Masalah kekerasan dalam hubungan sudah pasti sebuah hubungan yang tidak sehat atau toxic. Namun jika tidak ada kekerasan, apakah hubungan bisa berpotensi menjadi tidak sehat? Bisa. Dan untuk mencari tahu apakah hubunganmu termasuk dalam kategori tidak sehat, kita harus mencari tahu apa gejala hubungan yang tidak sehat. Tidak hanya pasanganm, bisa jadi kitalah yang menjadi penyebab koneksi tersebut tidak menyenangkan dan toxic.
Ada banyak perilaku yang membawa ketidaknyamanan dalam hubungan dan akhirnya mengarah pada relationship yang tidak sehat. Contoh kecil adalah kebiasaan yang mudah mengeluh, sehingga membawa energi negatif ke dalam hubungan. Selain itu, ada beberapa gejala lain. Berikut di antaranya.
Terjadi Pembunuhan Karakter
Tanpa disadari kita atau pasangan mengatakan hal-hal yang negatif dan memberi label seperti "si bodoh", "si gendut". Efeknya adalah dapat mengurangi kepercayaan diri karena terafirmasi labelling itu. Label tersebut mungkin terdengar lucu jika dikatakan sekali dua kali dengan nada sayang, tetapi jika intonasi yang digunakan adalah menghina dan melecehkan, sudah saatnya menghentikan hal ini.
Perilaku yang Terlalu Mengontrol
Sering mengecek privasi pasangan misal handphone. Banyak larangan soal pertemanan dan siapa yang boleh kamu hubungi. Selain itu, menuntut laporan setelah pergi dan menetapkan berbagai banyak batasan lain yang harus kamu turuti. Jika gagal melakukannya, pasanganmu marah atau ngambek berhari-hari.
Pembawaan yang Selalu Negatif
Terus-menerus mengeluh, berpikiran dan bersikap negatif juga dapat membuat hubungan jadi tidak sehat.
Perilaku yang Terlalu Memaksa
Pasangan suka mengontrol membuat kita mau-tidak-mau harus mengikuti keinginan. Alhasil, kamu sulit menjadi diri sendiri; hanya bertindak dan berpikir sesuai dengan perintah dan kemauannya.
Sering Muncul Perasaan Tertekan
Sebuah hubungan harusnya membuat kamu lebih bahagia dan hidup lebih optimal. Jika kamu merasakan yang sebaliknya, mungkin itu tandanya kamu sedang menjalani hubungan dengan seseorang yang tidak tepat. Bicarakan perasaan ini dengan pasangan. Jika memang tidak ada perubahan dan kamu merasa tidak bahagia, mungkin sudah saatnya mengakhiri hubungan tersebut.
Rasa Cemburu yang Berlebihan
Mengecek chat, media sosial, email, atau satu pihak menjadi semakin posesif saat pasangan pergi. Lalu, berasumsi berlebihan bahwa pasangan sedang melakukan sesuatu yang tidak baik.
Intinya, jika gejala-gejala tersebut terjadi di dalam hubunganmu, coba bicarakan baik-baik dengan pasangan. Gunakan gaya bahasa "saya merasa/berpikir", dan jangan saling menyalahkan. Pilihlah waktu yang tepat membicarakannya, yakni saat kalian berdua sedang tenang. Jika kamu merasa butuh bantuan orang lain, libatkan anggota keluarga atau tokoh agama yang bisa dipercaya. Atau, konsultasi dengan terapis atau psikolog untuk menemukan solusi yang paling tepat untuk kalian berdua.
Sumber foto utama: Shutterstock.com