Tantrum merupakan kondisi anak marah disertai menangis hingga berbaring di lantai sambil menjerit atau mengamuk. Menghadapi anak tantrum menjadi tantangan berat bagi para orang tua. Tak jarang, kondisi ini membuat orang tua kesal, bahkan mudah tersulut amarah.
Sebetulnya, tantrum merupakan hal wajar yang dialami anak dan tak selamanya buruk. Percaya atau tidak, tantrum memiliki peranan penting bagi kesehatan emosional serta tumbuh kembang anak. Sebab, ketika tantrum, anak tengah memberi tahu bahwa kondisi emosional mereka sedang tidak baik.
Karena itu, para orang tua jangan buru-buru marah saat menghadapi anak tantrum. Bahkan tantrum juga bermanfaat baik bagi orang tua untuk belajar lebih sabar serta tenang menghadapi si kecil. Dilansir dari laman Parents, berikut ini lima manfaat tantrum bagi anak.
Emosional Lebih Baik
Ketika menangis, anak akan mengeluarkan air mata. Perlu diketahui, air mata mengandung kortisol, yakni hormon stres. Saat menangis, artinya anak dan kita orang dewasa tengah melepaskan hormon stres dari tubuh sehingga memperbaiki suasana hati atau mood.
Tak heran, sesudah anak tantrum, emosional mereka jauh lebih baik. Karena itu, orang tua jangan memarahi atau memaksa anak untuk diam saat tantrum agar mereka bisa memproses perasaanya.
Proses Pembelajaran
Tantrum menjadi cara anak mengekspresikan perasaan kesal dan frustasi nya dengan menangis. Di sinilah, kesempatan orang tua untuk mengontrol emosinya serta membantu anak belajar hal baru.
"Belajar adalah hal alami pada anak seperti halnya bernafas. Ketika anak tak bisa berkonsentrasi atau mendengar, biasanya ada masalah emosionalnya sehingga menghambat perkembangannya," kata Patty Wipfler, pendiri Hand in Hand Parenting.
Tidur Lebih Nyenyak
Sama dengan orang dewasa, gangguan tidur juga dialami anak-anak. Hal ini karena anak sedang stres atau mencoba memproses sesuatu dalam hidupnya. Salah satu penyebab anak tantrum karena mereka membutuhkan istirahat yang cukup.
Dengan membiarkan anak mengalami tantrum hingga diam, akan membuat mereka lelah. Namun, rasa lelah ini akan meningkatkan rasa tenang yang dapat membantu anak tertidur nyenyak pada malam hari.
Merasa Nyaman
Menghadapi anak tantrum bisa dibilang tugas berat orang tua. Padahal, tantrum adalah ekspresi anak mengungkapkan perasaannya terhadap kata "tidak" atau larangan dari orang tua. Orang tua harus membantu anak menangani rasa kecewa dengan baik.
Ajak anak berbicara dengan baik apa yang diinginkannya. Jika tidak dibolehkan, jelaskan alasannya dengan baik. Dengan demikian, anak bisa mengekspresikan emosinya dengan baik tanpa harus marah-marah. Hal ini juga bisa membuat anak merasa nyaman mengungkapkan perasaannya kepada orang tua.
Hubungan Lebih Dekat
Meski sulit dipercaya, anak yang tantrum dapat membuat hubungan orang tua dan anak menjadi lebih dekat. Ketika anak tantrum, orang tua perlu menahan rasa marah seperti mengeluarkan kata-kata kasar, bahkan melakukan kekerasan fisik untuk membuat anak tenang. Sebab, hal itu justru membuat anak semakin menjadi-jadi karena tidak dimengerti.
Sampaikan kata-kata yang menghiburnya agar mereka bisa tenang. Dengan demikian, anak merasa orang tua memahami perasaannya serta membuat mereka hubungan ibu dan anak menjadi lebih dekat.