Sejujurnya, selain COVID-19, ada sesuatu yang membuatmu agak resah akhir-akhir ini, yakni apakah si kecil sedang kecanduan gawai? Apalagi di saat seperti ini, saat keluar rumah bukanlah opsi yang wajib, mau tidak mau, sepertinya gadget adalah salah satu yang membuat anak tidak bosan.
Dilansir dari Jurnal of Depression and Anxiety, Sundus M, peneliti dari Department of Computer Science, Lahore Garrison University, mengungkapkan sejumlah dampak negatif pada anak yang kecanduan gadget. Berdasarkan penelitan yang dilakukan Sundus, ada beberapa hal negatif yang bisa terjadi pada anak jika kecanduan gadget.
- Terhambatnya kemampuan bahasa dan bicara (speech and language delay)
- Sulit berkonsentrasi
- Learning Problems
- Gelisah atau khawatir
- Tempramental
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh British Heart Foundation (BHF), hanya 1 dari 10 balita ‘generasi milenial’ aktif yang dapat dikategorikan sehat.
Wah, bikin panik, ya? Jika itu yang menjadi sumber kekhawatiranmu, berikut tanda-tanda kecanduan gadget yang bisa kamu perhatikan pada anak.
Anak Cenderung Malas Beraktivitas
Posisi ternyaman menggunakan gadget adalah duduk, dengan begitu anak tidak beranjak dari duduknya karena keasyikan menonton sesuatu di ponsel atau pun iPad. Jika ketika dipanggil anak cenderung tidak menyahut dan dia tidak beranjak dari tempat duduknya selama berjam-jam, mungkin kamu patut deg-degan.
Anak Cemas Ketika Tidak Melihat Gadget
Ketika kamu menyimpan gadget untuk membatasi penggunaanya dan anak langsung merasa cemas serta terus-menerus bertanya di mana ponselnya, nah ini menjadi salah satu tanda anak kecanduan gadget.
Anak Susah Berhenti Memainkan Gadget
Padahal sudah disuruh berhenti dan si kecil memiliki tanggung jawab lain, tetapi tetap saja anak menempel di gadget-nya selama berjam-jama. Alhasil, tanggung jawab dan tugasnya yang lain jadi terbengkalai.
Anak Susah Mengendalikan Diri
Salah satu tanda kecanduan gadget adalah anak terus menerus meniru apa yang ditontonnya di gawainya. Apa pun itu, bahkan yang membahayakan dan konyol sekalipun dilakukannya tanpa bisa mengendalikan diri lagi.
Jadi, haruskah menjauhkan anak dari gadget-nya? Tidak sesederhana itu. Produk peradaban modern ini tidak selalu negatif. Melalui gadget dan tayangan di dalamnya, anak bisa belajar berbagai banyak hal yang mungkin tidak dikuasai orangtua. Yang perlu dilakukan oleh orangtua adalah membimbing anak ketika sedang menggunakan gawainya. Bila perlu mengatur ponsel atau gadget-nya sehingga hanya bisa menonton tayangan yang sesuai dengan umurnya. Keberadaan screen time juga perlu dibicarakan orangtua dengan anak sehingga bisa terlahir peraturan tentang pemakaian gadget di rumah. Selain itu, biasakan berkomunikasi dengan anak tentang apa yang sudah ditontonnya agar kemampuan komunikasi dan berceritanya juga tetap terjaga dan optimal.
Sumber foto utama: Unsplash.com/ Patricia Prudente
