Ribero yang berperan sebagai 13. Rangkaian latihan yang panjang dan intens meliputi persiapan badan sekaligus koreografi pertarungan.

Konferensi Pers 'The Shadow Strays'. (Dok. Netflix)

“Di awal latihan memang terasa sangat sulit. Apalagi ini adalah film laga pertama saya, dan saya harus berlatih lebih dulu dari pemeran lainnya. Tapi begitu yang lain masuk, saya sudah jago,” ujar Aurora sambil tertawa.

Selain Aurora, The Shadow Strays menampilkan deretan aktor seperti Hana Malasan, Ali Fikry, Adipati Dolken, Kristo Immanuel, Andri Mashadi, Taskya Namya, Agra Piliang, dan Daniel Ekaputra. Mereka berbagi cerita mengenai pengalaman syuting bersama Timo.

“Di samping latihan fisik dan persiapan koreografi yang cukup sulit, saya sangat terkesan akan imajinasi Timo yang bisa menciptakan semesta seperti ini. Sebagai aktor, kami jadi merasa tertantang bahwa ia sudah menyediakan ruang yang ‘gila’ untuk bermain. Saya juga diberi ruang untuk berdiskusi, seperti dengan Timo dan Adipati, dan saling membantu untuk membangun karakter," ujar Andri Mashadi.

"Kami siap babak belur. Dan namanya [syuting film] laga pasti ada kejadian tidak sengaja tertendang atau terpukul. Setelah itu biasanya kami ‘menebusnya’ dengan mentraktir kopi, supaya kami tidak berselisih dan tetap bersemangat menjalani syuting," jelas Hana menambahkan.

Selain sebagai film laga yang intens, The Shadow Strays juga menghadirkan kompleksitas karakter-karakter antagonis seperti Adipati yang memerankan karakter polisi bernama Prasetyo yang korup dan problematik.

Konferensi Pers 'The Shadow Strays'. (Ladiestory.id/Atika Febriani)

“Dia menjalankan tugas dan berintegritas, tapi dia punya gejolak perasaan yang sangat mendalam. Hubungan Prasetyo dengan gengnya sangat dalam layaknya sebuah keluarga. Jadi saat ada yang mengusik keluarganya, itu berdampak ke Prasetyo. Pendalaman saya mengangkat perasaan di situasi itu," ujar Adipati Dolken

Menariknya, pendekatan Timo dalam kompleksitas karakter-karakter di film juga terlihat dalam berbagai pilihan senjata yang mereka gunakan.

“Karakter Soriah yang meledak-ledak dan out of control akan terlihat keren saat memakai shotgun. Prasetyo bisa dibilang antagonis yang menarik, dia mengintimidasi tidak secara fisik namun menggunakan pasukan dan koneksinya. Untuk 13 yang masih berlatih menjadi pembunuh, senjatanya kecil yaitu pisau dan pedang yang pendek. Sementara Hana si pembunuh veteran memakai katana yang sangar dan berwarna
hitam pula. Semua karakter itu jadi punya semacam lapisan lagi melalui senjata-senjatanya,” ulas Timo.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel