1. Lifestyle
  2. Selain Jadi Bumbu, Ini 6 Tanaman yang Bisa Jadi Dekorasi Dapur
Lifestyle

Selain Jadi Bumbu, Ini 6 Tanaman yang Bisa Jadi Dekorasi Dapur

Selain Jadi Bumbu, Ini 6 Tanaman yang Bisa Jadi Dekorasi Dapur

Tanaman bumbu dapur. (Special)

Ladiestory.id - Dapur merupakan salah satu bagian rumah yang kerap terabaikan. Jika bagian rumah lain seperti ruang tamu, kamar tidur, maupun ruang keluarga, pemilik rumah biasanya melakukan dekorasi agar terlihat estetik, namun dapur jarang dilakukan dekorasi. Padahal, melakukan dekorasi dapur dapat membuat ruangan ini menjadi terlihat lebih bersih dan estetik. 

Nah, salah satu cara untuk mengubah tampilan dapur adalah dengan meletakkan tanaman. Kamu bisa meletakkan tanaman yang multifungsi, bisa menambah keindahan ruangan sekaligus bermanfaat sebagai bumbu. Berikut ini Ladiestory.id telah merangkum enam tanaman yang bisa jadi dekorasi dapur. 

Ketumbar

Ilustrasi tanaman Ketumbar. (Special)

Biji ketumbar merupakan salah satu bahan yang kerap digunakan sebagai bumbu dan menambah cita rasa masakan. Selain bijinya, daun ketumbar juga bisa digunakan sebagai pelengkap karena memiliki kesegaran yang menyerupai jeruk. 

Ketumbar bisa kamu tanam di pot dan kamu letakkan di dapur. Tanaman ini tidak menyukai cuaca yang terlalu panas. Sehingga, kamu perlu mengontrol kelembapan media tanamnya agar tetap kering dan gembur. 

Kemangi

Ilustrasi tanaman kemangi. (Special)

Jenis tanaman selanjutnya yang bisa kamu letakkan di dapur adalah kemangi. Kemangi kerap digunakan dalam berbagai olahan masakan terutama yang berbau amis. Aroma kemangi yang khas dapat menyamarkan bau amis dari bahan masakan tersebut. Selain itu, kemangi juga bisa kamu gunakan untuk mengusir lalat. 

Untuk menambah keindahan dapur, kamu bisa menanam kemangi dalam pot ukuran kecil maupun sedang. Pastikan tanah yang ada dalam pot tidak terlalu basah, ya. Perlu juga kamu meletakkan kemangi di dekat jendela atau ventilasi agar mendapatkan cahaya matahari. 

Mint

Ilustrasi tanaman mint. (Special)

Mint juga termasuk salah satu tanaman multifungsi yang bisa kamu gunakan sebagai dekorasi sekaligus sebagai bahan masakan. Daun mint memiliki aroma khas yang menyegarkan serta sensasi dingin. Daun mint bisa kamu gunakan dalam campuran salad maupun campuran minuman. 

Kamu bisa menanam mint di dapur dengan menggunakan pot berukuran sedang. Letakkan tanaman ini di tempat yang teduh dan jangan lupa untuk selalu menyiramnya, ya. 

Seledri

Ilustrasi seledri. (Special)

Berbagai masakan khas Indonesia kerap menggunakan seledri sebagai salah satu pelengkapnya. Mulai dari sop, bubur, hingga gorengan. Selain itu, seledri juga bisa dijadikan sebagai jus yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. 

Agar kamu memiliki banyak stok seledri, kamu bisa lho menanamnya di dapur. Caranya cukup mudah, kamu bisa menggunakan air sebagai media tanamnya. Letakkan beberapa barang seledri pada air yang telah diberi nutrisi. Tanaman ini akan tumbuh dan bisa kamu gunakan sebagai bahan masakan setelah menunggu sekitar satu hingga dua minggu. 

Rosemary

Ilustrasi tanaman rosemary. (Special)

Rosemary merupakan salah satu bahan masakan yang kerap digunakan dalam proses pembuatan steak. Daun rosemary dapat membuat steak menjadi lebih sedap. Selain itu, juga kerap digunakan sebagai campuran untuk minuman. 

Rosemary memiliki aroma khas yang menyegarkan dan ternyata ampuh untuk mengusir nyamuk, lho. Jadi, menanam rosemary di dapur akan  memberikan banyak keuntungan. Cara menanamnya juga cukup mudah. Kamu bisa menanamnya di pot dengan tanah lembap serta cukup mendapatkan sinar matahari. 

Parsley

Ilustrasi parsley. (Special)

Jika dilihat secara sekilas, parsley dan seledri terlihat mirip. Namun, ternyata keduanya berbeda dari segi bentuk batang, daun, dan rasa. Parsley umumnya digunakan dalam masakan khas Thailand dan khas Yunani. Parsley digunakan sebagai bahan pelengkap dalam saus. 

Tanaman ini juga sangat mudah ditanam. Kamu bisa menanamnya di pot kecil dan letakkan di tempat yang teduh. Karena tanaman ini tidak membutuhkan banyak cahaya matahari. 

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel