Ladiestory.id - Semua orang tua senang melihat tumbuh kembang sang anak. Semua orang tua bahagia jika melihat sang anak aktif dalam masa pertumbuhannya.
Namun, bagaimana jika anak tersebut malah menjadi hiperaktif? Sejatinya ada suatu kelainan yang dapat dialami anak yakni ADHD atau attention defecit hyperactivity disorder.
Kesehatan mental ini membuat sang anak bertingkah laku secara berlebihan. Biasanya mereka akan sulit mengendalikasn emosi, tidak bisa fokus, banyak bicara, banyak bergerak, hingga sering melakukan kecerobohan.
Baik anak yang mengidap ADHD atau tidak, sering kali orang tua menganggap makanan manis dan micin yang membuat anak menjadi hiperaktif. Namun ada 5 makanan yang tidak terduga, mampu membuat energi berlebih pada anak atau hiperaktif. Kira-kira apa saja yaa?
1. Telur
Telur menjadi salah satu bahan pokok yang hampir selalu ada di setiap rumah. Telur kerap kali menjadi lauk ataupun diolah oleh bahan makanan yang lainnya.
Bahan pokok satu ini kerap direkomendasikan oleh ahli gizi sebab memiliki protein yang tinggi. Terlebih bagi seseorang usai melakukan operasi, telur menjadi makanan yang dapat membantu proses pengerikan luka tersebut.
Bahkan bagi beberapa orang, telur menjadi penyelamat ketika perut lapar namun tidak memiliki uang di akhir bulan. Tapi siapa sangka, telur menjadi salah satu makanan yang menyebabkan seorang anak hiperaktif.
Ketika seorang anak ternyata alergi telur namun tidak diketahui, maka ketika dia akan mengalami perubahan perilaku usai mengonsumsi telur berlebihan. Dilansir berbagai sumber, anak tersebut akan mengalami hiperaktif.
2. Keju
Keju juga kerap kali dijadikan salah satu bahan mpasi untuk anak. Sebab tak hanya memiliki rasa lezat, namun keju merupakan makanan yang menyehatkan.
Keju mengandung vitamin B12 yang tinggi sehingga baik untuk kesehatan syaraf, mental, hingga membantu produksi sel darah merah. Namun siapa sangka keju termasuk dalam makanan yang membuat anak hiperaktif.
Seperti yang diketahui, keju yang bagus mengandung susu sapi. Nah susu tersebut mengandung banyak kasein, dimana tubuh anak-anak belum bisa memproses kasein tersebut.
Jika itu terjadi, zat kimia akan berubah sehingga mempengaruhi otak. Inilah yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif ketika mengonsumsi keju berlebihan.
3. Susu Sapi
Seperti yang disebutkan dalam poin sebelumnya. Susu sapi mengandung kasein yang tinggi dan itu tidak dapat diproses dalam tubuh manusia.
Padahal susu sapi menjadi optional untuk anak selain meminum susu formula. Sebab pada dasarnya susu sapi memiliki kalsium dan protein tinggi. Namun itulah, protein yang terlalu tinggi menyebabkan anak menjadi hiperaktif.
Dilansir dari berbagai sumber, pada 2019 dilakukan penelitian kepada anak menderita attention defecit hyperactivity disorder (ADHD). Mereka minum susu sapi sebelum tidur.
Apa yang terjadi? Mereka tidak merasakan ngantuk, malah menjadi hiperaktif usai minum susu sapi tersebut. Namun, setelah tidak memberikan susu sapi sebelum tidur dan mengurangin pemberian susu sapi, anak tidak akan terlalu hiperaktif. Bahkan mereka bisa tidur dan istirahat sesuai jam yang dibutuhkan.
4. Jeruk
Tak hanya bahan bokok, namun buah-buahan juga dapat membuat anak menjadi hiperaktif. Jeruk merupakan buah yang kaya vitamin C, dapat mengubah anak menjadi hiperaktif ketika diberikan secara konsisten.
Meski jeruk merupakan buah yang mengandung salisilat, namun para orang tua mulai mengurangi porsi anak makan jeruk. Tentu saja, mereka tidak menginginkan anaknya menjadi hiperaktif.
5. Gandum
Gandum sebagai sumber serat yang baik untuk anak-anak. Namun gandung juga memiliki gluten. Jika seorang anak alergi terhadap gluten dan tidak terdeteksi, maka anak tersebut akan berubah menjadi hiperaktif.
Gandum akan sangat banyak ditemui pada snack, sereal,roti dan lain sebagainya. Nah kandungan gluten ini mampu mengubah anak menjadi lebih mudah tersinggung sebab sikap hiper tersebut.
Alangkah lebih baiknya, jika sang anak alergi terhadap gluten sangat disarankan konsutlasi terhadap dokter.