1. Lifestyle
  2. Tak Melulu Buruk, Ini 5 Alasan Mengapa Kamu Sebaiknya Tidak Membenci Pesaingmu
Lifestyle

Tak Melulu Buruk, Ini 5 Alasan Mengapa Kamu Sebaiknya Tidak Membenci Pesaingmu

Tak Melulu Buruk, Ini 5 Alasan Mengapa Kamu Sebaiknya Tidak Membenci Pesaingmu

Seperti halnya teman yang diciptakan untuk mengisi kekosongan kita sebagai manusia, tentu kita pun juga memiliki setidaknya seorang musuh, lawan, atau pesaing, meskipun sebenarnya kita sedang tidak ingin bersaing. Contoh gampangnya, ketika kamu sedang melakukan interview kerja, kamu akan mempunya beberapa pesaing yang juga berharap merekalah yang bisa diterima kerja, lalu saat kamu membuka usaha kecil-kecilan pasti juga akan ada pesaing di bidang yang sama denganmu, yang berharap mendapat omzet yang lebih besar daripada kamu. Tak melulu soal karir, begitu pun juga di dalam dunia percintaan dan lingkungan sekitar, kamu akan menemukan orang-orang yang entah iri, cemburu, atau merasa lebih unggul ketimbang dirimu, Ladies. Nah, daripada kamu ikut-ikutan menebar kebencian kepada orang yang sama, yang tentunya hanya akan menambah energi negatif di dalam dirimu dan sesungguhnya itu tidak berguna sama sekali, ada baiknya jika kamu mengetahui dulu 5 alasan mengapa kamu sebaiknya tidak membenci pesaingmu berikut ini.

1. Komentar negatif pesaingmu bisa menjadi masukan

Komentar negatif pesaingmu bisa menjadi masukan
sumber: freepik.com

Sering kali para pesaing akan memberikan komentar kepadamu, terlebih jika pesaingmu itu tidak menyukaimu. Mereka akan selalu mencari kesalahan di dalam dirimu, Ladies. Mulai dari sikap, karakteristik, bahkan strategi usaha yang sedang kamu lakukan. Tanpa kalian sadari, musuhmu itu akan menjadi komentator dan penilai paling jujur. Sebab, ia melihatmu dari kacamata orang biasa yang kerap senang mencari keburukan orang lain. Tentu, hal tersebut jarang dilakukan oleh orang-orang yang dekat denganmu, karena mereka sering kali tak enak hati jika mengomentari keburukanmu.

Nah, kamu bisa menggunakan komentar jujur dari para pesaing ini untuk introspeksi diri dengan melihat dulu ke dalam, apakah yang mereka katakan memang benar? Jika iya, maka jujurlah pada dirimu sendiri. Hindari menipu diri sendiri jika apa yang mereka katakan tentang kekuranganmu itu adalah benar. Setelah itu, kamu bisa memperbaiki diri dari apa yang seharusnya perlu diperbaiki.

2. Kamu akan menjadi lebih bersyukur memiliki beberapa orang yang menyayangimu

Kamu akan menjadi lebih bersyukur memiliki beberapa orang yang menyayangimu
sumber: freepik.com

Sering kali, ketika kita selalu berada di tengah-tengah orang yang menyangi kita, kita akan merasa terlalu nyaman, sehingga malas untuk keluar dari comfort zone dan melihat sisi lain dunia yang meskipun menantang tapi sungguh mempesona. Namun, ada juga sebuah kondisi dimana saat kita sedang nyaman-nyamannya bersama orang-orang terdekat, lalu terjadi konflik, dan membuat kita bertengkar satu sama lain. Tak sedikit juga orang yang bilang, kalau jauh rasa cokelat dan dekat rasa tahi. Maka, ketika keluar dari zona nyaman dan membuat kita berada di tengah-tengah orang yang membenci kita, kita pun akan merasakan rindu yang mendalam akan keberadaan orang-orang yang menyayangi kita. Tentu, rasa syukur telah mempunyai mereka pun juga akan turut menyertai, Ladies.

3. Kamu bisa belajar manajemen kemarahan

Kamu bisa belajar manajemen kemarahan
sumber: freepik.com

Ketika kamu kesal akan komentar yang diberikan para pesaingmu kepadamu, kamu sebenarnya merasa bahwa kamu pantas untuk marah. Namun, ketika hal itu terjadi, kamu akan berpikir lagi dan lagi. Lantas, memahami bahwa kemarahan tidak akan menyelesaikan masalah. Justru hanya akan menambah sebuah masalah yang baru dan tentu itu sangat tidak berguna. Dengan begitu, kamu pun akan memahami bahwa menahan amarah dan melepaskannya dalam bentuk karya akan menjadi pilihan lebih baik. Di saat itulah, sebenarnya kamu sedang mempelajari manajemen kemarahan yang mesti dimiliki setiap orang.

4. Kebencian yang mereka berikan bisa memicu kamu untuk berbuat hal-hal positif

Kebencian yang mereka berikan bisa memicu kamu untuk berbuat hal-hal positif
sumber: freepik.com

Ketika kamu sudah mampu mengelola amarahmu, kamu akan terus berpikir bahwa kemarahan itu sesungguhnya tiada berguna. Maka di saat seperti itulah, kamu akan mengganti waktu marahmu dengan melakukan hal-hal yang positif. Sebab, kamu pun akan berpikir bahwa hal-hal positif akan memberikan banyak kebaikan yang baru. Percayalah, Ladies. Hal itu memang benar adanya, kok.

5. Jadikan kebencian pesaingmu sebagai kompetisi yang sehat

Jadikan kebencian pesaingmu sebagai kompetisi yang sehat
sumber: freepik.com

Sebenarnya kamu memang tak pernah menganggap siapapun sebagai pesaing. Lantas, kamu hidup dengan nyaman tanpa perlu terlibat konflik dalam sebuah kompetisi. Namun, sesungguhnya kamu lupa, bahwa sebagian besar dalam hidup ini adalah sebuah kompetisi yang mau tidak mau harus kamu ikuti, Ladies. Misalnya saja, dalam hal bisnis, mencari pekerjaan, atau mencari cinta. Tanpa disadari ketika kamu sedang memperjuangkan satu incaran, pada saat itulah kamu sedang berkompetisi. Nah, kebencian pesaingmu akan memberimu kesadaran, bahwa hidup memang perlu berkompetisi. Tentu dengan cara yang sehat.

Terkadang, tak mengapa juga sih, jika kamu memiliki pesaing atau orang yang menganggapmu sebagai rivalnya. Sebab, dengan cara seperti itulah Sang Pencipta mengajarimu untuk terus berperilaku baik.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel