1. Health
  2. Tahukah Kamu? Pemerintah Menetapkan 6 Jenis Vaksin COVID-19 Untuk Masyarakat Indonesia
Health

Tahukah Kamu? Pemerintah Menetapkan 6 Jenis Vaksin COVID-19 Untuk Masyarakat Indonesia

Tahukah Kamu? Pemerintah Menetapkan 6 Jenis Vaksin COVID-19 Untuk Masyarakat Indonesia

Foto: Ladiestory.id

Vaksin Covid-19 telah masuk ke Indonesia sebanyak 73,9 dosis, dari berbagai negara yang menjadi produsen vaksin dunia. Tiga vaksin ini antara lain vaksin AstraZeneca yang telah digunakan dalam vaksinasi Covid-19, yang baru tiba dari Sinopharm, dan Sinovac

Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tirmizi, menyampaikan hal tersebut.

Vaksin Covid-19 yang berjumlah puluhannjuta dosis itu datang secara berkala dan dalam berbagai bentuk, di antaranya dalam wujud vaksin jadi atau siap pakai, hingga berbentuk bahan baku (bulk), serta vaksin setengah jadi.

Langkah pertama vaksin Covid-19 yang datang adalah dari yang diproduksi Sinovac, China, yang dikirim pada 6 Desember 2020 lalu dengan jumlah 1.2 juta dosis, kemudian disusul menjadi 1,8 juta dosis pada akhir tahun 2020, semuanya berupa vaksin jadi.

Vaksin AstraZeneca datang pada tanggal 8 Maret 2021 lalu merupakan tahapan pertama, sebanyak lebih dari 1,1 juta dosis vaksin, dan tahap kedua vaksin ini datang pada 26 April, kemudian tiba 3,8 juta dosis vaksin. Sementara di akhir April 2021 lalu, bulk vaksin Sinovac datang di Indonesia dengan 6 juta vaksin, dan 482.400 dosis vaksin Sinopharm.

Disisi lain, Indonesia juga menerima vaksin Covid-19 buatan Sinopharm hasil pemberian Pemerintah Uni Emirat Arab, yang tiba pada Sabtu (1/5/2021) lalu, sebanyak 500.000 dosis.

Sebenarnya pemerintah sudah meresmikan pengumuman tentang enam jenis vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia. Hal ini tertulis dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/ Menkes/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19.

Diantaranya adalah Vaksin Sinovac, Vaksin PT Bio Farma, Vaksin Oxford-AstraZeneca, Vaksin Pfizer-BioNTech, Vaksin Moderna, dan Vaksin Sinopharm.

  1. Moderna

foto:instagram/susanreaton_geo
Foto: Instagram/susanreaton_geo 

Vaksin Moderna berasal dari mRNA. Jenis ini diperuntukan untuk kelompok usia 18 sampai 55 tahun. Efek samping vaksin ini dapat menyebabkan demam, menggigil, kelelahan, serta sakit kepala. Disisi lain pada bagian yang disuntik dapat menimbulkan sedikit bengkak, kemerahan, dan nyeri yang segera hilang. Paling lama dalam waktu seminggu.

  1. Vaksin PT Bio Farma

foto:instagram/sehatsurabayaku
Foto: Instagram/sehatsurabayaku

Fasilitas produksinya telah teruji klinis dibuktikan dengan adanya Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) atau Good Manufacturing Practice (GMP) yang diserahkan secara resmi oleh Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (Badan POM) kepada pihak Bio Farma.

  1. Sinovac

foto:instagram/doktervanda
Foto: Instagram/doktervanda

Vaksin Sinovac ini adalah jenis vaksin paling banyak yang digunakan di Indonesia. Sebelumnya, peneliti Brasil mengatakan Sinovac hanya memiliki keefektifan lebih dari 50 persen. Sebaliknya justru di Turki menunjukkan hasil efikasi mencapai 91,25 persen. Efek sampingnya dapat menyebabkan demam, kelelahan, dan sedikit ngilu di badan. Tidak perlu khawatir, efek tersebut akan hilang dengan sendirinya.

  1. AstraZeneca

foto:instagram/joanhuang_photography
Foto: Instagram/joanhuang_photography

Vaksin ini terbuat dari adenovirus yang direkayasa dengan menambahkan kode genetika virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Peneliti mencatat jenis vaksin ini tidak memiliki efek samping serius pada semua usia. Tetapi, penggunaan AstraZeneca ditangguhkan di beberapa negara Eropa karena isu pembekuan darah.

  1. Sinopharm

foto:instagram/marguis_aime
Foto: Instagram/marguis_aime

Jenis vaksin Sinopharm ini bekerja dengan cara memberikan sistem kekebalan agar membuat antibodi melawan virus corona SARS-CoV-2. Kemudian antibodi menempel pada protein virus dan membentuk sistem kekebalan tubuh bisa merespons infeksi virus Corona hidup.

  1. Pfizer & BioNtech

foto:instagram/csnoticias_coahuila
Foto: Instagram/csnoticias_coahuila

Vaksin Pfizer & BioNtech dikembangkan oleh peneliti yang berasal dari perusahaan Pfizer yang berbasis di New York dan perusahaan Jerman BioNTech. Vaksin ini diambil dari molekul genetik virus SARS-CoV-2 yang disebut RNA (mRNA).

Vaksin jenis ini dikatakan tidak menimbulkan efek samping yang serius, hanya sekadar kelelahan, demam, dan nyeri otot dalam waktu singkat.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel