Ladiestory.id - Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakterisitik anak. Hal ini bertujuan agar anak dapat tumbuh menjadi seorang yang lebih baik. Salah satu tanda kasih sayang orang tua kepada anaknya adalah memberikan pujian atau reward. Biasanya, hal ini terjadi karena orang tua merasa bangga terhadap anaknya.
Namun, jika terlalu berlebihan, tentu akan memberikan dampak yang tak baik. Tanpa disadari, anak akan merasa menaruh harapan lebih atas usahanya. Berikut tanda anak alami The Golden Child Syndrome.
Takut Gagal
Dalam mencapai potensi atau impiannya, seorang anak akan berusaha keras untuk mewujudkannya. Namun, seorang anak yang mengalami The Golden Child Syndrome justru sering kali mengalami takut gagal.
Hal tersebut dikarenakan biasanya, sang anak dengan kondisi ini akan merasa telah menaruh harapan yang besar kepada orang tuanya. Inilah yang membuatnya merasa takut mengalami kegagalan. Bahkan, anak bisa enggan untuk mencoba sesuatu yang belum dialaminya.
Selain itu, kondisi anak takut gagal juga bisa dialami anak yang perfeksionis. Anak akan cenderung sulit untuk menerima kegagalan atau kesalahan. Dirinya akan merasa khawatir yang lebih akan kritik dari orang lain.
Sering Kali Dituntut
Anak yang mengalami sindrom anak emas, biasanya kurang percaya diri. Ini disebabkan karena anak sering kali dituntut oleh orang tua. Oleh sebab itu, anak yang terus-menerus dituntut akan tumbuh menjadi seorang yang pemalu dan sulit untuk bergaul dengan temannya.
Sebagai orang tua, berilah kesempatan untuk anak agar dapat percaya diri. Dengan ini, anak akan berkembang dan mudah untuk beradaptasi dengan orang baru.
Selain itu, berikan anak ruang untuk mengejar impiannya sesuai keinginannya. Tentu anak akan bersemangat untuk meraih impiannya agar terwujud.
Tidak Mudah Puas
Anak yang tidak mudah puas dengan hasilnya atau berambisi tinggi, bisa menjadi positif selama tidak berlebihan. Sisi positif dari anak yang memiliki ambisi adalah ingin membuktikan bahwa dia mampu.
Namun, anak yang memiliki ambisi berlebihan sangatlah berdampak tidak baik. Karena jika usahanya gagal, dia akan merasa tertekan dan bahkan mengalami stres. Selain itu, dia akan takut jika menerima kritikan dari orang tua atau orang lain.
Sebagai orang tua, memberikan pujian memanglah baik sebagai tanda kasih sayang. Namun, jangan mengajarkan anak untuk memiliki ambisi yang berlebihan
Miliki Jiwa Kompetitif
Sama halnya ambisi, jiwa kompetitif memanglah berdampak baik jika tidak berlebihan. Namun, jika anak mengalami jiwa kompetitif berlebihan, ini akan memicu anak mengalami stres.
Memiliki jiwa kompetitif adalah keinginan seorang untuk bersaing menjadi yang terbaik. Akan tetapi, perlu diperhatikan untuk memberikan semangat dan motivasi anak saat usahanya tidak sesuai impiannya.
Anak Jadi Penurut
Anak yang telalu dimanja atau sering dibentak, umumnya akan menjadi penurut. Akhirnya, anak tidak bisa membuat keputusannya sendiri. Hal ini disebabkan karena mereka bergantung pada perintah orang tua yang sudah diajarkan sejak kecil. Ini juga akan memicu anak tidak percaya diri dengan kemampuannya