Ladiestory.id - Siapa yang suka mengonsumsi makanan asin? Ya, rupanya lebih banyak orang yang suka makan makanan asin dibanding manis.
Hal ini dibuktikan, junk food yang laris dipasaran rata-rata memiliki rasa asin. Bahkan jika sedang ngobrol, nonton film, nongkrong makan camilan asin sangatlah asik.
Memang garam yang mengandung sodium sangat dibutuhkan untuk tubuh. Namun jika berlebih juga tidak baik untuk kesehatan. Selain itu, rasa asin bisa menimbulkan sifat adiktif atau kecanduan seperti zat nikotin.
Yuk jaga kesehatan tubuh dengan tidak mengonsumsi garam secara berlebihan. Lantas, begini caranya untuk mengatahui tubuh sudah kelebihan garam.
Bibir Kering
Salah satu tanda jika Kamu kelebihan garam adalah bibir terasa kering. Hal ini disebabkan asupan garam yang berlebih membuat hormon tidak seimbang.
Sehingga tubuh sulit mengenali mana cairan garam dan mana cairan dari air mineral. Inilah yang membuat bibir terasa lebih kering.
Kembung
Kembung merupakan kondisi perut yang tidak nyaman. Biasanya orang dengan perut kembung akan merasakan perut banyak gas, penuh, kencang, bahkan perut terasa lebih buncit.
Nah, kembung menjadi salah satu efek jika Kamu kelebihan garam dalam jangka waktu yang panjang. Kembung memang menjadi salah satu tanda kelebihan garam yang paling banyak dialami.
Sebab garam berlebih akan membantu tubuh menahan air sehingga cairan akan tertimbun. Kamu tidak perlu khawatir natrium tidak akan terpenuhi jika makanan tidak terasa asin.
Selalu Merasa Haus
Pernah merasa selalu makan haus jika mengonsumsi makanan asin seperti keripik, saus spaghetti, atau pizza? Jika iya, itu menjadi salah satu tanda kelebihan garam.
Sebab makanan tersebut mengandung sodium yang mengganggu keseimbangan cairan tubuh. Oleh sebab itu Kamu perlu minum yang banyak.
Sering Buang Air Kecil
Sering merasa ingin buang air kecil juga menjadi salah satu tanda tubuh kelebihan garam. Hal ini disebabkan ginjal membuang garam yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Selain itu, ginjal akan berusaha keras mengeluarkan kandungan garam tersebut. Hal ini akan menyebabkan urin berwarna lebih pekat. Oleh sebab itu jika, urin berwarna pekat menjadi salah satu tanda Kamu kelebihan garam.
Tulang Ngilu
Terasa tulang ngilu tidak selalu menjadi gejala Covid-19 varian omicron. Bisa jadi, menjadi salah satu tanda kelebihan garam.
Memang ginjal mampu membuang garam yang tidak diperlukan tubuh, namun tentu saja tidak dapat dibersihkan secara sempurna. Oleh sebab itu akan berakibat kehilangan kalsium.
Padahal kalsium sangat diperlukan oleh tubuh. Sehingga jika seseorang kekurangan kalsium akan menyebabkan permasalahan tulang seperti osteoporosis, tulang lemah, hingga gigi bermasalah.
Selalu Merasa Kurang Asin di Makanan
Apakah Kamu sering meminta garam jika sedang makan di luar rumah? Jika iya, bisa jadi tubuh sedang memperlihatkan jika Kamu kebelihan garam.
Kenapa bisa begitu? Jika tidak masak sendiri, Kamu akan selalu merasa masakan kurang asin. Hal ini disebabkan lidahmu sudah terbiasa dengan garam yang banyak.
Sehingga lidahmu sudah beradaptasi dengan standar yang Kamu bentuk sendiri yakni menggunakan garam terlalu banyak. Jika hal ini terjadi, sebaiknya biasakan lidah untuk merasakan masakan kurang asin atau sedikit garam. Agar Kamu tidak terus menerus mengonsumsi garam yang berlebih, hingga menciptakan standar asin yang terus meningkat.
Tubuh Bengkak
Kebanyakan garam bisa menyebabkan beberapa bagian di tubuh bengkak, biasanya terjadi di kaki. Kondisi ini disebut edema, yakni kondisi bengka sebab cairan di jaringan tubuh berlebih.
Edema menjadi salah satu tanda tubuh mengandung banyak sodium. Oleh sebab itu, sebaiknya kurangi asupan garam di dalam makanan agar tidak terjadi kondisi seperti ini
Tekanan Darah Naik
Hal ini juga sering dirasakan oleh kebanyakan orang jika kelebihan garam dalam tubuh. Selain itu, kelebihan sodium juga menyebabkan retensi cairan dalam tubuh meningkat.
Jika cairan berlebih memenuhi kapasitas di pembuluh darah, maka pembuluh darah dapat mengganggu aliran darah dan oksigen ke organ tubuh. Tak hanya itu, namun jantung lebih bekerja untuk memompa darah. Sedangkan ginjal juga harus bekerja keras untuk menyeimbangkan elektolit dan mengembalikan cairan.