Targetkan Zero Death di Tahun 2030, Kemenkes Gencarkan Vaksin DBD

Kamis, 28 September 2023 | 13:18:00

Aldeta Prasasti

Penulis : Aldeta Prasasti

Targetkan Zero Death Di Tahun 2030, Kemenkes Gencarkan Vaksin Dbd

Peluncuran kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD. (Ladiestory..id / Aldeta Prasasti)

Ladiestory.id - Demam berdarah dengue DBD) masih menjadi salah satu penyakit yang terlihat biasa, namun ternyata memiliki resiko kematian.

Penyakit yang menular melalui nyamuk ini seringkali terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu.

Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonensia (Kemenkes RI) pada tahun 2022, terdapat 143.266 kasus DBD di Indonesia dengan 1.237 kematian. Sementara itu, hingga pekan ke-33 tahun 2023 kasus DBD telah mencapai 57.884 dengan 422 kematian.

"Sampai September 2023 angka kematian karena DBD masih di 23/100.000. Walaupun masih banyak angka kematian, tetapi sudah dibawah 1% menjadi kebanggan buat kami," ujar Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (27/9/2023).

Melihat hal itu, guna merealisasikan target pemerintah agar penyakit DBD mencapai zero death atau nol kasus kematian di tahun 2030 mendatang, Kemenkes RI bersama dengan Takeda, yang merupakan perusahaan farmasi terbesar di Jepang dan Asia meluncurkan kampanye vaksinasi demam berdarah dengue (DBD) yakni #Ayo3MplusVaksinDBD.

Peluncuran kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD. (Ladiestory..id / Aldeta Prasasti)

Dengan kampanye tersebut, Kemenkes RI diketahui akan menjadikan program vaksin DBD menjadi program nasional dalam satu hingga dua tahun mendatang.

Maxi menjelaskan, Kemenkes RI sebelumnya telah melakukan berbagai upaya pencegahan DBD, terutama dalam kampaye 3M Plus kepada masyarakat, yakni menguras tempat pemampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas. Juga menggencarkan kegiatan jumantik.

Namun, dengan hadirnya vaksin DBD, tentunya upaya pencegahan tersebut akan semakin lebih efektif.

Pengkajian vaksinasi DBD dilakukan setelah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Agustus 2022 lalu.

Namun, batasan usia yang bisa menerima vaksin masih terbatas di usia tertentu, yakni 6-45 tahun, dengan efektivitas vaksin DBD sebesar 85,9%.

Peluncuran kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD. (Ladiestory..id / Aldeta Prasasti)

Gamze Yuceland selaku President, Growth & Emerging Markets, Takeda Pharmaceuticals International AG pun mengatakan bahwa Takeda sangat mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam penanggulangan infeksi demam berdarah dengue, seperti yang tertuang dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025.

"Kami berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dalam mewujudkan nol kematian akibat demam berdarah dengue di Indonesia pada tahun 2030. Kami juga bangga menjadi salah satu pendiri dari sektor inovator untuk KOBAR (Koalisi Bersama) Lawan Dengue, yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Kaukus Kesehatan DPR RI pada pada 8 September yang lalu dan mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan kampanye," tandas Gamce.