Ladiestory.id - Fase tumbuh gigi pada bayi, biasanya dimulai pada usia enam bulan. Sementara pada usia tiga tahun, semua gigi pertama muncul.
Proses ini membantu bayi untuk memulai makanan padat dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Meskipun tumbuh gigi merupakan fase normal pada anak-anak, namun tetap saja tanda dan gejala yang menyertai dapat membuat bayi tidak nyaman atau menyakitkan. Kondisi ini tak jarang membuat orang tua menjadi frustasi.
Berikut beberapa gejala bayi memasuki fase tumbuh gigi dilansir dari BoldSky Online.
1. Ngiler
Ngiler didefinisikan sebagai keluarnya air liur yang tidak disengaja dari mulut bayi. Ini adalah gejala tumbuh gigi yang umum di hampir semua bayi dan dianggap sebagai tanda perkembangan yang sehat.
Ngiler pada bayi dapat dengan mudah diatasi dengan menyeka wajah atau mengganti pakaian, namun air liur berlebih dapat memalukan secara sosial dan dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti gangguan psikologis.
2. Peningkatan Gigitan
Ada banyak alasan mengapa bayi mulai menggigit, termasuk tumbuh gigi. Jika bayi tiba-tiba mulai mengisap jarinya, mengunyah mainan keras, atau memasukkan semua benda ke dalam mulutnya, itu bisa menjadi tanda tumbuh gigi.
Tumbuh gigi dapat menyebabkan pembengkakan, nyeri atau iritasi pada gusi, dan mengunyah benda sering membantu meredakannya.
Kamu dapat mengurangi rasa sakit dan iritasinya dengan menekan gusi dengan lembut atau memberinya es atau cincin beku untuk dikunyah.
3. Meningkatnya Tangisan
Rasa sakit dan iritasi akibat tumbuh gigi dapat mengiritasi bayi dan membuatnya menangis karena kesakitan. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua bayi menderita sakit karena beberapa mungkin tidak merasakannya dan melewati fase tersebut tanpa gejala apapun.
Menurut sebuah penelitian, selama erupsi gigi sulung, beberapa tingkat sitokin inflamasi dapat muncul dalam cairan sulkus gingiva (GCF), yang dapat menyebabkan munculnya gejala tertentu seperti peningkatan tangisan.
GCF adalah serum yang terbuat dari protein, sel dan bahan padat dan membantu mendeteksi penyakit periodontal.
4. Gangguan Makan
Jika Kamu mengamati bahwa bayimu tiba-tiba mulai menolak makan atau menyusu, itu bisa menjadi indikasi tumbuh gigi.
Tumbuh gigi dapat mengiritasi gusi dan membuat bayi berpaling dari makanan untuk mencegah bertambahnya rasa sakit yang datang saat menelan makanan. Erupsi gigi juga dapat mengurangi nafsu makan dan menyebabkan gangguan makan dan makan.
5. Diare
Diare atau buang air besar encer adalah salah satu gejala utama tumbuh gigi pada bayi. Sebuah studi cross-sectional yang dilakukan pada anak-anak berusia 6-30 bulan dengan setidaknya satu gigi sulung yang erupsi menunjukkan bahwa di antara tiga gejala umum tumbuh gigi (demam, diare dan masalah tidur), diare menyumbang 68,5 persen, sedikit lebih rendah daripada demam.
Diare pada bayi dapat diatasi dengan pengobatan rumahan atau obat antidiare tertentu setelah berkonsultasi dengan ahli medis.
6. Kurang tidur
Kurang tidur atau gangguan tidur menyebabkan sekitar 63,5 persen dari tiga gejala paling umum selama tumbuh gigi, setelah demam dan diare.
Mirip dengan peningkatan tangisan, gangguan tidur juga dapat disebabkan karena peningkatan kadar sitokin inflamasi di GCF selama erupsi gigi.
7. Suhu ringan
Suhu ringan yang terkait dengan tumbuh gigi selalu kontroversial karena beberapa bayi mungkin mengalami gejalanya sementara beberapa mungkin tidak.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa demam adalah salah satu gejala yang paling sering dilaporkan oleh para ibu dan ahli medis. Tumbuh gigi dapat meningkatkan suhu tubuh hingga lebih dari 37 derajat Celcius dan dapat membuat bayi tidak nyaman.