Tamu Resepsi Pernikahan Kaesang-Erina Dilarang Kenakan Batik Parang, Kenapa?

Selasa, 13 Desember 2022 | 10:45:00

Bulan Maghfira

Penulis : Bulan Maghfira

Tamu Resepsi Pernikahan Kaesang-Erina Dilarang Kenakan Batik Parang, Kenapa?

Ilustrasi batik parang. (Spesial)

Ladiestory.id - Kaesang Pangarep dan Erina Gudono baru saja menggelar acara resepsi pernikahan di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah pada Minggu (11/12/2022). Para tamu undangan acara resepsi pernikahan putra bungsu Presiden RI, Joko Widodo, tersebut diminta untuk tidak memakai batik motif parang atau lereng.

Rupanya hal tersebut merupakan aturan langsung dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X, yang memang sudah lama diatur dalam adat Mangkunegaran.

“Untuk masuk Puro Mangkunegaran nggak boleh pakai batik motif parang atau lereng,” kata kakak kandung Kaesang Pangarep, Gibran Rakabuming Raka, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (13/12/2022).

Apa Itu Batik Parang Lereng?

Ilustrasi batik parang. (Spesial)

Batik parang lereng merupakan salah satu motif batik yang berasal dari Jawa, khususnya dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Solo. Batik parang disebut sebagai batik keraton, karena hanya digunakan pada acara adat tertentu di lingkungan kerajaan.

Mengutip dari berbagai sumber, batik parang merupakan motif batik paling tua di Indonesia. Kata “parang” berasal dari bahasa Jawa “pereng” yang memiliki arti garis lengkung menyerupai ombak di laut.

Seperti arti namanya, maka motif dari batik parang memiliki bentuk diagonal yang tegas dengan susunan motif menyerupai huruf S yang saling bersambung atau seperti ombak di laut yang saling berkaitan.

Apa Makna Motif Batik Parang?

Ilustrasi batik parang. (Spesial)

Melansir berbagai sumber, motif batik parang yang saling berhubungan itu memiliki makna jalinan hidup yang tidak pernah putus, selalu konsisten dalam upaya untuk memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan dalam hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan.

Sementara, garis diagonal yang terdapat dalam motif batik parang menggambarkan bahwa manusia harus memiliki cita-cita yang luhur, kokoh dalam pendirian, serta setia pada nilai kebenaran.

Kenapa Dilarang di Pura Mangkunegaran?

Ilustrasi batik parang. (Spesial)

Pelarangan mengenakan batik motif parang di lingkungan Pura Mangkunegaran disebabkan karena motif batik parang hanya boleh dikenakan oleh Adipati dan keluarganya. 

Merujuk dari laman resmi Puro Mangkunegaran, disebutkan bahwa pada masa tertentu terdapat motif batik larangan, yakni suatu motif tertentu yang tidak boleh dipakai oleh kebanyakan orang.

“Seperti di Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, dan Puro Pakualaman Yogyakarta, motif batik parang adalah motif batik terlarang yang hanya boleh dipakai oleh Adipati dan keluarganya. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari sejarah berdirinya Dinasti Mataram,” tulis Pura Mangkunegaran, dikutip Rabu (13/12/2022).

Batik parang tidak boleh digunakan di luar lingkungan Keraton Mataram dikarenakan para kaum saudagar ingin mengombinasikan motif parang dengan motif lain (parang seling).